"Jadi," Shigure membuka suara saat mereka berhenti tertawa, "aku tahu Ryo di mana. Minggu lalu dia ada di tokyo."
"Benarkah?"
Shigure meringis mendengar nada antusias di kata-kata dia, "Ya, tapi aku tidak menjamin kau mau dengan pria seperti dia."
"Hey, berilah dia kesempatan,"
Shigure meringis kembali mendengarnya.
'Kau tidak pernah memberi kesempatan padaku.'
"Dia kan belajar jadi Chef di sana," lanjut Sayuri antusias, "aku tidak pandai memasak, jadi Ryo pas untuk masa depanku."
"Hm ..." memasak, iya? Bagi Shigure masakan dia enak-enak saja sebab dia membuatkannya penuh cinta dan susah payah.
"Ayo kita ke sana, Shigure~"
"Iya."
***
Sayuri menghentakkan kakinya kesal menaiki anak tangga apartemen. "Aku sungguh tidak percaya apa yang baru saja aku lihat."
Shigure mengekor tidak jauh di belakang Sayuri menaruh kedua tangannya di belakang kepalanya, senyuman penuh kepuasan tidak pudar di bibirnya. "Kau tadi penasaran dengan dia,"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com