Hampir lima jam perjalanan, tidak banyak perbincangan dalam mobil yang ditumpangi empat orang dari Bengkulu ke Jakarta itu. Tristan tidak mengemudi, Ia duduk di jog penumpang belakang disamping Daniel. Jarak lebar diambil Tristan, enggan berdekatan dengan si pelaku pembiusan dan percobaan pembunuhan dirinya dan Bella. Tapi sesekali tentu Tristan penasaran, soal gerak gerik pria yang cukup gesit menurutnya bergerak dari Jakarta-Cirebon-Indramayu-Jakarta-Bengkulu dalam waktu singkat tanpa meninggalkan jejak pada si korban.
Tristan melirik kedua tangan Daniel, ditautkan. Dua telapak tangan besar berkulit agak gelap itu saling memegang, saling mengusap, diperkirakan untuk mengatasi kegugupan. Lebih jauh lagi Tristan melihat ruas-ruas jari Daniel; sel-sel kulit mati bertumpuk hampir di seluruh ruasan jari, menebalkan kulitnya sekian mikro hingga milimeter.
"Pria yang suka bekerja berat," batin Tristan memberikan penilaian.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com