"Keberadaanku tidak dianggap."
Sherine menangis sejadi-jadinya. Sharif langsung menutup telinga. Dengar suara tangisan, telinga Sharif makin sakit.
"Mom, tolong urus Sherine."
Sharif keluar, sementara itu tangan Arsyil ditarik. Sekilas terlihat Rina merah di wajah Arsyil. Bukannya apa-apa, Sharif jarang menunjukkan perhatiannya dalam bentuk tindakan langsung, kebanyakan hanyalah tindakan kecil berupa tatapan. Itu pun hanyalah agar Arsyil tidak terlalu menganggu.
Hanya seperti itu, tak lebih.
"Sharif."
Sharif menoleh sekilas dengan wajah datar. Lyra sempat tercengang, lalu pada akhirnya mengangguk.
"Hah." Lyra menatap Sherine setelah ia menghela napas. Ia haru segera menenangkan Sherine.
Puk. Puk. Puk. Kepala Sherine ditepuk pelan. Tangisan Sherine langsung terhenti oleh perlakuan Lyra yang dianggap Sherine manis. Sherine suka diperhatikan!
Tak hanya menepuk pelan kepala Sherine, Lyra juga berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan anak kecil tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com