Laura diam saja sembari fokus menulis materi yang ditulis guru nya di papan tulis.Airpods masih menempel di kedua telinga nya.Setelah Laura kembali muncul ke kelas,mereka tercengang.Ada yang senang ada yang kesal.Laura mengerti.
Ia juga cukup lelah karena baru saja datang sudah banyak ditanyai ini itu.Menyebalkan.Namun justru karena ia sekarang memilih fokus sendiri.Setelah dirasa cukup menulis,Laura memilih diam-diam menidurkan kepalanya dengan tangan terlipat sebagai bantalan.Beruntung ia duduk sendirian di pojok.
Kebanyakan para gadis tak mau duduk dengan nya dan mereka sudah memiliki pasangan.Begitupun dengan jumlah anak laki-laki yang sudah pas berpasangan.Hanya Laura yang sendirian.Walau mereka menawarkan diri,Laura tidak tertarik.Bisa saja kan dia semakin menarik kebencian para gadis itu dan membuat para laki-laki itu membawa perasaan mereka.
Sementara itu...
Sosok super tampan tiba-tiba muncul di depan kelas bersama kepala sekolah yang membimbing nya.Para gadis yang awalnya nampak malas dan kurang bersemangat,berubah antusias ketika melihat kehadiran pemuda itu.
Apalagi begitu ia melangkah masuk dan berdiri di depan kelas.Mata nya yang berwarna campuran hazel dan kuning amber,mengedar ke penjuru ruangan,seolah mencari-cari sesuatu.Walaupun pandangan nya dingin,itu mampu membuat mereka tetap terpesona!!!
"Semuanya..ini Gabriel Esteban.Dia akan menjadi murid baru disini" umum pengajar.Semua gadis berseru dan para laki-laki mendengus.Kenapa harus laki-laki setampan ini?!.Guru awalnya mempersilahkan Gabriel untuk memperkenalkan dirinya.Namun pemuda itu dengan dingin menolak.
Ia meminta guru nya untuk segera menyuruhnya duduk.Ia merasa kesal dengan tatapan haus dan memuja para gadis disana.
Begitu ia melangkahkan kaki nya perlahan,para gadis menahan napas saking gugupnya.Banyak yang berharap dia mau duduk dengan mereka dan sadar bahwa satu-satunya tempat yang kosong adalah disamping Laura.
Kenapa dia lagi?!
Gabriel yang melihat Laura tertidur dengan airpods terpasang,hanya bisa menghela napas dan tersenyum halus.Betapa menggemaskan nya dia!.Tak mengatakan lebih lanjut,ia memilih duduk disamping nya dengan patuh dan tak menimbulkan suara.
Beruntung posisi mereka dibelakang,jadi tidak akan terlihat jelas.Para gadis hanya bisa mendengus namun juga lega karena Laura nampaknya mengabaikan pemuda super tampan itu.Mengingat reputasi dan track record nya.
Yah berharaplah Gabriel tidak akan tersihir oleh Laura.
🌹🌹
"Tampan nya!!!"
"Sial,apa dia sudah punya pacar?!"
"Semoga saja belum.Tapi entah kenapa,dengan wajah yang seperti itu,dia pasti sudah punya"
"Sayang sekali..."
Laura yang tertidur merasa terganggu karena mendengar suara-suara berisik yang melebihi suara lagu di airpods nya itu.Apalagi suasana tak nyaman yang terasa panas dan sesak.Ada apa ini?.Ia dengan perlahan membuka matanya dan...
Hei,ada keramaian apa ini?!
Laura dengan malas bangun seraya melepas airpods nya juga menormalkan posisi duduk nya.Belum menyadari tatapan dan kehadiran seseorang di samping nya.
"Eh,kenapa kalian berkerumun disini?" tanya Laura kaget juga setengah mengantuk.Para gadis menatapnya datar.Apa gadis ini bodoh..atau pura-pura nampak polos?.Laura mengernyitkan alis nya tidak mengerti.
"Hai"
Eh???
Mendengar suara sapaan halus nan lembut,namun seksi dan menggoda itu,mengejutkan Laura.Dia segera berbalik,melihat ke samping nya.
Yang dilihatnya adalah sosok super tampan yang tersenyum halus dan lembut padanya.Laura diam,tidak menyangka.Sebelum ia menggelengkan kepalanya tidak percaya.Pasti itu khayalan nya.
Tapi,begitu ia melihat kembali,pemuda itu masih ada di depan nya,tersenyum padanya.
"Kamu...Gabriel?" tanya Laura memastikan."Ya" jawab Gabriel lembut namun penuh penekanan.Membuat Laura tercengang."Uwaaaah bagaimana bisa kamu ada disini?! Sejak kapan?!" seru Laura antusias.Melihat bagaimana sikap Laura,membuat para gadis tak senang.Apa Laura akan menyambar kembali? Tapi,mereka nampaknya akrab dan sudah saling mengenal.
"Baru tadi.Bukankah kamu sendiri yang mengatakan nya kemarin?" balas Gabriel dengan pertanyaan.Laura diam,nampak mencerna kata-kata Gabriel.Kemudian dia menatap Gabriel dengan tidak percaya.Apa pemuda itu serius dengan kata-katanya?!.
Ia sengaja berbohong di depan Xianlun dan keluarga nya.Ia tidak ingin Gabriel merasa tidak nyaman hanya karena ia memilih belajar sendiri.Jadi,Laura sengaja berbohong untuk melindungi Malaikat menggemaskan nya ini!.Tapi apa?! Dia benar-benar melakukan nya!
Melihat Laura yang tidak percaya,Gabriel memilih tersenyum,kemudian menarik pergelangan tangan Laura yang halus.Laura sendiri hanya bisa menurut.Mereka berdua berdiri dan segera bergegas pergi dari sana tanpa menghiraukan reaksi gadis-gadis itu.
🌹🌹
"Bagaimana bisa?" tanya Laura saat mereka berada di area auditorium yang luas.Mereka duduk di sudut,sehingga tak ada seorang pun yang akan menemukan mereka."Bukankah kamu yang mengatakan nya sendiri pada ibumu? Aku hanya menuruti.Siapa tahu Ayahmu akan mencari tahu" jawab Gabriel santai.
Laura pun mengerti.
Ah,malaikat nya sangat sigap!!!!><
"Apa tidak apa-apa?" tanya Laura.Gabriel mengangguk."Selama kamu ada disekitarku" jawab nya polos nan jujur.Membuat Laura gemas.Astaga,Gabriel nya ini sangat menggemaskan!.Ugh,sejak kapan ia mudah diluluhkan seperti ini?
"Terimakasih" kata Laura seraya tersenyum."Kenapa?" tanya Gabriel.Laura menjatuhkan kepalanya di bahu Gabriel dan menatap ponsel nya yang kini dia nyalakan."Karena kamu disini.Yah,walau para- ehm maksud ku,walau disini agak menyebalkan.Kamu akan suka" jawab Laura seraya meralat kata-katanya.Ia sempat akan mengatakan 'para pemuda disini ada yang tampan,cantik dan juga seksi.Jadi,kamu harus percaya padaku karena aku tidak tergoda'.
Entahlah,kenapa ia bisa merasa begitu terikat dan bergantung pada Gabriel.Laura tidak mengerti.Semenjak ia melihat Gabriel,ia merasa ada sesuatu yang menariknya untuk menghampiri pemuda itu.Ya,selain wajah tampan cantik dan seksi nya.
"Yah,para gadis disini menyebalkan.Aku tidak suka" jawab Gabriel sembari mengerutkan alis nya."Hehe,maaf..maaf.Salahkan saja wajah mu.Kamu terlalu tampan!" jawab Laura seraya terkekeh.
"Bagaimana? Apa terasa menyenangkan bisa bersekolah?" tanya Laura ingin tahu."Ya,selain para gadis menyebalkan itu.Semuanya baik-baik saja" jawab Gabriel lembut seraya mengusap lembut surai kecoklatan gadis itu.
"Yasudah,kalau begitu...ayo ke kantin.Kamu belum kesana dan pasti lapar kan? Ayo!" ajak Laura seraya berdiri dengan semangat dan menggenggam tangan besar dan hangat Gabriel,menggadeng nya keluar dari area auditorium bersama-sama.
Laura sengaja,ingin mengajak Gabriel berjalan-jalan untuk memberitahu nya tempat-tempat di sekolah nya.Lagi pula,ia pun ingin mengenalkan nya kepada Raphael dan yang lainnya.Tidak mungkin kan Gabriel akan terus menempel padanya? Mendapat teman satu gender,lebih baik.Namun untuk gadis lain...ck,Laura tak yakin ia akan tetap tenang.
"Ramai sekali" komentar Gabriel begitu mereka sampai di kantin."Tentu saja,karena semuanya lapar,jadi mereka kesini.Kenapa? Hm,bagaimana makan di rooftop saja?" tawar Laura yang mengerti.Gabriel nampak nya tak suka keramaian.Gabriel diam,sebelum mengangguk setuju.Senyum lembut memanjakan terlihat,membuat Laura senang.
"Kalau begitu,ayo membeli makanan dan minuman dulu!!"
Ya ampuuun,Gabriel so sweeeeet bangeeeet!!!
Gimana nih,oke gak???
Semoga kalian sukaaa
Thank You