"Lihat sendiri Kak. Aku lapar. Kalau juga?" Felix terkekeh lihat Lyra. Kayak maling. Yang diincar bukan harta benda, melainkan makanan. This is funny.
"Basi," celutuk Lyra.
Eh?
Barusan Lyra ngomong apa ke Felix?
Ya Tuhan, Lyra bodoh. Lyra sadar, cepat-cepat ia berdehem. Meski tidak memberikan efek apapun atau mengubah dan memperbaiki, Lyra tetap melakukan hal tersebut. Lyra hanya kepikiran soal itu.
"Basi apaaan Kak. Makanannya ya?"
"Omongan kamu," celutuk Lyra lagi.
Mata Lyra membulat.
Lyra salah ngomong terus. Gimana sih!? Menyebalkan, Lyra merasa bodoh. Menyebalkan!
Kenapa Lyra bilang hal gak masuk akal lain. C'mon Lyra. Kalau sudah sampai dua kali, bukan keceplosan lagi namanya. Tapi bodoh. Sejak awal Lyra memang bodoh.
Felix terkekeh pelan. Muka manyun Lyra kayak kerupuk lama terkontaminasi udara luar terlihat. Lyra kalau sudah ngomong kasar ngena pas banget. Nyesek gitu rasanya.
Dramatisir, Felix pegang dada.
Lyra salah fokus lihat tingkah orang itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com