webnovel

The Power of Laura

Laura,seorang pemburu 'laki-laki' cantik,tampan nan seksi,tak sengaja mengalami kecelakaan ketika mengikuti acara penjelajahan di hutan yang katanya begitu tersembunyi dan sulit dijelajahi.Ia terluka.Namun daripada kesakitan dan takut,ia malah kesal sendiri.Ya karena dia sendirian dan nampak nya teman-teman nya tak menyadari hilang nya dia. Hingga ia bertemu dengan seorang pemuda super tampan yang nampak nya tersesat dan juga terluka di hutan itu.Saat pertama kali ia melihatnya,Laura benar-benar terpesona.Bagaimanapun,sebagai seorang 'pemburu',untuk pertama kalinya ia melihat yang semenakjubkan ini.

SakuraBlossom667 · Fantasy
Not enough ratings
36 Chs

19. Takdir atau Kutukan

"Maria...mundur!!!"

Eh?

Seorang gadis cantik dengan rambut hitam kecoklatan mendongak terkejut,ketika mendengar suara pemuda itu yang kini berdiri di depan nya,berusaha melindunginya.

"Felix,ada apa?" tanya nya heran,namun juga cemas."Mereka datang" jawab Felix diantara gigi nya yang terkatup erat.Gadis itu,Maria..nampak tercengang.Kemudian ia berdiri dan memegangi bahu Felix tegas.

"Kenapa aku harus bersembunyi? aku tidak takut!" jawab nya sombong,maju ke depan,sejajar dengan pemuda tampan itu."Tidak,Maria...kamu harus pergi..bersembunyi lah" kata nya lirih,namun tegas.Maria dengan keras kepala menggeleng.

"GRRRRRR"

Keduanya kini mengalihkan pandangan mereka kedepan.Sekelompok kawanan serigala muncul di hadapan mereka.Maria menyipitkan matanya yang indah.Para serigala itu nampak menciumi bau disekitar dan mulai mengaum,membuat Maria mengerutkan bibirnya.

"Sialan" umpat Felix.Ia tahu maksud auman itu.Tanda bahaya.Para serigala itu mendekat dengan langkah berat.Felix segera memasuki wujud asli nya,serigala besar yang indah dan menawan,berdiri di depan Maria yang diam memperhatikan.

Suasana terasa begitu menegangkan.Felix sudah berusaha untuk memberi kesempatan Maria pergi.Tapi gadis itu tetap berdiri di tempat nya,tak beranjak seinci pun.Malah ia memegangi punggung serigala itu halus.

"Apapun yang terjadi,aku akan tetap di sisimu" bisik nya halus.Membuat perasaan protektif Felix menguat.Para sekawanan serigala itu memperhatikan.Saling menatap dengan Felix dan Maria.Hingga setelah beberapa saat mereka mundur sedikit dan kembali ke wujud manusia mereka.

"Kau pengkhianat! Kau seorang Alpha,tapi kau berani berhubungan dengan si penghisap darah menjijikkan ini!"

Maria mengertakkan gigi nya.Tidak terima Felix nya yang sempurna dihina seperti itu!

"Hei kau! jaga mulut mu! Memang nya kenapa? Aku dan Alpha mu ini saling mencintai! Moon Goddes sudah menakdirkan kita untuk bersama!" seru Maria marah."Cih,hei jalang vampir,bagi kami...ini bukan takdir.Itu kutukan bagi Alpha kami" jawab nya tajam.Membuat Felix marah.

Maria menahan Felix agar tidak menyerang mereka.Bagaimanapun,mereka adalah anggota pack nya.Tidak baik menyerang hanya demi dia.Maria khawatir itu akan memperburuk citra Felix dan akan menimbulkan masalah pada pria nya.Tapi apa Felix akan membiarkan nya? Jelas tidak! Walau di depan Maria ia mengalah,ia tak akan ragu menghabisi mereka begitu ia kembali.

"Kutukan? Kalau begitu aku harus bersyukur kepada Moon Goddes mu,karena kutukan itu,aku menemukan orang yang aku cintai" jawab Maria tanpa takut.Ekspresinya yang dingin berwibawa,mampu membuat mereka merasa terhina.

Maria dengan angkuh memeluk Felix protektif.Senyum nya yang terkesan meremehkan dan licik,nampak indah.

"Kalian tak berhak ikut campur masalah takdir atau kutukan kami itu" sambung nya acuh.Membuat mereka semakin marah namun tidak berani,karena merasakan emosi dan kemarahan kuat dari Alpha mereka.Mengertakkan gigi,akhirnya mereka benar-benar memilih mundur,pergi.

"Akhirnya mereka pergi" kata Maria seraya mendengus pelan."Kasar sekali mereka itu.Tapi Felix,tenang saja.Aku tidak ingin menimbulkan masalah untukmu.Kamu seorang Alpha.Dan aku..." kata-katanya nya terputus saat Felix meraih tubuh halus dan dingin nya ke pelukan hangat serigala itu.

"Terimakasih,Felix.Karena mau menerima kutukan ini.Aku harap keyakinan ku itu benar.Aku sangat mencintaimu..."

🌹🌹

"Uh..."

Laura terbangun seraya mengerjapkan matanya.Yang pertama kali dilihatnya adalah wajah tampan Gabriel.Pemuda itu menatapnya dalam.

"Apa kita sudah sampai?" tanya Laura seraya mengerjapkan mata nya.Gabriel mengangguk.Laura menguap sebentar,sebelum kemudian sadar.Tatapan Gabriel nampak agak sedih? Entahlah.

"Apa sesuatu terjadi padamu?" tanya Laura khawatir.Gabriel diam,hanya menundukkan kepala nya.Laura atau..Maria,selalu saja seperti ini.Seharusnya dia mengkhawatirkan diri nya sendiri.

"Aku baik-baik saja.Jangan cemaskan aku" jawab Gabriel sehalus mungkin,menenangkan.Tapi apa Laura akan menurut dan percaya? Tidak sama sekali.Ia kemudian ingat potongan mimpi itu.

Apa maksudnya? Apa itu sebuah petunjuk?

Sratttt

Gabriel tertegun saat Laura menarik tangan nya dan memeluknya.Walau posisi nya agak tak nyaman,tapi itu cukup.Ia dapat merasakan hembusan napas yang hangat di bahu nya dan tepukan halus nan lembut di punggung nya.

Ia merasa seolah deja vu.Tanpa menunggu banyak waktu,Gabriel membalas pelukan hangat Laura.Bahkan Laura sendiri tercengang.Perasaan nyaman dan rasa hangat ini...mirip seperti di mimpi itu.Apa ini hanya khayalan nya saja? Atau nyata?

Setelah beberapa saat,mereka melepas pelukan mereka.Gabriel diam memandangi Laura.Laura merasa sedikit malu,namun ia kembali tenang.Ia mengulurkan tangan nya dan menangkup wajah super tampan Gabriel dengan kedua telapak tangan nya yang dingin nan juga ada rasa hangat menyebar dari sana.Ia tersenyum ceria.

"Kalau ada sesuatu,ceritakan saja padaku.Aku akan mendengarkan dan jika aku bisa,aku akan membantumu.Jangan sedih" katanya seraya tersenyum ceria nan hangat.Tidak menyadari tatapan Gabriel semakin dalam dengan kesedihan yang semakin besar.

Cara berbicara,senyum dan bahkan tingkah nya...mirip sekali seperti di masa lalu.Tapi kenapa? Kenapa Maria tidak pernah berubah? Bahkan setelah menjadi Laura sekalipun?

"Baiklah" jawab Gabriel dengan suara serak,Laura puas."Kalau begitu,aku akan segera masuk ke rumah" kata Laura melepas tangkupan tangan nya dan membuka sabuk pengaman.Namun...

Srattt

Cupp

Ia hendak keluar dan tangan nya ditarik,membuatnya mendekat ke arah Gabriel.Pemuda itu dengan cepat mengecup kening nya lembut.Laura dapat merasakan bagaimana lembut dan hangat nya bibir pemuda itu.Bahkan setelah di lepaskan sekalipun,ia masih dapat merasakan nya.

"Aih,kau licik yaaa!" seru Laura dan tanpa banyak bicara...

Srattt

Chu~

Ia menangkup wajah super tampan itu dan mencium nya.Gabriel sendiri tercengang.Namun gadis itu yang mengambil inisiatif dan bahkan mulai berani.Berbeda dengan Laura,entah kenapa ia merasa itu seperti pernah terjadi.Merasa ia ingin terus melakukan nya.

Gabriel membalas ciuman nya.Semakin dalam...

Setelah beberapa saat dan hampir kehabisan napas,Gabriel melepaskan tautan bibir mereka.Ia lihat wajah cantik gadis berkulit pucat itu,dengan pipi merona,semakin memerah.Apalagi bibir merona nya yang nampak semakin indah seperti bunga mawar yang baru saja mekar.

Gabriel sebenarnya merasa ini tak cukup.Ia ingin terus.Karena Laura atau Maria itu candu bagi nya.Inilah yang akan dia rasakan pada mate nya.Dan Laura atau Maria inilah,yang ia rasa begitu.Sangat sulit dan butuh perjuangan ekstra untuk menahan dirinya.

"Ah...hm...kalau begitu,aku duluan" pamit Laura dengan malu.Gabriel tersenyum senang.Membuat Laura semakin salah tingkah."Sampai nanti!" seru nya segera bergegas berlari keluar.Ia mengawasi punggung gadis itu yang menjauh dan memasuki rumah nya.

Setelah memastikan gadis itu masuk,Gabriel pun melajukan kembali mobilnya dan pergi.

Sweeeeet bangeeeetttt><

Sekarang udah gambaran tentang masa lalu mereka berdua kaaaan???

Gimana sama chapter ini???

Semoga kalian suka><

Thank You

SakuraBlossom667creators' thoughts