webnovel

The Pureblood Mafia

Lucious Draco Kingstone adalah anak berumur 14 tahun lahir di London dan tinggal di New York dari kecil dia selalu merasa bahwa dia tidak diinginkan oleh keluarganya. Dia memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki apa yang dia inginkan dan butuhkan yaitu kasih sayang dari sebuah keluarga. Dia hanya berharap bahwa suatu hari dia memiliki keluarga yang menyayanginya. Dulu Draco adalah anak yang baik dan penolong dia juga ramah kepada siapa pun. Namun sikapnya berubah lama kelamaan karena sikap keluarganya yang selalu memperlakukannya dengan kasar. Semakin lama dia semakin terjun ke dunia gelap itu disanalah dia mendapatkan banyak teman gelap, disaat itulah dia mulai merasa punya orang orang yang cocok dengannya dan mulai menjadi anggota mafia yang paling ditakuti. Disana ia bertemu teman teman baru mafianya. Hidupnya sangat bahagia disana meskipun Ia tak menunjukkan kalau dia bahagia. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya tapi lama kelamaan semua menjadi berubah. Semenjak dia menjadi mafia hidupnya berubah. Misteri misteri pun bermunculan. Termasuk misteri dibalik keluarga Kingstone dan jati dirinya sebenarnya. Bahkan misteri tentang masa lalunya yang ia tak ingat. Kemudian setelah mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu. Takdir dari masa lalunya kembali memilihnya untuk menjadi pejuang di dunia yang berbeda. Apakah Ia akan tetap menjadi mafia atau mengubah jalannya? Start from 27 May 2019 in wattpad

CillianVillain · Action
Not enough ratings
76 Chs

Part 5

Sometimes there is nothing you can do, but let it rain and wait for the sunshine. You rise and fall like the sun and your sky still looks beautiful. Sunset are proof that endings can be beautiful too. Not all storms come to disrupt your life. Some come to clear your path. ~ Draco

Draco yang sudah siap ke sekolah pun berbicara sendiri di kamarnya.

"Kenapa perasaanku tidak enak ya?"

"Gara-gara kata kata James kemarin, perasaanku tidak tenang terus."

"Apa aku sungguh seterkenal itu di dunia gelap? Dan juga sebutan Lone Wolf? Lumayan keren juga."

"Ah sudahlah mungkin James benar, bahwa aku dalam bahaya. Untuk jaga jaga saja lebih baik kubawa perlengkapanku."

Draco pun mengambil senjata senjatanya dan memasukkan ke tas besarnya.

***

"Berengsek! Aku terlambat!"

Ray langsung pergi berlari ke kamar mandi.

Bruk! Ray pun tersandung dan jatuh di kamar mandi.

"Fuuuckk!!"

"Aarrggghhh motherfucker!!" Ray langsung bangkit sambil memegangi pinggangnya dan langsung mandi dan bersiap siap untuk ke perusahaannya.

"Kalian antar anak anakku ke sekolah, aku akan segera ke perusahaanku." Ucap Ray pada anak anak buahnya.

"Baiklah tuan."

Ray pun segera melaju dengan mobil mewahnya dan segera ke perusahaannya dan mengerjakan pekerjaannya. Lalu pergi menuju mansion Kingstone.

Setelah tiba tidak jauh dari mansion Kingstone. Ray langsung menghampiri Tom dan bertanya pada Tom.

"Ada apa Tom?"

"Kau masih ingat test yang diberikan James pada Charlie dan Luke dulu?"

"Ya tentu saja, karena itu mereka menyebabkan kehancuran besar dan hampir mati."

"Sekarang pagi ini James akan mengirim anak buahnya pada Draco."

"Apa?!" Secepat itu?! Apa dia gila?!"

"James memang lebih gila dari John."

"Dia kan masih 14 tahun?! Bagaimana bisa dia mengirim test gila itu."

"Entahlah, aku ingin sekali membantunya." Kata Tom

"Jangan membantunya kau tidak mau James memenggalmu kan? Meskipun aku juga ingin membantunya, tapi yah sudahlah."

Tidak lama kemudian Draco pun keluar dengan mobil ferari hitamnya.

Lalu kemudian disusul oleh 10 mobil DB9.

"Itu pasti anak buah James."

"Aku berharap dia baik baik saja."

"Aku akan menyaksikannya lewat drone milik Robert." Kata Tom sambil membuka Laptopnya itu.

***

Dor! Dor! Dor! Dor! Anak anak buah James menembaki mobil Draco dari belakang.

"Berengsek! Firasatku benar!" Draco langsung segera memakai masker dan sarung tangan kulitnya.

Bruakk!! Mobil Draco ditabrak dari belakang.

"Sialan!" Draco pun segera mengeluarkan bomnya, lalu melemparkannya ke belakang.

Duarrr!

2 mobil terlempar hancur dan terbakar.

Draco pun segera menembaki mobil musuhnya yang berada di sampingnya dengan M-16. Bruakk akhirnya mobil tersebut menabrak mobil lainnya.

Bruakk lagi lagi mobil Draco disenggol. Draco pun langsung menembaki kaca sebelah kanan musuhnya, akibatnya kedua orang pun tewas.

Ketika mobilnya akan tersenggol lagi oleh mobil musuh yang lain, Draco pun segera menancapkan gasnya sehingga mobil tersebut keluar jembatan.

Ketika mobil musuh yang lain sudah ada di dekatnya, dengan membuka kacanya. Draco pun dengan cepat melemparkan kedua granatnya pada mobil tersebut dan segera melaju.

Duaaaarrr! Mobil tersebut meledak dan mengenai mobil lainnya.

Braaaaakkkkkk! Dua mobil pun mengapit Draco dengan cepat Draco pun menunduk karena mereka menembaki kaca mobilnya.

Bruaakk!! Mobil lainnya menabrak Draco dari belakang.

Sial! kalau begini aku bisa mati!!! Tidak ada cara lain lagi.

Draco memasang timer bom di mobilnya sendiri. Lalu Draco pun melempar beberapa granat ke belakang, kemudian dengan segera membawa tasnya tersebut, dan dengan cepat menembaki salah satu musuh di sebelah kirinya, seketika itu juga Draco pun segera melompat ke atas dan berpegangan di atas mobil tersebut.

Duaarrrr!! Mobilnya tertabrak dan meledak mengenai mobil musuh yang ada di belakangnya.

Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!

Musuh lain yang di belakangnya pun menembaki Draco namun semua tembakannya meleset.

Draco pun hampir jatuh karena, musuhnya berbelok belok mendadak agar Draco jatuh.

Dengan cepat Draco memecahkan kaca musuhnya dan berkelahi dengan musuhnya yang masih menyetir tersebut. Draco pun tidak sengaja membuka pintu di sebelahnya.

Braakkkk! Pintu mobilnya tersebut tertabrak mobil lainnya. Berkali kali Draco hampir terjatuh dan akhirnya Draco menghantamkan kepala musuhnya tersebut ke setirnya, sempat Draco kehilangan kendali atas mobil musuhnya tersebut, akhirnya dia menendang musuhnya hingga terjatuh dari mobil.

Dor! Dor!

Dengan cepat Draco langsung membalas tembakan serangan itu dengan menghujani mereka dengan M-16. Draco pun segera melemparkan granat kejut dan smoke kepada jendela mobil musuhnya yang terbuka. Itu pun menyebabkan musuh musuhnya tidak bisa melihat dan menabrak keras gedung.

Dengan cepat Draco pun beradu balap dengan musuh musuhnya, Draco pun segera turun, memasang bom timernya ke mobil yang ia naiki tersebut dan segera berlari ke gedung yang baru saja dibangun.

Duaarrr!! Mobilnya pun meledak. Mengenai beberapa musuhnya yang baru saja turun.

Disusul oleh tembakan musuh musuh tambahannya dari belakang. Draco pun sambil berparkour dan lari dari serangan musuh musuhnya.

Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Draco pun terkena tembakan di salah satu tangan, salah satu kaki dan punggungnya. Draco pun membalas mereka dengan menghujani mereka dengan M-16nya.

Setelah itu Draco langsung memasang smoke penuh di gedung tersebut.

Arggghh sial! Untung setidaknya aku pakai rompi anti peluru. Hanya saja tangan dan kakiku terluka sekarang bagaimana ini? Karena semua ini akan memperlambat gerakanku, sialan!

Draco yang berlari kencang itu akhirnya melihat sebuah tali baja menggantung di atas. Seketika itu juga Draco memegang dan berayun dengan tali tersebut. Kemudian Ia memecahkan kaca gedung perusahaan yang lain dengan kakinya.

Seketika itu suara teriakan orang orang di perusahaaan pun makin menjadi jadi dan segera meninggalkan gedung. Draco pun segera mengeluarkan senjatanya dan menembaki musuh musuhnya di sebelah gedung dan akhirnya melempar hampir semua bomnya ke gedung tersebut.

Setelah itu Draco pun segera mengambil pelontar granat dan melontarkan granatnya. Draco pun segera ke atap gedung tersebut.

Setelah membuka pintu yang terkunci itu dengan pistolnya. Draco pun langsung disambut oleh puluhan anak buah James. Draco pun segera menembaki semua musuhnya dengan M-16nya.

Sial! magazine dan peluruku habis,saatnya menggunakan cara lama. Batin Draco

Ia langsung memakai knuclenya dan dengan segera menghajar sisanya dengan senjatanya dan kemudian Ia melempar senjatanya tersebut ke kepala musuhnya, lalu menendang kepala musuh musuhnya, menendangnya kemaluan mereka, menyikut leher dan kepala mereka, meninju leher mereka, menendang kaki mereka hingga terjatuh dan membanting mereka. Setelah perkelahiannya selesai.

Peluru menembus rompinya, Draco pun segera turun ke bawah gedung sambil memegangi perutnya tersebut.

"Arggghhh berengsek, sniper sialan!! Bagaimana bisa aku tidak tahu bahwa ada sniper disini?!"

Draco pun mengeluarkan DRS Precisionnya dan langsung menembaki sniper tersebut.

Duaaaaarr!!!

Hampir saja dia terkena tembakan ledakan itu. Untung saja musuhnya meleset.

"Berengsek apakah itu bazoka?!"

Mereka ini datang bermunculan terus seolah tidak ada habis habisnya. Batin Draco

Dengan cepat Draco pun menembaki mereka dengan pelontar granat sampai granatnya habis dan menyebabkan kehancuran besar di kedua gedung tersebut.

Draco pun segera melemparkan granat granat lempar ke musuh musuhnya yang berada di gedung di sebelahnya.

"Sial! granatku habis!"

Draco pun segera mengambil semua  granat kejut dan menembaki mereka dengan senjata snipernya. Kemudian setelah pelurunya habis dia bukan segera melemparkan dinamitnya ke gedung yang sudah rusak akibat pertempuran tersebut.

Duarrrr! Akhirnya kerusakan gedung tersebut makin parah.

"Sialan! Polisi sudah ada yang ke atas."

Draco pun memasang beberapa C-4 nya dan segera menuju ke atas karena mendengar suara helikopter datang. Disana sudah ada James dengan helikopternya. Anak buahnya pun mengulurkan tangannya. Draco pun mengerti apa yang dimaksud dan segera naik ke helikopter tersebut.

Duarrr! C-4 Draco meledak.

"Kemampuanmu cukup hebat tadi. Kau bisa mengalahkan puluhan anak anak buahku."

"Jadi kau mau membunuhku?"

"Tentu saja tidak, itu semua adalah test dariku. Kau sudah manjadi anggota Nostra Santino sekarang."

"Apa?! Aku masih tidak mengerti."

"Kau sendiri kan yang bilang kau ingin jadi mafia tapi kau tidak punya anggota, karena itu aku merekrutmu."

"Kenapa kau tidak memberi tahuku tentang kau akan memberiku test ini."

"Aku sudah memperingatkanmu kan? Dan menjadi anggota Nostra Santino harus siap dalam keadaan apapun."

"Lalu bagaimana dengan semua kerusakan tadi?"

"Tenang, aku bisa mengurus masalah itu dan menutup jejakmu. Jadi bagaimana? Kau ingin menerima tawaranku menjadi anggota Nostra Santino atau kau hanya akan tinggal bersama keluarga berengsek di mansionmu itu? Semua adalah pilihanmu, aku tidak akan memaksa."

"Bagaimana kau tahu tentang keluargaku dan tentangku?"

"Sudah kubilang, jangan meremehkan Nostra Santino. Kami bisa berbuat apa yang kami mau. Jadi bagaimana?"

"Tentu saja aku akan menerimanya Tuan James."

"Jangan panggil aku dengan sebutan Tuan, panggilan itu seperti merendahkan harga dirimu. Semua anggota utama langsung saling memanggil dengan sebutan nama saja."

"Baiklah."

"Ini Mc Laren F1mu untuk mengganti Ferarimu yang meledak tadi. Kau bisa mengambil mobilmu setelah dokter medisku mengobatimu di mansion Nostra Santino. " Kata James sambil menyerahkan kunci dan surat.

"Baiklah."

***

"Kau melihat Draco pagi ini?" Tanya Michael

"Tidak, sepertinya dia tidak masuk." Jawab Felix

"Saat aku ke mansionnya dia dan mobilnya juga tidak ada disana."

"Anak itu kemana sih?"

"Entahlah, bolos mungkin. Atau mungkin dia kabur dari rumah?"

"Aku harap dia baik baik saja."