Rimonda kesal, dia merasa marah atas hal yang kembali membuatnya kalut. Bagaimana bisa ayahnya melakukan hal ini, hanya karena dia tidak melakukan hal yang sama seperti keinginannya dia marah dan menjadikan hubungannya dengan Sean sebagai bentuk kemarahan.
Untung saja emosinya masih bisa dia kendalikan tadi, coba saja jika tidak. Mungkin dia akan menatap nyalang pada sang ayah dan akan kembali menunjukkan amarahnya pada sang ayah. Padahal dia sudah menunggu hari setelah sidang ini selesai, tapi ayahnya itu malah bersikap kekanak-kanakan seperti ini.
"Ah..!! Menyebalkan!" Rimonda berteriak, mengusak surai peraknya dengan kasar.
Tidak peduli pada Ramon yang menatapnya dengan tatapan penuh malas pada sang adik. Dia juga pasti akan marah saat tau dia dan Irene tidak di restui dan dia beruntung karena hal itu tidak terjadi. Jika sampai hal itu terjadi, dia juga tidak yakin pada apa yang akan dia lakukan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com