webnovel

The Power of Laura

Laura,seorang pemburu 'laki-laki' cantik,tampan nan seksi,tak sengaja mengalami kecelakaan ketika mengikuti acara penjelajahan di hutan yang katanya begitu tersembunyi dan sulit dijelajahi.Ia terluka.Namun daripada kesakitan dan takut,ia malah kesal sendiri.Ya karena dia sendirian dan nampak nya teman-teman nya tak menyadari hilang nya dia. Hingga ia bertemu dengan seorang pemuda super tampan yang nampak nya tersesat dan juga terluka di hutan itu.Saat pertama kali ia melihatnya,Laura benar-benar terpesona.Bagaimanapun,sebagai seorang 'pemburu',untuk pertama kalinya ia melihat yang semenakjubkan ini.

SakuraBlossom667 · Fantasy
Not enough ratings
36 Chs

26. Curiga

Raphael mengambil beberapa barang dari loker nya.Yang entah memang kebetulan atau sebuah takdir,loker milik Gabriel tepat bersebelahan dengan nya.

Walau ia nampak tenang dan dingin,tak dipungkiri ia marah dan kesal mengingat suara dan kata-kata mendominasi yang diucapkan Gabriel padanya,atas kepemilikan Laura.

'Cih,dasar bocah sombong'

Ia selesai mengambil barang-barang nya dan menutup loker.Pas sekali,ketika ia berbalik untuk menoleh,ternyata Gabriel sedang memperhatikan nya.

"Apa? kenapa kau memperhatikan aku seperti itu? dasar aneh!" cetus Raphael seraya memalingkan wajah nya dan memperbaiki letak ransel di bahu nya.Gabriel sendiri tak menjawab.Ia benar-benar ingin memastikan.Apa reinkarnasi bajingan brengsek Jonathan itu,sudah mengembalikan ingatan nya?

Dia sendiri beruntung bereinkarnasi dengan ingatan yang lengkap,jadi ia dapat dengan mudah mengenang masa lalu nya.Tapi untuk Laura dan Raphael ini...mereka nampak belum memulihkan ingatan mereka.

Jika untuk Laura,ia pikir reinkarnasi Maria itu belum memulihkan ingatan nya,karena jika iya,pasti akan terang-terangan.Namun untuk Raphael,reinkarnasi Jonathan,ia tak yakin dan waspada pemuda itu sudah tahu.

Bagaimanapun,dimasa lalu nya,Jonathan itu si brengsek licik yang sulit dipahami.Ia akan mampu menyembunyikan rahasia apapun.Bahkan ia mahir sekali bertingkah seolah tak tahu apa-apa dan mahir menyakinkan orang lain.Yang mana membuat Maria yang selalu mengacuhkan tidak peduli,mulai memperhatikan nya.

Karena apa?

Si brengsek itu diam-diam memprovokasi Maria nya.Mengatakan tentang rahasia dan rencana para anggota pack nya saat itu.Memang,kemampuan Jonathan itu sangat tinggi,untuk mampu mencapai itu.Dan karena itu,baginya dia adalah vampir gila yang terobsesi dengan Maria nya.

Dia akan menggunakan segala macam cara untuk memecah hubungan mereka berdua.

"Hei!!! Bagaimana? Kalian sudah akrab?!"

Kehadiran Laura bagaikan angin segar di atmosfer aneh itu.Gadis itu tersenyum riang.Gabriel melirik Raphael yang secara drastis mengubah ekspresi nya menjadi lembut dan lunak saat memperhatikan Laura.

"Ya,lumayan" jawab Raphael bohong,seraya tersenyum.Dan Laura mengangguk seraya tersenyum manis,nampak nya ia mempercayai kata-kata Raphael."Baguslah.Kalian harus akrab,itu akan hebat!" kata nya riang

"Ayo,kita ke kelas" ajak nya.Diangguki Gabriel dan Raphael.Ia berjalan diantara kedua orang itu.Suasana nya tidak secanggung atau sedingin saat Raphael dan Gabriel berdua.Karena apa? Karena Laura tak ada hentinya mengoceh.

Mengatakan dan menceritakan hal ini itu.

"Oh iya,semalam aku merasa sedang diawasi"

Deg

"Apa?"

Raphael,entah mengapa,refleks menatap kearah Gabriel yang memasang tampang polos seolah tak mengetahui apa-apa.Laura mengangguk.Ia berniat memberitahukan nya.

Toh tak ada gunanya menutupi dari Raphael yang dapat mengetahuinya dengan mudah,apalagi ia juga mengalami mimpi yang sama.Lalu,Gabriel pacar nya,wajarlah jika ia tahu,toh Gabriel kan pacar nya.

"Yah,entahlah.Semalam aku tidak bisa tidur dan memutuskan untuk ke balkon sebentar.Sekilas aku melihat bayangan hitam dengan dua titik cahaya keemasan? Entah aku tidak tahu apa itu,karena malam,jadi tidak terlihat jelas" jelas Laura seraya menggosok dagu nya,mengingat-ingat.

"Lalu? Apa bayangan itu melukaimu?" tanya Gabriel cemas."Tidak.Hanya saja,ya aku merasa aneh.Entah kenapa semenjak aku menemukan itu saat di hutan,terasa ada yang aneh" jelas nya.Tak menyadari tatapan sedingin es Raphael yang kini tertuju pada Gabriel.

Gabriel sendiri,walau berusaha tenang,ada kemarahan tertahan melihat Raphael menatapnya seperti itu secara terang-terangan.Sialan,reinkarnasi memang reinkarnasi.Jonathan ditakdirkan untuk memiliki kemampuan untuk menangkap semuanya dengan cepat.Bahkan sekarang...

"Aih,sudahlah...dibanding itu,lebih baik mengobrolkan tentang pelajaran yang akan di adakan tes!"

Dan Gabriel cukup lega karena akhirnya Laura berhasil mengalihkan fokus pembicaraan nya.Kilau suram,melintas sejenak di mata nya.

🌹🌹

Laura fokus dengan ponsel dan airpods di telinga nya,sementara Gabriel fokus membaca buku di tangan nya.Walau Laura nampak tak mengerti dan seolah ia tak tahu apa-apa,ia sebenarnya tengah curiga.

Ia memang diam-diam mengawasi dari jauh saat Raphael dan Gabriel berinteraksi.Namun jika diperhatikan,mereka nampak berselisih diam-diam.Apalagi Gabriel nampak berbeda dari biasanya.

"Apa?"

Laura tercengang saat ia diam-diam melirik Gabriel,pemuda itu berbalik dan menatap nya.

"Uwaah kau mengagetkan ku.Hehe,kau terlalu tampan,jadi aku tak bisa mengalihkan pandangan ku" kelit Laura seraya tersenyum ala-ala gadis genit."Benarkah?" tatapan Gabriel sangat lembut,membuat Laura berdebar.

"Hm! Tentu sajaa" jawab Laura seraya menempel pada Gabriel.Ia menghiraukan tatapan orang-orang di kelas yang nampak mencibir kesal menyaksikan aksi menyengat mata itu.

Gabriel menaruh buku nya dan secara tiba-tiba,menarik gadis itu ke pelukan nya,membuat Laura terkejut.

"Terimakasih"

Ah???

Laura jelas tidak mengerti.Namun ia berusaha menghilangkan kecurigaan nya dan membalas pelukan pemuda polos itu seraya terkekeh riang.

"Tentu saja,malaikatku~"

"Ekhem,mohon jangan bermesraan.Ini sekolah,bukan tempat kencan" dehem ketua kelas memperingati.Laura memasang ekspresi malas begitu melepas pelukan nya.

"Ya,ya,ya...wajar saja,toh kamu pasti belum pernah merasakan nyaman nya pelukan seorang gadis" jawab nya menusuk.Membuat si ketua kelas menganga sementara orang-orang menertawakan ketragisan ketua kelas mereka.

Memang ketua kelas mereka jomblo akut.Bahkan sempat mengejar Laura.Sayang nya gadis itu hanya menganggapnya sebagai teman.Menyedihkan bukan?

"Laura..."

"Hm?" jawab Laura menatap Gabriel yang menatapnya."Apa kamu takut dengan bayangan yang mengawasimu itu?" tanya Gabriel,cukup mengejutkan Laura.

"Tidak.Justru aku malah penasaran ingin tahu.Ah,ya lagi pula,aku kan memiliki mu,kenapa aku harus takut,hm~" goda Laura seraya mencolek dagu Gabriel.Sungguh,tindakan yang biasanya dilakukan seorang playboy,dilakukan Laura dengan mudah,tanpa ragu.

"Benarkah?" tanya Gabriel memastikan.Walau Laura penasaran sekaligus curiga,dia tetap mengangguk."Ya.Kenapa? apa kamu tahu sesuatu?" kali ini Laura bertanya.Walau nada bicara dan ekspresi wajah nya yang terkesan santai,jauh dalam hatinya ia serius.

Ia tidak boleh meninggalkan celah sedikit pun.

"Hm? Tidak.Justru aku ingin tahu apa itu" jawab nya seraya menyurutkan tatapan nya.Walau itu terjadi dalam sekejap mata,Laura menangkap nya dengan sangat cepat.

Gabriel mencurigakan.

Padahal mereka baru kenal beberapa hari...

Dan baru kemarin,mereka tak bertemu,tapi nampaknya dia berubah banyak.Sepolos apapun Gabriel,kali ini dia agak mencurigakan.Laura agak merenung.

Gabriel sendiri,melihat Laura yang nampak nya menangkap sesuatu,agak panik.Namun,ia tetap memasang ekspresi polos dan bertanya dengan santai.

"Kenapa?" tanya Gabriel ingin tahu."Tidak.Aku hanya memikirkan bagaimana cara mengetahui apa itu" jawab Laura seraya tersenyum riang."Yah,kuharap itu hanya imajinasi ku saja.Kalaupun ya,aku akan senang dan antusias untuk mencari tahu nya" jawab nya riang.

Sungguh,ia memang pintar menutupi nya.Dan Gabriel nampak lega.

Holaaa balik lagi sama saia

Gimana sama chapter ini???

Makin oke gak sih???

Well,ya maaf kalo makin gaje or gimana gituuu

Semoga kalian sukaaa

Thank You

SakuraBlossom667creators' thoughts