Malam hari,Laura duduk diam sembari berselancar di dunia maya.Entah mengapa,ia jadi tertarik untuk mencari sesuatu yang menyangkut hal-hal mitos.Dan berakhir menonton film vampir,romantis.
"Hehe,vampir nya tampan sekali.Werewolf nya terlalu seksi,aaa!" serunya yang antusias.Entahlah,setiap melihat orang-orang cantik nan tampan serta seksi,dia akan selalu begitu.Kemudian pikiran nya melayang kearah malaikatnya,Gabriel.
Baginya...Gabriel seribu kali lebih tampan dan seksi dari mereka!.Gabriel itu tampan yang dingin dan fitur wajah nya tajam.Namun setiap kali ia menatapnya dan tersenyum,ia malah terkesan polos dan lembut!.Belum lagi ia memiliki tubuh yang 'WOW'.Ia ingat betapa kokoh nya lengan pemuda itu.Lebar dan kekarnya bahu dan punggung nya.Apalagi abs nya yang...tak bisa dijabarkan dengan kata-kata.
"Ya ampun,tak kusangka aku mendapat jackpot yang turun dari langit!" gumam nya takjub.Kemudian ia menguap dan mengucek matanya.Ia mulai mengantuk.Karena seperti itu...ia pun memilih menghentikan keasyikan nya,kemudian segera bergegas melompat ke ranjang nya.
Ia dengan nyaman dan tenang mulai menutup matanya.Tidak menyadari sekelebat bayangan gelap melintas dengan mata besar dan indah bersinar dalam kegelapan.Ada geraman rendah disana.Namun begitu melihat gadis itu tertidur dengan tenang,bayangan itu pun berbalik dan menghilang dalam gelapnya malam.
🌹🌹
"Felix,lihat...apa aku terlihat imut?" tanya seorang gadis seraya berpose imut dengan karangan bunga ditaruh diatas kepalanya.Pemuda tampan di depan nya hanya diam,bingung kata-kata."Ayolah,sayang...apa aku imut? atau...apakah aku terlalu jelek?" tanya nya kemudian memasang ekspresi sedih di akhir.
"Tidak.Kau sangat imut dan cantik" jawab pemuda itu cepat begitu merasa situasinya berubah.Seketika,senyum secerah matahari kembali muncul di bibir merona gadis itu."Kyaaaa entah kau mengatakan itu untuk menenangkan ku atau tulus,aku sangat senang!" seru gadis itu dengan agresif melompat ke pelukan pemuda itu.
Pemuda itu,yang bernama Felix,hampir saja terjungkal jika tidak menahan gadis itu.Kedua tangan besarnya memegangi pinggang gadis itu agar tidak kehilangan keseimbangan nya.Mereka berdua tertawa geli.
"Apakah ini baik-baik saja?" tanya Felix itu seraya menatap mata indah gadis itu serius."Yup,yup,yup.Tenang saja.Aku sudah memutuskan jalan hidupku sendiri.Hanya saja aku meminta janji mu" kata gadis itu serius.
"Apapun,Maria" balas nya halus.Gadis itu,Maria tersenyum hangat.Dia menangkup wajah tampan Felix seraya menyatukan dahi mereka dan tersenyum lembut.
"Setia dan tidak menutupi satupun permasalahan" jawab nya lembut."Tentu saja.Aku adalah makhluk yang akan selalu setia pada mate nya" balas nya.Keduanya terkekeh pelan.Gadis itu melepas pegangan nya dan segera berlari kecil.
"Sekarang,ayo kejar aku,hahahaha"
Pemuda itu tersenyum dan segera mengejar gadis itu dengan cepat.
Dan bayangan itupun,perlahan kabur.
🌹🌹
"Laura,bangun!" panggil Xianlun seraya mengguncang bahu Laura yang masih asyik di dunia mimpi seraya memeluk bantal nya erat."Laura,sayang...bangun.Kau ingin ke sekolah,bukan?" lagi,Xianlun dengan sabar membangunkan nya.
Hingga Lisa,yang tak sengaja lewat melihatnya dan belum bangun.
"LAURA!!! MALAIKAT MU,GABRIEL ADA DISINI!!!"
Ketika mendengar itu,Laura segera membuka matanya.Well,sebenarnya ia sudah bangun.Hanya saja agak malas untuk bangkit dari ranjang empuknya itu.
"Huwa!!! Benarkah?" tanya nya.Karena ia duduk secara tiba-tiba,kepalanya sedikit terasa pening.Melihat itu,Lisa tertawa."Tidak! hahahahaha!!!" ia segera kabur begitu Laura mulai melemparkan bantalnya.
Xianlun hanya menggelengkan kepalanya.Dia memungut bantal yang dilempar Laura dan menaruhnya di ranjang."Apa kamu yakin ingin masuk ke sekolah?" tanya Xianlun.Ia tidak akan memaksa jika Laura tidak mau."Hm ya.Tak apa,bu.Aku akan segera mandi dan bersiap" jawab Laura yakin.
Xianlun mengangguk,kemudian keluar.Laura segera melompat turun dan berjalan masuk ke kamar mandi.Selama di kamar mandi itu,ia banyak memikirkan banyak hal.Dimulai tentang kehidupan nya,permasalah di sekolah,kejadian di hutan,Gabriel dan mimpi itu.
Entahlah,akhir-akhir ini ia selalu bermimpi seperti itu.Tidak mengganggunya,hanya membuatnya penasaran.Karena semenjak bertemu dengan Gabriel,ia selalu saja mendapat mimpi aneh namun indah itu.Apalagi ia sampai ingat nama mereka.Maria dan Felix.
Tentang Maria,ia jadi ingat dengan nama tengah nya.Nama lengkapnya Laura Marie Rawnie.Kata Maria dan Marie itu cukup dekat kesamaan nya.Apalagi perempuan itu nampak mirip sepertinya.Dan pemuda itu...nampak seperti Gabriel.
Apakah itu sebuah kebetulan? atau...memang sebuah kenyataan?
Laura merenung sebentar sebelum menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk segera bergegas.Seusai membersihkan diri dan menyiapkan segala hal,ia turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya.
"Morn,all" sapa nya."Morn,honey" balas Anthony dan Xianlun.Lisa hanya melambai dan Lucas hanya manyun."Kamu yakin? Apa kaki mu baik-baik saja?" tanya Anthony.Laura mengangguk."Lucas,sebelum ke kantor,antar dulu Laura.Lisa,jangan banyak bolos" peringat Xianlun.
Lisa hanya bisa mengangguk dan cemberut di akhir.Itu karena ia selalu mengekor pada Alex.Padahal Alex selalu menasehatinya.Alex sangat fokus dengan kuliah dan pekerjaan nya.Dan Lisa selalu sengaja ikut dan membantunya.
Mereka sarapan dengan harmonis.Segera keempat orang disana berpamitan kepada Xianlun.Anthony pergi ka kantor dengan mobil pribadinya.Lucas mengantar nya dulu ke sekolah dan Lisa dijemput Alex.
"Kak Alex,awasi kak Lisa ya.Jangan sampai dia bolos,ok?" seru Laura yang dibalas acungan jempol oleh Alex.Melihat ekspresi cemberut kakak nya,membuat Laura sangat puas.Dia pun segera berangkat pergi dengan Lucas.
"Aku sudah membaca pemberitaaan.Ah,aku tidak mau di wawancarai" keluh Laura seraya mengscroll berita di ponsel pintarnya."Ya,wajar saja.Kau kan topik hangat saat ini.Apalagi Ayah sebelumnya melakukan pencarian besar-besaran" jawab Lucas senang,mengetahui adiknya yang paling jahil dan menyebalkan ini mengeluh.
"Oh ya,aku ingin tahu pengalaman mu selama terjebak itu.Apa disana menyeramkan? Hantu? Binatang buas?" tanya Lucas penasaran."Mck,itu hanya omong kosong untuk menakut-nakuti.Disana sangat indah dan dingin.Hanya saja jika menjelang sore,cukup gelap dan kabut dipagi hari cukup tebal" jawab Laura tak setuju.
"Apa kau takut?" tanya Lucas."Takut? Tidak.Kenapa aku harus takut?.Rasa takut itu hanya perasaan biasa saja.Tidak nyata" jawab Laura seraya mengibas-ngibaskan tangan nya malas."Lalu,apa kau tidak takut sendirian? Saat itu kan pacarmu tak sadarkan diri?" tanya Lucas.
"Tidak.Aku hanya kesal karena sendirian.Well aku malah senang karena bertemu dia,hahahaha" tawa Laura licik.Lucas terdiam.Apa adiknya ini serius?.Sejak kapan dia menjadi seperti ini?
"Kupikir dia yang memainkan trik untuk mendapatkan mu" kata Lucas tak percaya."Kami tidak memainkan trik.Semuanya mengalir seperti air" jawab Laura sembari tertawa."Ck,semudah itu? Aku saja kesulitan" cetus Lucas.
"Itu karena kamu terlalu kaku,kak.Atau jangan terlalu dingin" jawab Laura malas.Ia tahu,kakak nya di rumah sangat konyol.Namun diluar selalu serius dan nampak dingin.Well,cukup menyeramkan.Sama seperti Anthony.
"Kenapa memang nya? Mereka nya saja yang tidak mengerti" jawab Lucas lesu."Hehe,sabar ya kak.Aku yakin pasti kamu bisa menyusul aku dan kak Lisa ehehe" cengir Laura seraya mendoakan.Lucas tersenyum dan berkata penuh harap.
"Well,ya...semoga saja"
Holaaa balik lagi sama saiaaaa
Gimana nih?? Makin aneh gak sih??
Well ya,semoga kalian sukaaa
Thank You