"Dasar menyebalkan. Kau ini terbuat dari apa sih!?"
Setelah perjuangan yang tidak sedikit, Gin berhasil mengunci pergerakan Sharif. Tangan dan kaki Sharif sudah Gin lumpuhkan. Selain itu, posisi Gin juga sangat diuntungkan, ia berada di atas sedangkan Sharif tengkurap.
"Aku berjuang keras menyusup begini, dan kau malah menyusahkanku, kurang ajar. Terima ini. Kalau ingin hidup, aku harus punya ambisi dan keyakinan, tidak boleh ragu," ucap Gin. Semangat terlihat keluar membara dari dalam tubuh Gin. Terlihat dari matanya yang melihat Sharif. Mulai dari kilatan amarah sampai letupan emosi yang menggebu-gebu.
"Bagus, sebab dulu kita belajar di tempat sama, aku jadi punya kesempatan membunuhmu. Kau sama sekali bukan apa-apa untukku, Sharif."
Gin masih dikuasai amarah yang sangat membara, namun itu tidak semudah kelihatannya, Gin justru terpaku oleh ucapannya sendiri.
"Dasar bodoh. Aku pun juga sering kalah darimu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com