webnovel

The King Ghost Wife

Gia gadis berusia 27 tahun yang berkerja sebagai agen rahasia tiba-tiba mengalami kecelakan mobil ketika melakukan misinya. Namun, ketika ia membuka matanya dia terbangun ditubuh Putri Jialin yang tidak memiliki kekuatan, dia dibenci saudara tertuanya dan Kaisar mengasingkannya, hanya saudara kembarnya dan pelayannya yang selalu disampingnya. Gia mulai hidupnya yang baru dengan membuat benda-benda yang membuat takjub semua orang, namun sangat umun didunianya dulu. Semua orang kagum dan mencoba mendapatkan benda-benda ajaib dari Putri Jialin. Namun, yang masih membuat Gia bingung adalah kenapa tubuh Putri Jialin bisa dia gunakan sesuka hatinya seakan tubuhnya sendiri didunianya dulu? *** "Kamu harus bertanggung jawab telah mencuri bungaku" Seorang pria duduk bermalas malas sambil menatap Gia. "Siapa yang mencuri bungamu?!?!?" *** "Berhenti mengikutiku pria sinting!" "Aku tidak bisa, aku telah kencanduan tubuhmu karena kamu mencuri bungaku" *** "Istriku kamu jangan jauh-jauh dari suamimu, kamu harus sering-sering menemaniku untuk menghangatkan ranjang kita" "AKU BUKAN ISTRIMU!!!" *** "Istri jangan mendekati pria lain! Kamu hanyalah milikku!" 'Seseorang tolong singkirkan pria tak tahu malu ini! Aku menyesal telah mencuri bunganya' *** *pencuri bunga = pemerkosa *mencuri bunga = mengambil keperawanan/keperjakaan

Destiyana_Cindy · Fantasy
Not enough ratings
96 Chs

Chapter 25 - Lepas Kendali

~Happy Reading~

Acara ulang tahun berlangsung cukup damai, walaupun generasi muda yang lain tidak bisa menampilkan bakat mereka, para tamu sudah cukup puas melihat tarian ice skating yang telah dilakukan oleh sepasang saudara kembar dari Kekaisaran Xue Ying.

Gia dan Sang Kaisar duduk bersebelah sambil berbincang mengenai banyak hal untuk menebus tahun-tahun yang telah berlalu, sedangkan Baojia duduk di samping Gia dan sesekali menimpali perkataannya. Ia tidak pernah mengambil inisiatif berbicara dengan Kaisar dan hanya menjawabnya dengan singkat ketika ditanyainya, Kaisar yang melihatnya hanya bisa bersabar ketika menghadapi putra keduanya.

Tak terasa acara telah berlangsung sangat lama, akhirnya Kaisar memerintahkan agar acara selesai dan meminta Jialin dan Baojia kembali kediaman mereka untuk istirahat.

Gia mengangguk patuh dan menarik Baojia untuk kembali. "Ayo kembali."

"Hmmm..." Jawab Baojia singkat.

Kaisar melihat kepergian kedua anaknya dengan pandangan sedih, ketika mengingat perbuatannya di masa lalu yang harus menjauh dari mereka terutama Jialin. Ia melakukannya untuk menjaga kedua saudara tersebut karena walaupun posisinya sebagai Kaisar dianggap no 1 di Kekaisaran namun sebenarnya ada hal-hal yang tidak bisa ia katakan, terutama almarhum istri pertamanya Zhang Junda.

Karena kemunculannya pada tahun itu membuat sedikit gejolak dalam kekuatan Kekaisaran, sehingga untuk melindungi anak-anaknya ia terpaksa harus menjauh dari mereka agar mereka tidak menjadi target.

"Yang Mulia ada apa?" Zhang Zhenli, adik dari almarhum permaisuri sekaligus permaisuri sekarang tengah berdiri di sampingnya sambil menyentuh tangannya.

"Tidak apa-apa" Kaisar sedikit menggelengkan kepalanya.

"Baojia dan Jialin telah tumbuh dewasa dan memiliki jalan hidup yang berbeda, aku tidah tahu apakah jiejie akan senang melihatnya." Ujarnya sambil melihat kepergian Baojia dan Jialin.

(Jiejie = Kakak Perempuan)

"Anak-anaknya adalah anak terbaik yang telah ia lahirkan." Kata Kaisar dengan suara merendah ketika mengingat kenangan istri pertamanya.

"Ya, anak jiejie adalah yang terbaik." Ujarnya sambil menggepalkan tangan.

oOo

Setelah Baojia mengantarkan Jialin ke paviliunnya ia segera kembali ke paviliunnya sendiri, sebenarnya ia ingin menginap di tempat Jialin. Namun, itu tidak pantas untuk lelaki tinggal dengan perempuan walaupun dia adalah saudarinya sendiri, tetapi untuk menjaga nama baik Jialin dia harus tinggal dipaviliunnya sendiri.

"Jangan khawatir aku tidak akan akan kemana-mana, ini adalah istana Kekaisaran dan penjaga akan selalu menjaga." Gia berkata tak berdaya ketika melihat tatapan Baojia yang seakan tidak rela berpisah.

"Aku hanya khawatir." Ujarnya cemas.

"Lagipula kita sudah lama tidak bertemu." Lanjutnya dengan pelan.

Gia menepuk bahunya pelan. "Jangan khawatir kita masih akan bertemu."Ujarnya sambil tersenyum. "Sekarang kembalilah, ini waktunya istirahat." Ia mendorong Baojia untuk meninggalkan paviliunnya.

"Ta tapi.."

"Tidak ada tapi tapi cepat kembali sana!" Dengan cepat Jialin mengusir Baojia dari kediamannya dan berbalik memasuki paviliunnya setelah memastikan Baojia tidak tiba-tiba berbalik ke arahnya.

Gia dan Junzhi memasuki paviliun dan berpisah ketika mencapai kamar Putri Jialin, dengan sopan Junzhi mengucapkan perpisahan. "Selamat malam Tuan Putri, silahkan tidur anda harus beristirahat."

Gia mengangguk. "Hmmm.. kamu juga."

Setelah memberikan salam pada Sang Putri, Junzhi berbalik ke kamarnya sendiri untuk beristirahat.

Gia membuka pintu kamarnya dan dengan cepat menguncinya kemudian ia berjalan ke arah jendela untuk membukanya, tak dihiraukan hawa dingin yang masuk, dia berkata dengan dingin pada seseorang.

"Aku tahu kamu telah mengikutiku, cepat keluar! Sebelum aku marah."

Wussssss~~~

Gia telah mengatisipasi kedatangan sosok asing yang akan memasuki kamarnya, ia telah bersiap untuk melawannya. Namun, sayang ia tidak bisa melawan dan membiarkan sosok itu dengan cepat menerjangnya hingga membuatnya jatuh kelantai, untungnya kepalanya ditahan oleh lengan sosok itu sehingga kepalanya tidak terbentur lantai.

Gia membelalakan matanya dan bersiap mencaci maki sosok asing itu, namun dia tidak menyangka-

"Hmpppp..... hmpppp..."

Gia tidak menyangka sosok asing itu akan mencium bibirnya seperti orang gila, ia bahkan memasukkan lidahnya untuk mengeksporasi mulut Gia. Gia sontak membelalakan matanya dan memberontak dengan cepat, ini adalah ciuman pertamanya selama 2 masa hidupnya. Dan yang menciumnya adalah orang asing yang tidak ia kenal!

Raja Hantu mengabaikan pemberontakan Gia dan mencengkram kedua pergelangan tangannya di atas kepala dan kakinya juga turut menahan kaki Gia yang memberontak liar. Dia memperdalam ciumanannya seolah tidak ada hari hingga membuat air liur keduanya tercampur.

Gia terengah-rengah karena ciuman itu sekaligus sangat marah! Dia tidak pernah diperlakukan tidak senonoh seperti ini selama hidupnya, biasanya ia malah menghajar pria-pria biadab yang sering melecehkan wanita hingga babak belur dan ibu mereka tidak akan mengenalinya.

Namun, sekarang dia sangat tidak berdaya melawan sosok asing itu yang tengah mengeksplorasi mulutnya , dia sangat membencinya dan berharap ingin mencengkiknya hingga mati!

Raja Hantu yang melihat Gia mulai kesulitan bernafas segera melepaskan ciumannya, dia mengusap dengan lembut bibir Gia yang memerah dan air liur yang mengalir dari mulutnya. "Bernafaslah." Dia berkata tepat di atas bibirnya dan memberikan ciuman kecil di sudut bibirnya.

Gia dengan cepat menghirup oksigen sebelum orang gila ini merampas haknya untuk bernafas!

Raja Hantu terkekeh melihat Gia yang dengan rakus menghirup udara untuk bernafas, dia seperti kucing kecil yang menggemaskan.

Gia menatap sengit sosok asing yang menertawakannya, dengan bantuan lilin dan cahaya bulan dia akhirnya bisa melihat sosok itu, ia adalah laki-laki berambut putih panjang, mata berwarna merah dengan tanda cinnabar di tengah keningnya. Ia juga mengenakan pakaian yang berwarna ungu yang longgar, Gia samar samar melihat dada kirinya yang terdapat tato karena ia mengenakan pakaian dengan serampangan.

Raja Hantu yang melihat arah pandangan Gia, tersenyum genit dan semakin membuka bajunya. "Kau suka?"

Gia "..."

Ada apa dengan orang gila ini?!?!

"Siapa kau? "Gia menatapnya tajam.

Dengan ceria Raja Hantu menjawab.

"Suamimu....."

Gia "....."

Fix dia adalah pasien rumah sakit jiwa yang melarikan diri!

Apa apaan jawaban itu?!?! Gia bahkan tidak tahu siapa pria ini dan ia malah tiba-tiba menciumnya dan berkata ia adalah suaminya!

Gia dengan cepat mendorong bahu pria itu untuk menjauhkannya dari tubuhnya, namun tangannya malah melewati tubuhnya, Gia tercengah. Dia bukan hantu kan? Apa apa ini ciuman pertamanya diambil oleh hantu gila.

Raja Hantu hanya tersenyum kecil melihat tindakannya, ia menyingkir dari tubuhnya dan duduk disampingnya. "Ini bukanlah tubuhku."

Gia menaikkan alisnya. "Kau sudah mati?"

Raja Hantu memutar matanya mendengar perkataannya. "Apakah ada hantu setampan ini?"

Gia "....."

"Tubuhku yang asli ada ditempat lain, dan ini adalah sedikit roh yang aku biarkan keluar untuk memantau." Jelasnya singkat.

"Lalu siapa kau?"

"Suamimu yang tampan."

Tolong adakah air suci atau apapun untuk melenyapkan roh burung merak yang bangga ini!

(Burung merak yang bangga = Orang yang narsis)

Gia dengan cepat mengganti pertanyaannya sebelum ia marah dan menjadi gila. "Kenapa kamu disini dan mengikutiku?"

Raja Hantu menyipitkan matanya ketika mengingat Gia berpelukan dengan pria lain. "Kamu jangan pernah bedekatan dengan pria lain apalagi berpelukan! Bahkan jika itu saudaramu sendiri! Aku minun cuka."

(Minum cuka = Cemburu)

Gia "...."

Tolong bisakah kita bicara dalam satu saluran!

"Aku telah melihatmu ketika ketika ulang tahun Kaisar Xue Ying, aku sangat suka penampilanmu jadi aku memutuskan mengikutimu."

Gia "....."

Apakah dia jatuh cinta pada pandangan pertama -_- ini tidak realistik ok

"Tolong bisahkan kamu bicara dengan bahasa manusia." Gia memijat keningnya pusing memikirkannya.

"Aku mengatakan yang sebenarnya." Jawab Raja Hantu jujur.

"Terserah." Gia mengbaikannya dan berjalan menuju kursi untuk duduk dan bicara dengan baik dengan roh asing ini.

Raja Hantu menyipitkan matanya melihat pakaiannya yang ketat membalut tubuhnya, apalagi kakinya walaupun ia mengenakan celana panjang tetapi itu membentuk kakinya dengan jelas. Ia mengambil selimut di ranjang Gia untuk menutupi tubuhnya.

"Bisakah kamu tidak mengenakan pakaian seperti itu di masa depan, aku benci melihat pakaian ketat yang membalut tubuhmu." Perintahnya tegas

Gia memutar matanya, dasar orang kuno, Gia malah membenci pakaian pada zaman ini yang sangat merepotkan.

"Baju ini aku buat khusus dari serat Linji dengan campuran Oak Lonyi serta menambahkan batu Yonjili hijau dan biru sebagai tambahan agar menjaga suhu menjadi hangat, sehingga aku bisa bergerak bebas ketika menari."

Serat Linji adalah serat terbaik di Kerajaan Xue Ying, serat ini terbuat dari kepompong ulat Linji yang telah mencapai fase tua dan diambil seratnya, Gia mengakui bahwa serat dari kepompong ulat Linji sangat baik dibandingkan dengan kepompong ulat sutra di dunianya.

Kain yang tercipta dari serat ini sangat halus dan ringan jika dikenakan, dan dengan campuran dari Oak Lonyi yang bisa membantu merapatkan kain sehingga pakaian yang dihasilkan akan menjadi lebih hangat, nyaman dan ringan bila digunakan. Dia juga menambahkan dengan batu Yonjili hijau dan biru sebagai pelengkap agar membuat pakaiannya menjadi lebih hangat dan cocok untuk digunakan di musim dingin.

Serat Linji memang terkenal dengan kualitas kain yang sangat baik, namun satu kelemahan serat Linji adalah tidak bisa dicampur dengan bahan lainnya. Karena bisa merusak struktur di dalam serat sehingga tidak bisa digunakan, dan walaupun bisa dicampurkan dengan pewarna alami, kain tersebut akan mengalami penurunan kualitas dan terkadang bila dikenakan tidak nyaman. Oleh karena itu serat Linji kebanyakan berwarna putih untuk menjaga kualitas kain.

Gia telah melakukan beberapa eksperimen hingga akhirnya ia menemuka bahwa serat Linji bisa dicampur dengan Oak Linyi. Namun, dia harus menyesuaikannya dengan struktur dan komposisi serat Linji agar serat Linji dan Oak Linyi bisa selaras dan cocok untuk pakaian.

Mungkin ia harus berfikir untuk menghasilkan uang dari pakaian yang ia ciptakan ini, daripada memburu rubah dan mengambil bulunya lebih baik menggunakan pakaian yang ia ciptakan untuk menghadapi musim dingin. Lagipula bahan-bahannya sangat mudah di temukan, jika tidak memiliki kain dari serat Linji maka bisa di ganti dengan kain dari serat Louli yang memiliki kualitas hampir mirip dengan serat Linji, namun perbedaan dari kedua serat tersebut adalah berat, serat Louli sedikit berat dibandingkan serat Linji.

Hmmm.... rumah bordir mana yang akan ia gunakan untuk investasi dari pakaian yang ia ciptakan?

Gia mengembalikan fikirannya ketika mendengar perkataannya.

"Aku tetap tidak suka! Tubuhmu hanya milikku!" Klaimnya dengan tegas.

Orang gila sesat ini.

Gia tidak tahu bagaimana harus menghadapinya.

oOo

Banzhou dengan cepat kembali ke kastil di tengah hutan terlarang, di perjalanan dia sering mendapatkan kesialan karena jimat yang dilemparkan masternya. Mulai dari jatuh dari pohon, tercebur dalam sungai, terjatuh dari kuda ketika hendak ia naiki, tersesat di hutan dan di kejar-kejar oleh hewan dari hutan terlarang karena ia menjatuhkan jimat pengusir hewannya.

Sungguh malang sekali nasibmu Bnazhou.

Zhouming yang tengah berpatroli melihat Banzhou berjalan dengan menyeret kakinya dan penampilan yang berantakan seolah terkena badai. Zhouming segera menghampirinya dan menyapanya.

"Bukankah kau di perintahkan master untuk mengawasi Putri Jialin? Kenapa kau malah kembali dengan penampilan seperti ini."

"Cepat masuk ke kastil!" Banzhou menghiraukannya dan segera melewatinya.

"Apakah tinta Jinki dan air Laoyu masih ada?"

"Masih ada." Zhouming mengerutkan keningnya. "Untuk apa?"

"Master lepas kendali."

"APAAAA?!?!?!"

"Cepat-cepat masuk ke kastil dan menggunakan ritual Wu Lao Shu untuk memanggil roh Master."

Zhouming dengan cepat menarik lengan Banzhou tanpa memperdulikan penampilan dan lukanya yang ia dapat dari kesialan.

"Sialan kau Zhouming bisakah kau tidak menyeretku aku baru saja terkena jimat kesi-"

Sebelum ia menyelesaikan ucapannya, Banzhou tiba-tiba menabrak pintu ketika Zhouming tak melihatnya.

Zhouming "....."

"Uh... Maaf"

-TBC-