Kiara tak juga menjawab, ia memilih bungkam dengan membuang tatapannya ke arah lain.
--
Calvino yang tidak mau terlibat ke dalam pertengkaran, langsung melenggang dari sana. Sontak saja atas sikapnya itulah yang membuat Kiara tak henti-hentinya mengumpat sumpah serapah.
"Kau memang Suami yang sangat memuakkan, Mr. Calvino Luz Kafeel."
Akan tetapi, umpatan demi umpatan itu pun tergantikan dengan pujian ketika suami tercinta hadir kembali dengan membawakan segelas minuman favorit.
"Minumlah selagi hangat." Menyerahkannya ke tangan istri tercinta. Kiara langsung menyambut dengan seulas senyum hangat. "Thank you, My Husband." Yang dibalas dengan kecupan yang mampir di puncak kepala.
"Aku akan segera kembali setelah menyelesaikan masakanku."
"Sayang, tunggu."
"Ada apa, baby?"
"Seharusnya aku lah yang menyiapkan nya untukmu, akan tetapi malah kau yang menyiapkan sarapan untukku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com