Gue duduk berhadapan dengan Tiah yang sudah menatap gue sambil menyipitkan mata penuh curiga. Gue baru saja selesai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kemarin dan dia nampaknya akan beranjak pergi. Refleks gue memegang lengannya. Takutnya udah masuk kamar dia gak mau keluar lagi.
"Mau ke mana?" Dia menatap gue sambil cemberut. Tangannya bergoyang - goyang mencoba melepaskan diri, tentu tak akan semudah itu melepaskan genggaman tangan gue.
"Lepas gak."
"Gak."
"Lepas." Ia menggoyangkannya lebih kencang dan gue sedikit mengencangkan cengkaram.
"Gak."
"Aku mau ambil hp," katanya membuat gue antara malu dan lega dia bukan mau ninggalin gue sendiri karena ngambek.
Tak lama ia kembali membawa hp dan memperlihatkan chat dari Laras. Se-enggak sukanya dia sampai nomor Laras saja disimpan dengan nama Mak Lampir, haha. Ada - ada aja pacar gue ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com