"Kalau begitu bisakah kita menikmatinya malam ini?"
"Why not."
--
Di bawah gemerlapan lampu kota dengan beratapkan langit membuat sejoli yang paling berbahagia semakin terlihat mesra disaksikan Menara Eiffel.
Kiara tak henti-hentinya berdecak kagum, pantas saja menara ini dijadikan simbol dari keromantisan sepasang kekasih, berada di sini telah menciptakan suasana berbeda, sisi romantisnya benar-benar terasa nyata.
"Tak pernah aku sangka bahwa sekarang ini aku memijakkan kaki di bawah Menara Eiffel. Semua ini terasa seperti mimpi." Lirihnya dengan menguncikan tatapannya pada keindahan yang sangat mengagumkan itu.
Tidak suka diabaikan Calvino langsung menyandarkan kepalanya pada pundak ramping. "Aku ada di sini, baby. Tetapi, tega sekali kau mengacuhkan Suami-mu yang sangat tampan ini."
Kiara langsung melirik ke belakang. Mendapati suami tercinta cemberut memaksanya memutar tubuh sehingga beradu tatap dengan ketampanan bak Dewa Yunani.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com