webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urban
Not enough ratings
359 Chs

Chapter 321

"Malu pada siapa, baby?"

"Tentu saja pada keluargamu. Kalau ada yang melihat bagaimana?"

"Ini sudah larut malam, tentunya mereka semua sudah tidur."

--

Dibaringkannya tubuh ramping ke tengah-tengah ranjang king size. Setelahnya, dia juga ikut membaringkan tubuh disebelah wanita tercinta. Calvino terlihat memiringkan wajah bertumpukan pada salah satu tangan, sementara tangan satunya mengusap pipi putih mulus dengan penuh kelembutan berpadukan dengan tatapan penuh cinta. "Rasanya aku masih tidak percaya bahwa kita sudah menikah, baby."

Kiara tersenyum, sebuah senyuman yang sudah bagai candu bagi Calvino. "Begitu juga denganku, sayang. Bagiku, semua ini seperti mimpi."

"Mimpi?" Calvino bertanya dengan tatapan memicing.

Kiara mengangguk.

"Kalau begitu bagaimana dengan ini?"

Tanpa disangka dan tanpa diduga langsung mendaratkan kecupan pada kening, kedua mata, hidung dan ketika beralih ke bibir, dia menjauhkan wajahnya sejenak. "Katakan! Apakah semua ini masih mimpi bagimu?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com