Lyra peluk tubuh Gin kuat-kuat. Anak kecil itu bicara terlalu banyak. Gin tak boleh bicara aneh. Ada Martin.
"Sayang, jangan begitu."
"No Mom, aku kesal," ucap Gin.
Lyra sibuk dengan Gin. Seolah hanya ada mereka di dunia itu, menyisakan Martin terpaku. Terjadi pergolakan emosi. Martin kesal. "Lyra, ikut aku."
"Dad?"
Gin digendong Martin. Tangan Gin spontan mengalung ke leher Martin. Senyum Gin terbit, ia suka digendong Martin. Martin sudah Gin anggap keluarga.
"Daddy?"
Mata bulat Gin menatap Lyra bingung. Satu hal yang Gin tahu, ia bahagia. Sudah lama Gin mendambakan sosok ayah. Tangan Martin yang satunya ia pakai menarik Lyra ikut bersamanya.
"Martin stop. Kau mau apa?"
"Ikut Ra. Aku tidak peduli kau membunuhku."
"Cinta buat gila, Mom?" Gin bertanya polos.
"Masa sih demi cinta rela mati?" Lanjut anak kecil itu seolah tak ada hari esok mempertanyakan hal-hal aneh-aneh.
"Ikut."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com