"Hey, aku tahu soal buat kue. Keahlian para kaum Adam hanya tahu makan," sungut Lyra.
Bukan hanya Lyra namanya kalau mau mengalah, Martin mewakili para kaum Adam yang tidak hanya bisa makan membalas sarkas ucapan Lyra.
"Enak aja, gak lihat tadi aku hafal bahan membuat brownies dan tata cara memasaknya? Biar ku ingatkan, mulut kamu sampai gak ingat nutup lihat keahlian aku buat adonan kue. Pasti terkejut. Jangan ngomong sembarangan. Keahlian aku bukan hanya di atas ranjang," lanjut Martin berbangga diri. Soal ranjang, Martin sangat-sangat ahli.
Martin yang bicara, Lyra yang malu. Di pipi terdapat rona merah. Lyra serba salah. Selain malu, Lyra terpikir Martin bodoh. Bangga sekali punya keahlian di ranjang. Aneh memang tuh orang.
"Jangan ngomong sembarangan," ucap Lyra mengulang kata-kata Martin. Mulut maju mirip bebek. Sembari bicara begitu, masih terdapat rona merah di pipi.
Martin mendengus.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com