webnovel

The last knight : New Generation Knight

Pertarungan antara Manusia, Monster, dan Iblis tidak pernah berhenti. Membunuh atau di bunuh itu lah pilihan manusia untuk bertahan hidup hingga akhirnya mendapatkan kemenangan. Aku Bagas, kedua orang tua ku di bunuh oleh iblis di depan mata ku sendiri. Inilah perjalanan Bagas dan teman temannya untuk membantu umat manusia dalam menghadapi iblis dan para monster.

Bolcurut · Fantasy
Not enough ratings
13 Chs

Prolog

Di Dunia ini pertarungan antara manusia,monster, dan iblis terus terjadi dan tidak pernah usai. Banyak manusia yang mati demi melindungi manusia lain nya, sedangkan iblis terus membunuh demi kesenangan hidup nya.

Aku Bagas umur 8 tahun sedang bermain dengan sahabat ku yaitu Andre di desa tempat tinggal ku

"Hey Andre coba kemari dan lihat lah !" ucap ku sambil berteriak memanggil Andre

"Ada apa ?" ucap Andre sambil menghampiri ku

"Lihat ! ada om-om sedang memainkan ayunan." ucap ku sambil menunjuk ke arah om-om tersebut

"Orang yang aneh." ucap Andre yang tidak mempedulikan orang tersebut dan Andre pun berjalan pergi

"sampai kapan kau akan melihat nya ? itu hanya orang aneh saja." ucap Andre sambil melihat ke arah ku yang sedang menatap om-om tersebut

Pandangan ku terus tertuju pada om-om tersebut, jarak ku dengan om-om tersebut sekitar 13 meter. Begitu dekat tapi mengapa om-om itu tidak melihat ke arah ku ?, pandangan nya terus mengarah pada tanah.

"Mungkin sedang sakit..." aku berbicara sendiri

Tiba tiba terdengar suara langkah kaki kuda di depan pintu masuk desa ku

"Mbfffffff" suara kuda sambil menghentikan langkahnya

"Andre... kau dimana ?, waktunya pulang ini sudah sore"

Aku mendengar suara itu begitu kencang memanggil nama Andre. Tanpa ku sadari pandangan ku sempat berpindah ke arah suara itu, ketika aku melihat kembali ke arah ayunan seketika orang tersebut menghilang.

"Ehh.... kemana om-om itu ?'' ucap ku sambil kebingungan

"Ternyata kau masih di sini, ayah ku sudah memanggil ku untuk pulang," ucap Andre sambil melihat ke arah ku

"oooyyy Andre om-om itu hilang," ucap ku sambil kebingungan dan menunjuk ke arah ayunan tersebut

"Lupakan orang itu, ayo kita ketempat ayah ku !" ucap Andre yang tidak mempedulikan nya

"Tapi... om-om itu terlihat sakit, pandangan nya terus ke bawah," ucap ku

"Ayoo !" ucap Andre

Kami berdua berjalan menuju ke tempat ayah Andre berteriak.

Aku melihat ayah Andre sedang di kawal beberapa prajurit kastil dan 1 orang KNIGHT kelas 1 menaiki kuda

"Waah Andre anak ku lama tak jumpa," ucap ayah Andre sambil memeluk sang anak tercinta

"Cih... jangan peluk peluk ayah," ucap Andre sambil melepaskan pelukan ayah nya

"Padahal cuman beberapa jam saja di tinggal tapi bilang lama tak berjumpa" ucap Andre kepada ayahnya

"Ayuuk kita pulang ! ini sudah mau mulai gelap" ucap Ayah andre sambil menaiki kuda

Aku mencoba mendekati mereka berdua sambil ngupil

"Ini paman untuk mu," ucap ku sambil mendorong upil ku ke arah ayah Andre

Upil ku tepat mengenai wajah dari ayah Andre

"Errr... anak kurang ajar.... akan ku jadikan kau makanan ikan yaa" ucap ayah Andre sambil memasang wajah kesal

"Andre tidak boleh pulang dia masih bermain dengan ku" ucap ku sambil berteriak di depan kuda ayahnya Andre

"Andre itu teman ku jadi dia harus bermain dengan ku" ucap ku

"Aku ayahnya, jadi suka suka aku dong untuk membawa pulang" ucap ayah Andre

"Cih... baru jadi ayah nya aja dah belagu" ucap ku sambil memalingkan wajah

"Anak kurang ajar" ucap ayah nya Andre sambil menuruni kuda

"Pokoknya Andre harus tetap di sini" ucap ku

ketika kami berdua sedang berantem seketika muncul seseorang yang menenangkan pertikaian tersebut

"Hehehehe Bagas ini sudah mau gelap, biarkan Andre pulang" ucap ayah ku

"Ciih..." ucap ku sambil mundur dari jangkauan ayah Andre

"Halo Yasir lama tak berjumpa" ucap ayah ku sambil mendekat ke arah ayah Andre

"Lama tak jumpa Sam" Ucap ayah Andre kepada ayah ku

"Kira kira berapa lama yaa kita tidak bertemu ? aku sendiri pun lupa hahahaha" ucap ayah ku sambil tertawa

"Berapa lama yaaa ? hahahahaha" ucap ayah Andre yang ikut tertawa

"Kedua orang tua ini bodoh, sudah jelas jelas baru kemarin mereka bertemu" ucap Andre

"Bodoh" ucap ku kepada ayah Andre

"Anak kurang ajar..." ucap ayah Andre yang masih kesal terhadap ku

"Baginda hari sudah mulai gelap, sudah saat nya kita kembali jarak kota kemari lumayan memakan waktu" ucap seseorang Knight kelas 1 kepada ayah Andre

"bye bye, besok main lagi kemari yaa" ucap ku kepada Andre

"Hooh." ucap Andre

Andre dan ayah nya menuju pulang, aku pun dan ayah ku juga menuju ke rumah.

Hari mulai gelap, malam pun tiba

"Makan makan makan makan !!!" ucap ku yang sedang menunggu makan malam

"Bagas jangan memukul meja makan dengan sendok, ini dikit lagi makan nya selesai" ucap ibu ku

Makan nya pun tiba di meja makan, kami bertiga pun menikmati makanan bersama

"mbabuejsysh budheyd hudhs" ucap ku sambil mengunyah makanan

"Sudah ayah bilang jangan bicara sambil makan, kalo mau bicara nanti saja habiskan makan mu !" ucap ayah ku

Setelah makan kami pun mulai berbicara

"Gimana hubungan mu sama Andre ?" ucap ayah ku

"baik baik saja, tadi aku sempat mau mendorong Andre ke sungai tapi dia dengan sigap menghindar dan hal hasil aku yang tercebur ke sungai hahahaha, eughhh" ucap ku sambil ketawa dan kekenyangan

"Ma, anak kita bodoh yaa" ucap ayah ku kepada ibu ku

"Kau tau sendiri kan Andre itu dari kalangan bangsawan bahkan mereka pun punya kastil sendiri, Andre dan keluarga nya itu orang baik dari pada bangsawan lain nya mereka mau berteman dengan siapa aja termasuk kita, yaa walaupun terkadang ayah suka sedikit kesal dengan sikap Andre yang terlalu dingin terhadap orang yang tidak di kenal nya, tapi tidak berlaku untuk mu" ucap ayah ku

"Karena aku sudah berjanji akan melindungi Andre dan bakal jadi Knight" ucap ku sambil menyombongkan diri

"Ciih... Paman itu tidak pantas jadi bangsawan kalo Andre sudah pasti pantas" ucap ku

"Paman Yasir itu bangsawan loh dia orang nya kuat mampu melindungi orang orang yang dia sayangi, bahkan waktu itu dia melindungi istri nya dari monster kelas A seorang diri" ucap ayah ku

"ehhh... bohong" ucap ku sambil meragukan

"percaya sama ayah nak, karena waktu itu ayah menolong paman Yasir saat terluka parah. Saat itu istri paman Yasir membawa paman Yasir ke rumah ini, dengan wajah cemas, gelisah, sedih, terluka, dan marah. Istri paman Yasir pun bercerita tentang kejadian dimana mereka berdua di kejar segerombolan monster yang mencoba membunuhnya, dan saat itu paman Yasir dengan gagah berani melawan monster itu semua, tapi ada satu monster yang tiba tiba menusuk paman yasir dari belakang, dengan sigap paman Yasir memukul balik monster tersebut walaupun luka tusukan itu sangat dalam. Paman Yasir pun berhasil membunuh semua monster tersebut tapi dia juga harus menerima luka yang fatal pada bagian belakang tubuh nya, istri paman Yasir membawa paman Yasir kemari dan ayah merawat nya" ucap ayah ku selesai bercerita

"O" ucap ku yang masih belom menerima paman Yasir itu hebat

"Nak, jadilah orang baik lindungi teman teman mu, lindungi orang yang kamu sayangi" ucap ayah ku

"Orang yang di sayang ?" ucap ku

"Betul nak, jadi hebat itu bukan berarti kamu yang terbaik tapi dimana kamu bisa melindungi orang yang kamu sayangi itu lah yang terbaik," ucap ayah ku

"Kira kira di dunia ini ada berapa banyak orang yang baik nak ?" ucap ayah sambil minum

"1000 orang" ucap ku yang asal jawab ajj

"Ehh... segitu kurang nak, perlu kamu ketahui dunia ini banyak sekali orang baik, jika kamu tidak menemukan nya maka jadilah orang baik tersebut" ucap ayah ku sambil tersenyum melihat ku

"Hey ayah, tadi sore aku melihat seseorang om-om sedang memainkan ayunan" ucap ku

"Seseorang ?, paling juga cuman halusinasi mu saja hahahaha" ucap ayah ku sambil tertawa

"Beneran ini ayah" ucap ku sambil meyakinkan ayah

"Tidak usah di pikiran, sama hal nya waktu kau ketemu seseorang di kuburan pahlawan itu" ucap ayah ku yang tidak percaya dengan diriku

"Yang di kuburan itu juga aku bertemu dengan seorang, dia mengasih aku katana (senjata khas Jepang) dan 1 buah bola mata, tpi tiba tiba aku kehilangan kesadaran dan pas bangun sudah berada di kamar" ucap ku sambil mengingat kejadian tersebut

"Hahaha, tidak usah di pikiran" ucap ayah ku

malam pun semakin larut

"nak sudah waktunya tidur" ucap ibu ku

"baik bu" ucap ku yang menuju kamar

Saat aku berbaring di atas kasur tiba tiba aku kepikiran dengan om-om yang tadi sore berada di ayunan

"Kira kira kemana yaa itu orang ?" ucap ku menanyakan diri sendiri

Ketika aku sedang memikirkan itu tiba tiba seseorang masuk kamar ku

"Nak sudah tidur ?" ucap ibu ku

"belum bu" ucap ku menjawab pertanyaan ibu

"Boleh ibu cerita" ucap ibu ku sambil duduk di kasur ku

"Iya bu" ucap ku

"Dulu ada gadis kecil yang menangis karena kehilangan boneka yang berharga bagi hidup nya, dia terus menangis tanpa henti... hingga tiba tiba muncul seorang anak lelaki" ucap ibu ku yang bercerita tapi malah kilas balik

"Hey kenapa kamu nangis" ucap anak lelaki

"bo bo bo ne ka ku hilang" ucap gadis perempuan

"hilang di sini ?" ucap anak lelaki

"Iyaa.." ucap gadis

"Akan ku Carikan" ucap anak lelaki itu sambil melihat sana sini

"Anak lelaki itu pun membantu gadis tersebut untuk mencari kan boneka nya yang hilang" ucap ibu ku

"Ketemu" ucap anak lelaki sambil mengangkat Boneka tersebut

"Ini bukan boneka mu ?" ucap anak lelaki itu kepada gadis perempuan tersebut

"hooh" ucap gadis itu sambil mengusap tangis nya

"Ini boneka mu" ucap anak lelaki

"Terima kasih" ucap anak perempuan sambil memeluk erat boneka nya

"Menikah lah dengan ku" ucap anak lelaki tersebut yang tidak ada angin ataupun ujan tiba tiba mengucap kata tersebut

"Haa... kau bodoh nya" Ucap gadis perempuan itu yang terkejut

"Aku serius, menikah dengan ku" ucap anak lelaki itu yang terus ngotot untuk menikah

Gadis itu pun menjauh dari anak lelaki tersebut

"Heey... tunggu..." ucap lelaki itu

Gadis itu pun berhenti

"Siapa nama mu ?" ucap anak lelaki itu

"Elsa, Elsa nama ku" ucap gadis sambil berjalan menjauh

"Nama ku Sam suatu saat nanti akan ku jadikan engkau istriku" teriakan dari anak lelaki tersebut

"Elsa ? itu kan nama ibu" ucap ku yang menanyakan kepada ibu ku

"Betul sekali" Ucap ibu sambil tersenyum

Aku melihat ibu ku tersenyum seperti bidadari dia terlihat bahagia wajah nya putih lembut dan halus dengan senyuman yang manis

"Setelah kejadian itu ibu bertemu dengan ayah mu setiap saat. Ketika ibu dan ayah mu berumur 15 kami pun menjadi knight bersama untuk melindungi umat Manusia" ucap ibu ku yang terus melanjutkan ceritanya

"Ibu dan ayah menjadi knight ?" ucap ku

"betul nak, hebat kan" ucap ibu ku

"Hebaaatt... ibu jadi Knight kelas berapa ?'' ucap ku menanyakan masa lalu ibu

"Kelas 2 nak, ibu dan ayah sama sama jadi Knight kelas 2" ucap ibu ku

"kereeeeennn..., ibu dan ayah begitu hebat" ucap ku yang tidak bisa menahan rasa bangga terhadap kedua orang tua ku

"Betul kata ayah mu nak, menjadi hebat itu bukan berarti kamu yang terbaik, tapi yang terbaik itu lah yang mampu melindungi orang lain walaupun itu hanya sekedar senyum" ucap ibu

"Sudah waktunya tidur nak, besok kan Andre mau kemari lagi. Selamat malam" ucap ibu ku sambil mencium dahi ku dan perlahan berdiri menjauh dari kasur ku

"Iya ibu, selamat malam" ucap ku dengan senyuman

Di suatu tempat aku Andre menuju perjalanan pulang

Ayah tiba tiba mengentikan kuda nya

"Heey, Yanto apakah engkau tidak merasakan sesuatu pas di desa tadi ?" ucap ayah ku kepada Knight kelas 1

"Yaa aku merasa energi yang begitu besar" ucap yanto salah satu Knight kelas 1

"Kalian prajurit bawa pulang Andre duluan aku mau balik ke desa tersebut" ucap ayah ku yang berkeringat dingin

"Ayah mau kembali ke desa ?" ucap ku yang mau ikut

"Iya nak ayah sama Yanto mau balik ke sana karena ada beberapa urusan yang ketinggalan, kau pulang duluan saja dulu nanti ayah menyusul !" ucap ayah ku yang mencoba meyakinkan diriku agar tidak ikut

"Baik ayah kalo gitu" ucap ku

"Tolong jaga anak ku" Ucap ayah ku kepada salah satu prajurit kastil

"Baik baginda" ucap salah satu prajurit kastil

"Ayuuk Yanto kita ke sana" ucap ayah ku yang segera bergegas menuju desa

"Semoga tidak terjadi apa apa dengan dirimu Sam" Ucap ayah ku

Di suatu tempat yang berada di desa

"Ckckckckckckckck" ucap seseorang yang sedang berdiri di ayunan dengan pandangan lurus kebawah

Malam pun larut hingga berganti hari. Aku Bagas sedang asik tidur tiba tiba mendengar suara ayam berkokok yang membuat aku terbangun

"Apakah ayam itu sedang berlatih berkokok ?" ucap ku yang terbangun karena suara ayam tersebut

"huaaahhh... ini masih tengah malem seperti nya tapi ayam itu berkokok sungguh aneh" ucap ku sambil mencoba untuk tidur kembali

Creng... creengg (suara pedang yang sedang beradu)

Suara pedang berbunyi dari luar kamar ku, sontak membuat aku terbangun kembali

"Apakah sedang ada pertunjukan malam malam begini ?" ucap ku sambil duduk di atas kasur

"Huaaah tidur lagi ah" ucap ku sambil mencoba untuk tidur kembali

Catrud... (suara tameng yang sedang menahan serangan)

Tiba tiba ada seseorang yang menuju kamar ku dan berteriak

"Naakk bangun naakk kita sedang di serang monster" Ucap ayah ku

"Apakah udah waktunya makan ayah ?" ucap ku

"Nak ikut ayah sini" ucap ayah yang bergegas gegas

"iya ayah" ucap ku yang setengah sadar karena masih mengantuk

Aku di gendong ayah ku menuju lorong yang berada di dekat rumah ku

"Evaluasi warga secepatnya menuju lorong" ucap kepala desa

Ayah dan ibu bergegas menuju masuk lorong

"Ayah ibu kita mau kemana ?" ucap ku yang terbangun karena sudah kepala desa

"Kita mau main petak umpet nak" ucap ayah ku yang tidak mau aku khawatir bahwa desa di serang oleh monster

Akhirnya pun kita sampai di suatu ruangan yang berisi para warga desa

"Ayah ini dimana ?" ucap ku yang kebingungan karena tidak tau ini tempat apa

"ini tempat kita bersembunyi untuk mengumpat nak" ucap ayah dengan senyuman nya

"Ehh... keren ayah ruangan ini, klo aku tahu lebih dulu mungkin akan ku pakai untuk bermain dengan Andre di sini" ucap ku kegirangan karena ruangan ini begitu luas bahkan warga desa pun bisa menempati nya

"Keren kn, ini ayah dan beberapa orang kepala keluarga yang buat looh" ucap ayah yang begitu tenang

"ini kere...

Boooooommm suara dari luar ruangan tiba tiba berbunyi begitu dahsyat

"Ayah itu apa" ucap ku yang kebingungan

"itu..... oh itu suara petasan, iya itu suara petasan kan sebentar lagi desa kita merayakan ulang tahun jadi kita mencoba mengtest petasan tersebut apa bagus atau tidak untuk merayakan ulang tahun desa kita hehehehe" ucap ayah ku yang masih begitu tenang

"Aku mau lihat" ucap ku sambil mencoba untuk keluar

"Jangan nak, jangan ke sana dulu nanti kamu terkena petasan nya loh" ucap ibu ku

"Betul nak kata ibu mu lebih baik kamu di sini saja untuk sementara kan kita sedang bermain petak umpet" ucap ayah ku

"Kamu masih ngantuk kan ?, yuuk tidur lagi sini biar ibu pangku" ucap ibu ku

"Asiik di pangku sama ibu" ucap ku yang kegirangan karena aku sudah jarang di pangku sama ibu ku

"Sini ibu pangku" ucap ibu sambil memegang ku dengan erat seakan akan tidak mau kehilangan

"Ngooookkkk" ucap ku yang sudah terlelap dalam kehangatan ibu dan begitu pules untuk tidur

"Akhirnya anak ini tidur" ucap ibu kepada ayah ku

"Bagus dah, anak ini sungguh hebat dia tidak panik ketika bunyi boom tersebut dan malah mau menghampiri keluar hahahaha" ucap ayah ku yang masih begitu tenang

"Dia mirip sekali dengan mu, bersikap tenang terhadap masalah apa pun atau dalam kondisi apapun" ucap ibu ku kepada ayah ku

"Keadaan di luar gimana yaa ?, apa perlu ku bantu" ucap ayah ku sambil memegang erat tangan ibu ku

"Si Nanda kan sudah bilang untuk percaya sama dia, dia itu Knight kelas 3 loh jadi kita harus percaya sama dia. Kalo di lihat juga itu monster tipikal kelas B, pasti Nanda mampu menghadapi nya " ucap ibu ku yang mencoba meyakinkan ayah ku

"bukan berarti aku tidak percaya dengan tetangga ku sendiri Hanya saja suara boom itu sangat bahaya" ucap ayah ku yang mencoba melepaskan genggaman tangan ibu ku

"Jangan... kamu harus di sini. Aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayangi" ucap ibu ku sambil menangis

"Maaf... aku akan di sini untuk menjaga dirimu dan Bagas" ucap ayah ku sambil mengingat kembali kejadian dimana anak pertama mereka mati terbunuh oleh monster kelas A, di saat itu ayah sedang menebang pohon di hutan dan ibu sedang mengandung ku

"Aku pergi main dulu ibu" ucap anak lelaki

"hati hati Bagus" ucap ibu ku

Mereka berdua tidak menyadari bahwa sesuatu yang buruk terjadi terhadap anak nya

"Duuh... Bagus ko belum pulang sudah mau gelap ini" kata ibu ku

"Mungkin dia sedang menuju kemari" ucap ayah ku

mereka berdua menunggu dan malam pun tiba

"Ayah Bagus belom juga pulang" ucap ibu yang mulai panik

"Kalo gitu biar aku cari" Ayah yang dengan sigap bergegas keluar rumah

Ayah pun mencari di sekitaran sungai tapi tinggal ketemu

"Aku harus mencari di hutan dan ini pun sudah sangat gelap. Bagus kamu dimana ?"

Ayah pun menyusuri hutan

"Element api : Fire ball" ayah merapat sihir untuk membuat terang saat menyusuri hutan

1 jam pun berlalu tapi ayah tidak menemukan apa pun. Di tengah pencarian tiba tiba ada yang mencoba menyerang ayah sontak ayah langsung menyadari serangan tersebut dan berhasil menghindar

"Siapa engaku ? Monster ?" ucap ayah

Ayah melihat sosok itu di depan mata nya, Wujud nya seperti kelelawar tapi gigi nya memiliki taring yang tajam dan berlumuran darah. Ayah pun mencoba melawan karena sepertinya ini Monster kelas A

"Di dunia ini tidak ada yang mampu memadamkan jiwa yang sedang membara, fire element : Terbakar" ayah merapalkan sihir dan mencoba untuk membakar monster tersebut, tapi monster itu terlalu lincah dan terlalu gelap di hutan ini

"Sial..." ucap ayah yang kesal karena serangan nya tidak mengenai monster tersebut

Tiba tiba monster tersebut dan ayah mencoba mengejar nya. Di tengah pengejaran tiba tiba ayah terjatuh

"Seperti ada yang mengganjal kaki ku" ucap ayah yang sedang berbaring di tanah

Ayah pun berdiri untuk melihat apa yang mengganjal kaki nya. Ayah tiba tiba panik ayah tidak bisa berkata apa apa, keringat di mana mana air mata pun bercucuran melihat sosok yang mengganjal kaki nya itu adalah jasad anaknya sendiri yang sudah tak bernyawa. Bagian tubuh nya rusak ada beberapa organ yang keluar seakan akan anak ini habis di makan

"...." ucap ayah

"Sayang, sayang" ucap ibu yang mencoba menyadarkan ayah karena ayah sedang melamum

"Ah sepertinya aku melamun hahahahaha" ucap ayah yang abis kepikiran tentang anak pertama nya

"Sepertinya suara di luar ruangan sudah hening" ucap salah satu warga

"Gimana kalo kita cek" ucap warga lain nya

"Biar aku yang mengecek" ucap kepala desa yang was was dan langsung menuju pintu keluar

Setelah beberapa menit lama nya kepala desa pergi untuk mengecek keadaan di luar

"Kenapa kepala desa belum juga kembali ?'' ucap salah satu warga yang cemas

"Mungkin pak tua itu di makan sama monster hahahaha" ucap ayah ku sambil tertawa dan merilekskan suasana

"Iiihhh kamu, ini kan bukan waktu nya bercanda" ucap ibu sambil mencubit ayah

Tiba tiba terdengar suara dari lorong

Sreeeeeeeeetttttttttt (suara pedang yang di seret)

suara itu perlahan lahan mendekat dan terus berbunyi, para warga yang berada di dalam ruangan pun pada panik

"Nak bangun nak, ibu mau menunjukkan sesuatu pada mu" ucap ibu sambil membangun kan ku

"Ada apa ibu ?" ucap ku sambil mengucek ngucek mata

"Sini, kamu berdiri di pojok ruangan. Ibu mau kamu diam dan tetap tenang ya nak" ucap ibu sambil menaruh aku di pojok ruangan

"Hidup di dunia ini harus tenang seperti air yang terus mengalir dan membuat kenyamanan, water element : Cermin kenyamanan" ucap ibu yang sedang merapalkan sihir

Tiba tiba aku berada di ruangan cermin, aku bisa melihat wajah ibu tapi tidak dengan suaranya. Aku terus mencoba mengendor gendor cermin tersebut untuk keluar dari ruangan cermin ini

"Bu... bu... ini ruangan apa bu..." ucap ku sambil mengendor gendor

Ibu tidak merespon apa yang ku ucapkan. Aku melihat warga dan kedua orang tua ku seperti menyiapkan sesuatu untuk di lawan tapi aku sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi

Di suatu tempat

"Kita harus cepat, energi ini sangat besar padahal jarak kita ke desa masih lumayan jauh" Ucap Yasir kepada yanto sambil mengendarai kuda nya

"Semoga kau baik baik saja Sam" ucap yasir mengawatirkan ayah ku

Desa di dalam lorong

"Ckckckckckck, apakah bisa kita mulai ?" ucap seseorang yang sedang menyeret pedang nya ke tanah

"Ibu ayah sebenarnya apa yang terjadi ?" ucap ku yang masih saja terus mengedor ngedor

Tiba tiba di terdengar suara di balik pintu ruangan

"Ckckckckckck"

Doooorr.... pintu itu hancur

Ayah dan ibu bersiap siaga seperti mau bertarung

"Semoga bagas tetap diam di situ" ucap ayah kepada ibu

Akhirnya muncul seseorang di balik pintu tersebut, dan ternyata yang tidak lain orang itu adalah om-om yang tadi sore aku lihat di ayunan. Dia berpakaian serba hitam membawa sebuah pedang sejenis cerulit, pandangan terus kebawah dan kaki nya pun tidak menyentuh tanah

Aku bisa melihat wajah nya walaupun pandangan dia terus kebawah, dia memiliki mata berwarna merah.

"Siapa kau ?" ucap salah satu warga sambil mencoba menyerang orang tersebut dengan tombak nya

"Jangan" ucap ayah ku yang mencoba menghentikan warga tersebut

Warga tersebut mencoba berlari dan menyerang nya, namun naas tombak yang di pegang sama dia pun malah melukai dirinya sendiri tepat di bagian leher dan tombak nya pun tembus di leher, warga tersebut akhirnya terkapar di tanah dan mati karena luka di bagian leher

"Ckckckckckck" suara orang tersebut

Aku melihat ayah dan ibu tiba tiba terkapar di tanah begitu juga dengan para warga yang tersisa

"Dia Iblis kelas S" ucap salah satu warga yang mencoba berdiri

saat warga tersebut mencoba untuk berdiri tiba tiba muncul sebuah barettan bekas serangan pedang di dinding di samping warga tersebut. Seketika kepala dan badan warga tersebut terpisah

"Kyaaaaaaa" ucap warga yang teriak

Semua orang pun yang berada di dalam ruangan menjadi panik, ayah mencoba berdiri dan melawan orang tersebut

Ayah berlari menuju orang tersebut dan berhasil menghindari serangannya

"Ckckckckck" ucap orang tersebut

Saat ayah sudah hampir tiba di depan orang tersebut, tiba tiba dia menghilang dan muncul di belakang ayah

"Bueeeeee..." suara ayah

Orang itu menyerang tepat di belakang dada ayah

"Sam....." ibu berteriak

Ibu mencoba untuk menolong tapi sayang dia tidak mampu untuk berdiri yang hanya dia bisa lakukan adalah mengheal ayah dari kejauhan dengan sihir nya

Tiba tiba orang itu mau menghampiri ibu, ayah yang masih sadar mencoba untuk menghentikan nya, namu sayang ayah terluka sangat parah dia tidak mampu untuk melindungi ibu

orang itu pun sampai di depan ibu, tiba tiba di menyerang dan melukai tangan ibu yang mengakibatkan terputus satu lengan ibu

"Ckckckckckckc" ucap orang tersebut

"Hey kau tau, dimana jasad manusia itu ?" ucap orang tersebut sambil menanyakan kepada ibu

Ibu tidak menjawab karena kesakitan

"Kau tidak tau yaa ? kalo begitu mati saja !" ucap orang itu sambil mencoba menyerang ibu

Orang tersebut menyerang tepat di perut ibu

"Ibu ayah" ucap ku sambil terus mengedor ngedor ruangan ini

Sekilas orang tersebut melihat sudut ruangan yang dimana tempat ku berada, walaupun pandangan nya terus kebawah

Di depan pintu masuk desa

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" ucap Yasir yang kebingungan

Desa terbakar, mayat dimana mana dan banyak monster yang berkeliaran

"Hey yanto, kau coba urus monster ini dan cari orang yang masih selamat" ucap Yasir sambil mengepalkan tangannya

"Baik baginda" ucap Yanto

Di dalam ruangan...

Semua orang yang berada di ruangan telah mati akibat serangan dari orang tersebut, iblis itu terus memandangi sudut ruangan tempat dimana aku berada walaupun pandangan terus kebawah

"Ckckckckckck" ucap iblis tersebut

Ibu masih sadar dan terus mempertahankan sihir

"Aku harus terus hidup, kalo tidak nanti Bagas dalam bahaya" ucap ibu dengan nada pelan dan kesakitan

Iblis itu pun akhirnya pergi, kaki nya sama sekali tidak menyentuh tanah.

Akhirnya ruangan cermin ini pecah, dan aku bergegas menghampiri ibu dengan air mata yang terus mengalir

"Ibu.... aku akan mencari pertolongan" ucap ku sambil

"Jangan kemana mana nak, ibu baik baik saja koo" ucap ibu sambil memegang tangan ku

"Nak setelah ini kau akan hidup sendiri carilah kehidupan yang baik, karena ibu mungkin tidak akan ada di samping mu"

"Ibu harus tetap di samping ku" ucap ku

"Anak yang begitu baik" ucap ibu sambil tersenyum dihadapan ku

Akhirnya pun ibu meninggalkan ku dengan wajah senyuman yang begitu manis.