"Mama, gimana hari ini? Apa aja kata dokter barusan?" tanya Alzam yang baru saja masuk, meletakkan bucket bunga lilinya di atas nakas, dan mulai duduk di samping ranjang Mirliana.
Wanita itu tersenyum, mengubah posisinya menjadi duduk, dan berkata, "Kata dokter kondisi mama jadi lebih baik, mulai besok udah bisa rawat jalan."
"Puji Tuhan! Akhirnya, terus obat-obatannya masih sebanyak kemarin Ma?"
"Engga kok Sayang, udah lebih sedikit. Gak sebanyak waktu itu, dan mama juga ngerasa lebih baik," jelas Mirliana, "Oh iya, nanti waktu mama udah rawat jalan, kita bisa jalan-jalan keliling kota Amsterdam sama sepupu kamu ya."
Alzam mengangguk dengan tersenyum manis, menggenggam lengan kiri Mirliana dengan erat. Seakan-akan ia tidak mau kehilangan wanita yang begitu di cintainya ini.
Meskipun Mirliana selalu menjadi orang asing yang begitu dekat dengannya, tapi Alzam tetap menyayanginya seperti mereka tak pernah asing.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com