webnovel

BAB 12 - Surprise

Brandon memandangi gedung besar yang ada di depannya sekarang. Dia kemudian menatap kartu nama Sarah yang sedang di pegangnya. Sarah memberi kartu namanya kemarin pada Brandon. Brandon tidak menyangka bahwa Sarah bekerja di salah satu perusahan yang cukup terkenal di Indonesia.

Melihat dari cara berpakaian Sarah, Brandon mengira bahwa Sarah bekerja dia salah satu fashion majalah di Indonesia. Gaya berpakaian Sarah menurut Brandon seperti cara berpakaian wanita-wanita yang bekerja di bidang fashion. Dia tidak mengira bahwa Sarah bekerja di sebuah perusahan yang cukup ternama di Indonesia.

Perusahan ini terkenal karena memiliki banyak cabang hotel yang tersebar di Indonesia. Dan hotel-hotelnya cukup terkenal.

Ketika Brandon sedang mengisi acara di Surabaya, agensinya sering memesan hotel mereka untuk penginapan The Storm.

Brandon pun masuk ke gedung besar tersebut. Begitu Brandon masuk orang-orang yang ada di dalam langsung menoleh kepadanya. Mereka kaget dengan kedatangan Brandon. Wanita menatapnya dengan tatapan memuja sedangkan para pria menatapnya dengan tatapan iri. Brandon berjalan santai tidak menghiraukan tatapan mereka.

Dia kemudian berjalan menuju meja resepsionis. Brandon tersenyum kepada resepsionis tersebut yang sedang bengong menatapnya.

"Bisa ketemu dengan Sarah?" Tanya Brandon masih tersenyum.

"Maaf, Sarah siapa ya? ada banyak karyawan bernama Sarah di kantor ini" Jelas resepsionis yang dari name tag yang dipakainya bernama Dian.

"Sarah Indira" Ucap Brandon menyebutkan nama lengkap Sarah. Resepsionis tersebut langsung terbuka lebar matanya begitu mendengar Brandon menyebutkan nama Sarah. Resepsionis itu pun tersenyum lebar kepadanya. Brandon mengerutkan alisnya tidak mengerti dengan reaksi yang ditunjukan resepsionis tersebut.

Brandon melihat bahwa resepsionis tersebut menelpon seseorang. Dia kemudian menyuruh Brandon untuk naik ke lantai lima, lantai dimana ruangan Sarah berada.

**********

Ketika Brandon sampai di lantai ruangan Sarah berada, seorang wanita muda sudah berdiri di depan lift tersenyum menyambutnya.

"Pak Brandon? Silahkan ikut saya. Ibu Sarah sudah menunggu anda"

Brandon mengernyit, dia tidak menyangka akan ada orang yang menyambutnya di depan lift.

Setelah sampai di depan pintu ruang kerja Sarah, wanita itu pun tersenyum meninggalkan Brandon.

Brandon lalu mengetuk pintu ruang kerja Sarah.

"Masuk" Ucap suara yang sangat ingin di dengarnya itu.

Brandon pun masuk. Begitu dia masuk, Sarah sudah menunggunya di dalam dengan kedua tangannya di silangkan di dada sambil bersandar di meja kerjanya menatap Brandon.

"Elo ngapain kesini? ada urusan penting apa sampai elo jauh-jauh kesini?" Ucap Sarah dengan suara kerjanya.

Sarah menatapnya dengan tatapan ingin membunuh. Jika tatapan bisa membunuh, Brandon sudah berkali-kali di bunuh Sarah.

"Gue sms gak lo balas, gue telepon gak lo angkat. Jadi gue kesini aja"

Brandon pun membiarkan matanya memandangi wanita yang ada di depannya ini. Sarah terlihat cantik dengan balutan baju kantornya. Dia melihat Sarah memakai kacamata. Kacamata itu membuat Sarah terlihat lebih sexy.

Matanya menangkap sesuatu yang ada di meja Sarah. Dia mengangkat alisnya begitu membaca apa yang tertulis di papan nama yang terbuat dari kaca. Brandon tidak menyangka bahwa Sarah adalah CMO (Chief marketing officer). Brandon mengira bahwa Sarah hanya seorang karyawan di perusahan ini.

Sarah tidak pernah berhenti mengejutkannya. Dia menjadi semakin tertarik kepada Sarah.

Brandon kemudian mengingat alasannya kenapa dia menemui Sarah.

"Gue mau nagih janji elo" tambah Brandon memperhatikan Sarah yang kebingungan, "Gue mau minta jawaban elo sekarang soal ajakan gue" Jelas Brandon tegas.

Mata Sarah sempat terlihat cemas tetapi berubah tegas dan yakin menatap Brandon lekat.

Ternyata dia sudah membuat keputusan.

"Gue nggak bisa nikah sama elo, Brand"  Sarah menundukan kepalanya terdengar menyesal.

Brandon menggertakan giginya. Jawaban Sarah ini memang sudah ada di skenario Brandon. Tapi hatinya tetap merasa perih ketika Sarah menolaknya.

"Nggak masalah kalo elo nggak mau nikah sama gue"

"Thanks Bran,-" Brandon menyela Sarah sebelum Sarah selesai menyelesaikan kalimatnya "Tapi gue minta hak asuh anak jadi milik gue"

"What?" Sahut Sarah dengan mata melotot menatap Brandon.

Got you !!

******

Next chapter