webnovel

The Oldest Land

cerita ini bercerita tentang 7 Ras yang di ciptakan Tuhan, untuk saling bersaing satu sama lain dengan bakat pengetahuan dan Kanuragan, terdapat banyak elemen budaya Indonesia di dalamnya, khususnya Budaya Jawa, karena author dari suku Jawa jadi, author mencoba memasukan budaya Jawa kedalam cerita tapi bukan berarti budaya dari suku lain ga termasuk, tunggu aja kelanjutan ceritanya... Adi Kuncoro protagonis dalam cerita remaja berusia 14 tahun yang tinggal, di sebuah desa kecil bernama Lawang Sewu yang terdapat di kerajaan Java. tinggal dan hidup dengan kedua kakek dan neneknya Adi, mencoba menjadi penjaga sebutan bagi mereka yang memilih berpartisipasi, dalam sebuah event pemilihan untuk 7 Ras yang diciptakam oleh Tuhan, untuk dapat memperebutkan kan Gelar KANJENG gelar yang diberikan untuk memimpin 7 Ras selama 100 tahun sekali.

adi_gm · Fantasy
Not enough ratings
90 Chs

Hutan Ujung Kulon V

Adi dan denok memilih istirahat siang di tempat itu dan membuat makan siang yang hangat serta menyenangkan, sambil sesekali bercanda dan menikmati pemandangan serta makan siang yang ada

Setelah membereskan perlengkapan dan istirahat siang yang cukup adi dan denok bersiap untuk masuk lebih dalam ke dalam hutan sambil mencari tempat untuk berkemah di dalamnya

Saat kereta menyebrangi sungai kecil menuju ke dalam hutan yang lebih dalam dan mulai terlihat binatang yang menghuni hutan, di sisi jalan banyak kelinci yang bertubuh besar dan memiliki warna yang unik yaitu berwarna hijau dan biru

Sesekali adi dan denok melihat rusa hutan yang memiliki tandung yang besar dengan warna tubuh yang terlihat seperti sapi dengan corak putih dan coklat yang berpadu bersama

Sepanjang jalan tampak hewan-hewan herbivora atau pemakan tumbuhan yang dominan di area hutan ini, dari merak, banteng, rusa, kelinci, dan monyet yang sesekali bergelayutan di antara pohon

Dan yang tak terlukiskan adalah banyaknya pohon buah serta padang safana yang ada di tengah-tengah daerah hutan ini, yang seakan membuat oase seperti di padang gurun, bedanya pasir disini digantikan oleh hutan hijau yang mengelilingi

Adi dan denok sangat menikmati perjalannan ini sebab di sepanjang jalan, tak kurang lebih dari 5 jenis macam pohon buah yang ada, seperti apel, jeruk, anggur, kelengkeng, kecapi, belimbing, rambutan, mangga, dan lain-lain yang seharusnya tidak tumbuh bersama karena memiliki siklus panen yang berbeda

Seperti hutan ini memiliki siklus ya sendiri dan tidak tergantung dengan siklus yang pada umumnya di luar hutan

Melihat denok yang seperti anak kecil dengan masing-masing buah di kedua tanganya, di tangan kanan anggur besar yang menggantung lebat dan di sebelah kiri buah belimbing yang besar memancarkan aroma manis

Adi yang melihat tingkah laku denok hanya menggelengkan kepala dan tersenyum, karena selama denok bahagia dia juga akan senang

Saat langit perlahan mulai menjadi gelap adi dan denok kembali bergegas untuk mencari tempat berkemah, bagi mereka untuk bermalam di hutan, berjalan selama setengah jam sampai mereka sampai di sebuah lokasi yang dekat dengan aliran sungai

Sambil mencari tanah yang lebih lapang dan mencari lokasi yang agak tertutup angin agar terhindar dari dinginya malam dan dari binatang buas yang ada

Meskipun sepanjang jalan adi dan denok tidak dapat menemukan binatang buas dan selalu merasa agak sedikit salah, karena sebegitu luasnya hutan ini tapi tidak ada binatang buasnya

Dan bahkan ular satu pun tidak dapat dilihat yang seharusnya itu tidak mungkin dengan lingkungan dan vegetasi dari hutan yang seharusnya memungkinkan mereka untuk tinggal dan hidup di dalamnya

Ini semua kembali membuat adi bertanya dan semakin dia berpikir benar-benar ada sesuatu yang tidak dia ketahui

Dan dalam menghadapi sesuatu yang tidak diketahui cenderung kita akan lebih gelisah dan waspada dikarenakan ketidaktahuan kita dalam menebak maksud dan tujuan dari mereka yang kita anggap tidak tahu

Melihat bahwa ada sedikit tanah lapang yang tidak jauh dari tempatnya berhenti adi segera menggerakkan kereta kudanya kesana

Setelah sampai di tempat yang dirasa cocok adi mulai melepas kuda dan mengikatnya di pohon dengan memberi makan rumput dan tumbuhan yang ada di sekitar

Sedangkan denok bersiap menyiapkan api untuk memasak dan adi bertugas mendirikan tenda serta mencari kayu bakar disekitar tempat berkemah

Saat keduanya sibuk menyiapkan segalanya untuk makan dan berkemah adi merasa ada sesutau yang menarik perhatiannya di sebuah pohon mahoni besar yang ada tepat di pinggi sungai, yang berjarak hanya belasan meter dari tempat ia dan denok mendirikan perkemahan

Adi yang merasa sesuatu menariknya berpikir sejenak dan memberitahu denok bahwa dia akan menuju pohon mahoni di pinggir sungai sebentar, denok yang merasa itu wajar, berpikir mungkin adi mau mencari kayu bakar di dekat pohon itu pikirnya

Saat adi berjalan perlahan menuju pohon mahoni besar itu perasaan menarik yang datang ke dirinya menjadi semakin kuat dan semakin besar

Seperti ada magnet yang ada di dalam tubuhnya yang tertarik dengan pohon mahoni besar itu, adi yang telah tiba tepat di depan pohon mahoni tersebut mulai mengamati bentuk pohon tersebut

Memiliki diameter yang besar dan diperkirakan butuh 3-4 orang untuk memeluk pohon tersebut, dan terlihat warna hitam kecoklatan dari kulit pohon tersebut yang saat adi merabanya terasa sangat halus permukaan dari kulit pohon itu.