"sepertinya dirumah fia ada hawa orang lain ya? Harusnya kan dia sendirian" celetuk leona, "sepertinya mereka tau apa yang terjadi" seru rayn.
"Trus gimana sekarang kak Rei? Tuh anak gk balik lho, dan kita gak bisa menetap di negara ini juga kan" ashes khawatir dengan fia.
"sebaiknya kita kembali ke Jepang sekarang, kita biarkan fia berpikir dengan jernih dulu, lagi pula aku yakin dia hanya perlu waktu untuk menerima ini semua" setidaknya untuk saat ini saja, maaf fi! Aku memang bukan kakak yang baik tapi kau harus cepat dewasa karena kepemimpinan mafia akan jatuh ketanganmu.
"Harusnya kita bicarakan ini baik - baik Rei, karena fia juga masih butuh bimbingan kita" aku takut fia akan jadi Boomerang untuk kita dan malah susah diatur nantinya.
"Aku setuju dengan kak ashes, kamu terlalu keras mendidik fia kak!
Asal kau tau.. dia disini selalu menanyakan kabarmu dan ketika kau kembali malah menyuruhnya sok dewasa?" Aku jelas tidak terima fia diperlakukan seperti itu! Padahal fia jelas sengat menghawatirkan keadaannya.
"Sebaiknya kau tak perlu terlalu khawatir dengannya na, dan bagaimana kabarmu disini? Ku harap kau baik.
Dan terlebih lagi waktu kami terbatas disini, tolong sampaikan pada fia kalau kami sudah kembali dan akan ku beri dia waktu untuk kembali ke tempat asalnya" jika papa tidak memberikan jabatan itu ke fia mungkin aku akan tenang.
"Aku dan fia kesini bukan tanpa alasan kak! Jika kau hanya menyuruhnya kembali, dengan dalih dia harus mengambil jabatan kepemimpinan mafia itu, maka kami tidak akan kembali!" Orang ini seenaknya saja datang - datang bikin rusuh.
"Kau rayn kan? Tolong jangan mengatakan hal bodoh! Kau itu tidak tau apa - apa tentang fia!" Nih anak gak mau restu gue? Belagu banget.
"Hal bodoh? Asal kau tau ya.. yang telah membuat fia sedih itu kau! Jadi jangan mengatakan hal bodoh didepannya karena kalimat mu itu yang membuat fia pergi dari rumah" aku mencengkram kera bajunya.
"Kau! Berani sekali hah?" Harus ku beri pelajaran dulu biar ngerti, "stop Rei! Ayo kita kembali" jika saja dia tidak diberi tanggung jawab yang besar diusia mudanya, kak rei pasti tidak akan seperti ini.
"Tolong titip pesan buat fia ya leona, kami tidak bisa terlalu lama disini dan untuk mu rayn! Keputusan mu untuk bersama dia memang bagus tapi apa kamu bisa bertahan?" Aku yakin fia harusnya tidak salah pilih orang.
"Tentu saja aku akan bertahan! Dan jangan khawatirkan hal itu.. karena bagaimanapun aku sudah yakin dengannya."
"Kita liat saja nanti bocah! Dan jangan menyakitinya.. karena yang boleh hanya kakaknya saja bukan orang lain!" Ujarku.
"Kita pulang saja rayn, ayo" suasana disini kurang baik, aku bisa memaklumi fia yang pergi.
Aku sudah pulang sekarang dan tidak bisa tidur karena aku yakin fia saat ini sedang sangat kecewa, "maaf fi aku gak bisa bilang kalau sebenarnya ini bukan tempat aslimu! Aku gak tau kamu dimana saat ini.
tapi kamu harus tau satu hal! Keluarga ku tidak bisa mengatakannya karena takdirmu akan membuat keluarga ku dalam bahaya jika kau kembali lebih cepat."
BRAYN POV'S
Apa gue coba ke rumah diva ya? Entah kenapa tiba - tiba kepikiran tuh anak.. padahal kenal kagak.
"Gue bakal nyari lu fi! Kemana pun."
-Flashback sedikit-
"Kamu yang namanya brayn Shawn kan?" Seru Oma fia yang mana dia menjadi orang yang paling disegani disini, konon katanya banyak yang percaya dia menjadi orang yang berada dibalik layar kesuksesan Yakuza beberapa tahun setelah dia muncul.
"Iya Oma" jawabku sedikit gugup, "Oma boleh minta tolong satu hal pada mu?" Aku hanya bisa mengangguk untuk membalasnya karena aura orang ini membuatku takut sekaligus merasa aman didekatnya.
"Brayn Shawn layn, mau kah kamu menjaga fia? Karena mungkin Oma tidak bisa terlalu lama di dekatnya."
"Tolong jangan bicara seperti itu! Dan lagi pula tanpa anda minta saya akan tetap menjaga fia!" Jawabku tegas tapi wajah ku memerah ketika aku bicara tentang fia.
"Kau lucu ya haha, kalau begitu tolong ya!" Dia mengelus kepalaku dan hal itu membuat ku sedih sekarang.
-flasback off
Aku mencoba menghubungi salah satu teman ku yang punya nomor diva dan untung lah dia tau alamatnya juga, "permisi" aku sudah sampai dirumah diva dan aku rasa rumah ini hanya dihuni oleh nya saja.
"Ya?" Dia keluar rumah dan aku segera turun dari kendaraan, "kau diva kan?" Dia mengangguk. "Kau tau dimana fia?" Ujarku, "hei tunggu kau siapa? Tiba - tiba nanya dia yang mana jelas aku tidak tahu" astaga aku lupa.
"Nama ku brayn Shawn! Dan aku pacar fia" astaga, "ohh dia sudah punya pacar toh, dan gue ulangin lagi ya brayn.. gue gak tau dimana dia lagian kenapa kamu khawatir dengan nya? Aku yakin dia baik - baik saja sekarang" jawabnya enteng.
Pov's end
"Dia memang kuat tapi perasaanya sedang tidak baik - baik saja dan aku yakin dia tidak di masa ini sekarang" ujarku, "jadi kamu ingin aku mengantar mu ke tempat fia?" Dia mengangguk dengan wajah tampannya.
"Sial! Dia udah punya fia oi gak boleh" batinku, "jadi mau apa engga?" Dia mendekatkan wajahnya. "Iya dah tapi jaga jarak!" Bentak ku.
"Oh oke dah.. aku cuman mastiin aja" temen fia aneh juga anaknya, "abrakazam!" Aku menyebutkan mantra teleportasi dan kami berada di hutan lagi.
"Di sana ada api! Mungkin fia disana, ayoo" dia berlari lebih dulu, "hei kita harus memastikannya dulu jangan gegabah!" Aku memperingatkannya tapi ia mengabaikan.
Dasar cowo! Klo udah bucin begonya ketauan.
~bersambung