Setelah sampai, Arevan segera membukakan pintu mobil untuk istrinya hingga membuat wanita itu gugup bukan main.
"Mas, aku bisa jalan ke dalam sendirian," tolak Celine begitu Arevan sudah bersiap untuk menggendongnya.
"Kenapa? Kan kakinya sakit?" tanya Arevan dengan nada yang berbeda. Tidak ada lagi kekhawatiran yang terdengar di telinga sang wanita.
Celine tersenyum bodoh, ia tahu jika suaminya itu sudah sadar jika dirinya sedang berbohong. "Udah nggak sakit, Mas. Ini cuman tinggal dikit aja sakitnya. Aku masuk sendiri aja, duluan ya, Mas!"
Celine segera berjalan maju, tapi Arevan menyusulnya dengan cepat. Pria itu mengangkat tubuh Celine tanpa aba-aba.
"Mas! Turunin!" teriak Celine.
"Sst! Jangan teriak-teriak udah malem! Lagian nanti bayinya kaget," bisik Arevan tepat di telinga Celine.
Sesampainya di dalam kamar, Arevan sudah berancang ingin melemparkan tubuh Celine. Namun, pria itu segera sadar jika istrinya tengah mengandung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com