webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasy
Not enough ratings
255 Chs

58. Cinta?

Seorang pria berbalut jas putih keluar dari ruang ICU. Tasia dan Hadyan langsung menghampiri pria yang adalah dokter yang bertugas menangani nenek Tasia, tepat setelah turun dari ambulans. Masih banyak bercak-bercak darah mengering pada baju dan tangan Tasia.

"Bagaimana nenek saya dok?!" Ia bagai akan memakan dokter itu dengan lengkingan suaranya yang tidak dapat dikendalikan.

"Ibu Sumia mengelami pendarahan otak yang parah. Tengkoraknya retak dan saya lihat dari jejak medisnya, beliau sedang menderita tumor otak. Tulang rusuknya dan sendi kakinya juga patah. Saat ini, kami harus langsung menjalankan operasi pada kepalanya terlebih dahulu untuk menghentikan pendarahan. Silahkan tanda tangan surat persetujuan ya bu." Jelas sang dokter.

Tasia langsung berlari mengambil form persetujuan yang sempat diberikan oleh salah satu suster tadi. "Saya sudah tanda tangan dok! Cepat operasi! Selamatkan nenekku!"

"Ibu.. Tenang dulu. Jangan teriak-teriak bu." Suster tadi menenangkannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com