Kedua mata Hadyan mengamati seluruh hasil perbuatannya sendiri. Ia menancapkan dirinya di tubuh Tasia. Hampir seluruh cakarnya sudah menembus masuk ke dalam daging pundak, dada, dan punggung Tasia. Dan.. organ terlarangnya juga masih berada di dalam sana. Rasanya Hadyan ingin membunuh dirinya sendiri. Ia sangat bodoh. Ia adalah monster!
"Ta.. Tasia.. Maaf. Maafkan aku." Ucap Hadyan dengan suara bergetar. Wujudnya masih menyerupai sesosok monster, namun entah bagaimana, kesadarannya bisa kembali secara tiba-tiba.
"A.. aku akan melepasnya.." Hadyan berkata panik sambil terus berpikir apakah masih ada cara lain yang tidak membuat permaisurinya semakin sakit. Namun sayangnya tidak ada. "Aku mohon.. bertahanlah.. hem? Aku benar-benar minta maaf.. Tolong bertahanlah.." ucapnya lagi, tanpa adanya respon sedikit pun dari Tasia.
Nafas Hadyan terus memburu. Ia memutuskan untuk menarik cakarnya terlebih dahulu. Dengan degupan jantung yang membuat rongga dadanya nyaris meledak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com