webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#LOVETRIANGLE

The Kings: Tales Of Devour Temptation

WARNING MATURE CONTENT 21+ (KONTEN DEWASA)!! Bagi Jupiter, Ares adalah jiwanya. Bagi Ares, Jupiter seperti napas kehidupannya. Si kembar King, Jupiter dan Ares tak pernah terpisahkan oleh apa pun. Sedari kecil, Jupiter adalah kakak sekaligus perisai pelindung bagi Ares adiknya. Ia akan mengorbankan hidupnya untuk kebahagiaan dan keselamatan Ares. Ikatan cinta persaudaraan Ares pada Jupiter yang begitu besar diuji saat Putri Alexander hadir di tengah-tengah mereka. Ares jatuh cinta pada Putri semenjak mereka masih kanak-kanak. Putri adalah cinta pertama sekaligus cinta sejatinya selamanya. Namun Putri membenci Ares. Karena perilaku nakalnya, Ares ditakuti dan dijauhi oleh Putri. Sebaliknya, Putri menyukai dan dekat dengan kembaran Ares yaitu Jupiter. Bahkan ketika mereka dewasa, Jupiter malah bertunangan dengan Putri. Lalu bagaimana nasib Ares yang harus menahan sakitnya cinta tak berbalas? Haruskah ia merebut Putri dari saudara kembar yang juga sangat ia cintai hanya karena ia tak bisa melepaskan cinta pertamanya? “Kamu adalah gairah yang gak bisa Kakak miliki. Darah Kakak memanas saat kamu mendekat ... dan berhenti gigit bibir kamu! Kakak bisa gila hanya dengan memikirkannya saja!” gumam Ares dengan suara berat yang membuat bulu kuduk Putri langsung berdiri. “Kak ...” hanya gumam lembut yang terdengar dari bibir mungil Putri yang terpaku menatap Ares. “You’re such a Goddess!” desah Ares saat mencumbu lembut bibir Putri. (Novel ini adalah salah satu sekuel dari seri The Seven Wolves, selamat membaca!!) Follow my IG: @nandastrand, FB: @NandaStrand

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
427 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#LOVETRIANGLE

Our Family

"Bersiaplah Tuan King, kita akan mendarat!" ujar pilot memosisikan pesawat untuk bisa mendarat di landasan datar berupa jalanan panjang yang membelah gurun. Arjoona memutuskan untuk mendaratkan pesawat besar itu di jalanan daripada bandara kecil tempat Rei sebelumnya mendarat.

"Elevasi normal, kita siap turunkan rodanya!" ucap Mars menimpali dan roda pesawat mulai keluar dan siap menopang. Mars dan pilot utama begitu berkonsentrasi agar bisa mendarat dengan baik tanpa hentakan seminimal mungkin.

Para penumpang cukup tenang di belakang dan semua sudah menggunakan sabuk pengamannya. Ketika roda mulai menyentuh jalanan aspal, hentakan yang tak begitu keras masih cukup aman sampai pilot memerintahkan untuk menarik pedal rem di saat yang tepat agar tak tergelincir.