"Baiklah," Akira menurut, lalu masuk ke dalam melanjutkan bermain game-nya yang sempat terhenti.
Hening.
Tidak ada satu patah kata pun yang keluar setelah Akira pergi.
Mereka hanya berdiri berhadapan sementara mata mereka sesekali beradu pandang, lalu mengalihkan pandangan bersamaan karena merasa canggung.
Situasi ini membuat Reon tidak nyaman, ia memutuskan mencoba membuka percakapan. "Adikmu terlihat baik," di dalam hatinya ia merutuk sudah berkata demikian, perkataan yang konyol sekali.
Sakura sama sekali tidak tertarik dengan pujian dia mengenai adiknya, "Kenapa kau ke sini?"
Langsung ke topik utama, eh?
"Memangnya kenapa? Aku tinggal di sini, bukan?" Reon bertanya balik, menantang. "Lagipula bukankah normal jika aku mengunjungi apartemen kekasihku?"
"Apa?"
"Kita memang bertengkar semalam," Reon mengakui dengan nada dingin mengingat malam mengerikan itu, "Tapi aku dan kau tidak berkata apa-apa soal putus."
"Kau ingin mengambil barang-barangmu?" tanya Sakura.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com