Daniz takut ia tak bisa lagi melihat kekasihnya tersenyum, ia juga takut tak bisa lagi memeluknya hingga ia akan kehilangan swmangat hidup yang berarti. Daniz juga takut kehilangan orang yang paling ia cintai semaaa hidupnya selain mamanya.
Daniz memejamkan mata, mengingat kembali bagaimana menyeramkan kehilangan orang yang paling di sayanginya melwbihi dirinya sendiri.
Ia memandang ke arah ruangan yang sedikit berbau nenyengat khas rumah sakit. Senyum manis nabilah terbingkai indah, ia segdra menyambut lelaki yang pernah berdiam dalam ingatan dan kini ia mendapatkannya lagi.
Kemana aja sih, daniz?
Nabilah menungguimu sampai memutih mata, tapi kau belum jua nampak. Kemana aja ya?" ulangnya lagi.
"Ini, nih!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com