webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urban
Not enough ratings
359 Chs

Chapter 341

"Sampaikan kepada Mr. & Mrs. Kafeel. Saya sarapan di kamar."

"Baik, Mrs. Calvino. Saya permisi." Membungkukkan badan sebelum berlalu dari hadapan Kiara.

--

Dreena - Bram dibuat bertanya-tanya dengan absennya Kiara pagi ini. Bram langsung menguncikan tatapannya pada Putra tercinta. "Panggil Istri-mu. Ajak turun untuk sarapan bersama."

Calvino tampak acuh tak acuh. "Bukankah sudah ada maid yang memanggil. Kita tunggu saja dulu. Siapa tahu dia sedang dalam perjalanan ke sini."

Di saat bersamaan sang maid datang dan memberi tahu bahwa pagi ini Kiara ingin sarapan di kamar.

Tatapan Bram kembali mengunci pada Putra tercinta. "Vin, panggil Istri-mu."

"Pa, bukankah maid sudah mengatakan bahwa Kia ingin sarapan di kamar."

Bram langsung mendekatkan wajahnya berselimut tatapan tajam mematikan. "Kalian sedang bertengkar?"

"Tidak."

"Jangan bohong."

"Pa, kita berada di sini untuk menyantap sarapan, bukan untuk mengintrogasiku."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com