webnovel

The King Ghost Wife

Gia gadis berusia 27 tahun yang berkerja sebagai agen rahasia tiba-tiba mengalami kecelakan mobil ketika melakukan misinya. Namun, ketika ia membuka matanya dia terbangun ditubuh Putri Jialin yang tidak memiliki kekuatan, dia dibenci saudara tertuanya dan Kaisar mengasingkannya, hanya saudara kembarnya dan pelayannya yang selalu disampingnya. Gia mulai hidupnya yang baru dengan membuat benda-benda yang membuat takjub semua orang, namun sangat umun didunianya dulu. Semua orang kagum dan mencoba mendapatkan benda-benda ajaib dari Putri Jialin. Namun, yang masih membuat Gia bingung adalah kenapa tubuh Putri Jialin bisa dia gunakan sesuka hatinya seakan tubuhnya sendiri didunianya dulu? *** "Kamu harus bertanggung jawab telah mencuri bungaku" Seorang pria duduk bermalas malas sambil menatap Gia. "Siapa yang mencuri bungamu?!?!?" *** "Berhenti mengikutiku pria sinting!" "Aku tidak bisa, aku telah kencanduan tubuhmu karena kamu mencuri bungaku" *** "Istriku kamu jangan jauh-jauh dari suamimu, kamu harus sering-sering menemaniku untuk menghangatkan ranjang kita" "AKU BUKAN ISTRIMU!!!" *** "Istri jangan mendekati pria lain! Kamu hanyalah milikku!" 'Seseorang tolong singkirkan pria tak tahu malu ini! Aku menyesal telah mencuri bunganya' *** *pencuri bunga = pemerkosa *mencuri bunga = mengambil keperawanan/keperjakaan

Destiyana_Cindy · Fantasy
Not enough ratings
96 Chs

Chapter 22 - Telur Ajaib

~Happy Reading~

Gia keluar dari bawah panggung dan berjalan mendekati panggung pertunjukan, semua orang mengalihkan pandangan dan melihat ke arah kemunculan Sang Putri. Semua orang tercengah melihat pakaian anehnya yang sangat tipis dan pendek, semua mata mencemoohnya melihat pakaian yang dikenakannya terkesan tidak sopan karena terlalu ketat dan potongan rok yang tak semestinya. Namun, yang membuat mereka semakin terkejut dengan Putri Jialin adalah ia meluncur di atas panggung yang membeku tanpa tergelincir!

Gia mengabaikan pandangan semua orang dan mulai bernyanyi.

Salju berkilauan di gunung malam ini

Tak ada jejak kaki yang terlihat

Gia meluncur diatas es dan dengan luwes menggerakan tubuhnya, ia bermanuver dengan berputar sekaligus melompat, ia dengan indah mengkombinasikannya dengan gerakan tangan dan kakinya.

Sebuah kerajaan yang terpencil, dan tampaknya aku adalah ratunya

Angin berhembus seperti ada badai berputar di dalamnya

Tak bisa ku menyimpannya

Hanya langit yang tahu aku telah mencoba*

Semua orang terkejut melihatnya menari di atas es tanpa tergelincir, mulut mereka terbuka karena tercengang melihat tarian yang sangat indah di atas es, mereka menatap sepatu yang di kenakan oleh Putri Jialin. Sepatu itu memiliki penyangga dari besi di bawah alasnya untuk menompang beban dan membuat sepatu dapat berdiri di atas es tanpa tergelincir.

Jangan biarkan mereka masuk, jangan biarkan mereka melihat

Kau harus selalu jadi gadis yang baik

Samarkan, jangan rasakan, jangan biarkan mereka tahu

Dan sekarang mereka mengetahuinya

Mereka semakin dibuat terkejut dengan gerakan Putri Jialin yang melompat sambil berputar di udara sebanyak 3x.

Lepaskanlah, lepaskanlah

Tak dapat menahan ini lagi

Lepaskanlah, lepaskanlah

Berbaliklah dan banting pintunya

Aku tidak peduli

Apa yang akan mereka katakan

Biarkan badai mengamuk

Dingin tidak pernah menggangguku lagi

Gia dengan bebas menari sambil menikmati lagu yang ia nyanyikan, tubuhnya meluncur dengan bebas tanpa tergelincir, dia kemudian mengambil ancang-ancang untuk melakukan lompatan sambil berputar sebanyak 3x, ia pun berhasil melakukannya dan terus menari sambil memutar tubuhnya dengan salah satu kaki ditekuk.

Ini lucu bagaimana jarak

membuat semuanya terlihat kecil

Dan ketakutan yang pernah menguasaiku

Tidak akan bisa kembali

Semua orang semakin terkejut melihatnya, apalagi Putri Jialin yang mengangkat salah satu kakinya dan meluncur kebelakang tanpa menolehkan kepalanya untuk mengetahui arah, gerakannya membuat mereka tidak bisa berkata-kata.

Saatnya untuk melihat apa yang bisa aku lakukan

Untuk mengetahui batas dan melampauinya

Tak ada yang benar, tak ada yang salah, tidak ada aturan untukku

Aku bebas!

Benar benar penampilan yang menakjubkan!

Lepaskanlah, lepaskanlah

Aku menyatu dengan angin dan langit

Lepaskanlah, lepaskanlah

Kau tak akan melihatku menangis

Di sinilah aku berdiri, dan di sinilah aku akan tinggal

Biarkan badai mengamuk

Suara sorak sorak terdengar ketika melihat Putri Jialin yang melompat sambil berputar, mereka berseru keras melihat penampilannya. Bahkan ada yang berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati panggung pertunjukan agar bisa melihat penampilan Putri Jialin dengan jelas.

Kekuatanku mengalir dari udara hingga tanah

Jiwaku berputar dalam pecahan salju yang mengelilingi

Dan satu pikiran mengkristal seperti ledakan es

Aku tak akan kembali, masa lalu telah berlalu!

Gia semakin mempercepat gerakannya dan disambut suara orang-orang yang menyukai penampilannya.

Lepaskanlah, lepaskanlah

Dan aku akan bangkit seperti terbitnya fajar

Lepaskanlah, lepaskanlah

Gadis sempurna itu telah pergi

Di sinilah aku berdiri, dalam cahaya siang

Biarkan badai mengamuk!

Dingin tak akan mengusikku lagi

LET IT GO BY IDINA MANZEL

Suara tepuk tangan dan sorakan terdengar meriah ketika Putri Jialin menyelesaikan penampilannya, semua orang sangat kagum dan takjub melihat tarian yang dilakukannya di atas es. Mereka tidak pernah melihat jenis tarian yang begitu menakjubkan, ini pertama kali dalam hidup mereka melihat tarian yang dilakukan di atas es dan begitu menakjubkan.

"Astaga penampilan Putri Jialin benar-benar menakjubkan."

"Kau benar, penampilannya sangat hebat dan membuatku tidak bisa berkata-kata."

"Ia tidak pernah mengecewakan sejak penampilan terakhirnya di acara ulang tahun Kaisar."

"Ide darimana ia menari di atas es?"

"Ini tarian paling hebat yang pernahku lihat dalam hidupku."

"Putri bisa menari di atas tanpa tergelincir sungguh hebat"

"Lihat sepatunya! Ada potongan besi dibawahnya mungkin itu yang membuatnya tidak tergelincir."

"Benar sepatunya sangat unik, ada potongan besi yang menompang"

"Astaga aku ingin memilikinya juga."

Suara orang orang terus terdengar memuji penampilan Putri Jialin mereka sangat kagum dengan tariannya di atas es, sesekali mereka pengalihkan pandangan pada sepatu Putri Jialin yang tergolong unik karena memiliki sepotong besi di bawah alasnya, sehingga bisa digunakan untuk meluncur di atas es. Mereka benar-benar penasaran bagaimana Sang Putri mencentuskan sebuah ide untuk menggunakan sepotong besi di bawah sepatu agar bisa meluncur di atas es.

Gia menikmati semua pujian yang dilontarkan semua orang, ia mengangkat tangannya dan melambaikannya pada para tamu sebagai tanda ia menghargai semua pujian mereka, setelah itu ia membungkuk ke hadapan para tamu untuk mengakhiri penampilannya.

Kemudian ia meluncur ke tempat Kaisar berada, Kaisar yang melihat Jialin datang menghampirinya segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati panggung pertunjukan.

Dengan gembira Gia bertanya. "Bagaimana penampilanku?"

Kaisar yang melihat kegembiraan putrinya juga ikut gembira. "Benar-benar penampilan yang menakjubkan Fuhuang sangat bangga denganmu, anak baik kamu adalah kebanggaan Kaisar ini" Kaisar mengelus kepala Jialin bangga.

(Fuhuang = Ayah Kekaisaran)

Dengan sombong Gia mengangkat kepalanya. "Tentu akulah yang terbaik." kemudian ia menepuk dadanya pelan.

Kaisar yang melihat penampilan sombong Jialin hanya tertawa lepas, dia benar benar menggemaskan ketika memperlihatkan ekspresi sombongnya, Kaisar sangat bahagia hingga membuatnya tertawa lepas, ia tidak pernah tertawa sebahagia ini semenjak meninggalnya istri pertamanya.

"Bagus, memang putri Kaisar ini."

"Hehehehe....." Gia terkekeh mendapatkan elusan di kepalanya, entah mengapa ia merasakan kehangatan sosok seorang ayah yang tak pernah ia dapatkan.

"Ini hadiah untukmu" Kaisar memberikan kotak kecil pada Jialin.

"Apa ini?" Gia mendekatkan di telinganya dan mengocok kotak kecil itu untuk menebak isinya.

Mata Kaisar berkedut melihat Jialin memperlakukan hadiahnya seperti itu. "Buka saja"

Gia membuka kotak kecil itu dan terlihatlah sebuah cincin putih polos sederhana, ia kecewa melihatnya. "Cih dasar pelit hadiah kok cincin sederhana." Gia menggerutu dan mengeluarkan cincin itu dari kotak.

Kaisar yang mendengarnya menahan tangannya untuk tidak memukul kepala Jialin. Astaga itu adalah cincin ruang yang sangat langka dan hanya sedikit orang yang memilikinya, namun ia mengatakan bahwa ia pelit karena memberikan cincin sederhana! Jika saja ia bukan putrinya ia pasti akan mencekiknya!

"Astaga itu adalah cincin ruang yang langka" Salah satu penjabat istana yang melihat cincin ruang sangat terkejut bahwa Kaisar menghadiahkannya pada Putri Jialin.

Gia yang mendengarnya mengerutkan dahinya, sepertinya ia pernah membaca ini di buku. "Ah cincin ruang" Akhirnya ia ingat bahwa cincin ruang adalah sebuah cincin yang memiliki dimensi ruang yang bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang dan ini termasuk langka.

Cincin ruang terbuat dari batu ruang, cincin ini tercipta dari sebongkah batu ruang yang besar dan diolah dengan teknik tertentu hingga bisa menghasilkan satu cincin ruang yang terlihat sederhana. Namun batu ruang termasuk langka karena terbentuk ribuan tahun dalam perut bumi hingga bisa digunakan sebagai cincin ruang. Selain berasal dari batu ruang, cincin ini bisa diciptakan oleh seorang kultivator berelemem ruang. Cincin ini tercipta dengan memotong sebagian kecil ruang yang di miliki oleh seorang kultivator berelemen ruang, kemudian memindahkannya pada media/benda yang bisa menampung kekuatan elemen ruang.

(Kultivator = Ahli Beladiri)

Perbedaan dari cincin ruang yang berasal dari batu ruang dan elemen ruang adalah kapasitas penyimpanannya, cincin yang terbuat dari batu ruang hanya bisa menyimpan dalam skala tertentu dan hanya benda mati yang bisa disimpan di dalam cincin. Sedangkan cincin yang berasal dari elemen ruang memeliki kapasitas yang lebih besar dan bisa saja berkembang tergantung penggunanya, selain itu cincin ini dapat menyimpan bahkan makhluk hidup sekaligus!

Kaisar yang mendengar bahwa Jialin sadar bahwa ia menghadiahkan sebuah cincin ruang untuknya hanya mendengus kesal. "Sekarang kamu tahu bahwa itu bukan cincin biasa?"

Gia mengibaskan tangannya pelan. "Baiklah dengan enggan aku menerimanya."

Kaisar yang mendengarnya benar benar ingin memukul kepalanya!

"Junzhi bawakan pakaianku tadi kesini!" Tanpa menghiraukan tatapan kesal Kaisar, Gia memerintahkan Junzhi.

"Baik yang mulia"

Junzhi pergi dan mengambil pakaian Putri Jialin, setelah mengambilnya ia memberikannya pada Putri Jialin.

Gia merogoh pakaiannya seolah mencari sesuatu, setelah mendapatkan yang ia cari, ia mengeluarkan sebuah kotak dan memberikan pakaiannya kembali pada Junzhi.

"Ini untukmu" Gia memberikan kotak itu pada Kaisar.

"Apa ini?" Tanya Kaisar bingung.

"Itu hadiah dariku, saat ulang tahunmu aku tidak sempat memberikan hadiah jadi- Eh jangan dikocok?" Gia segera menghentikan Kaisar yang mencoba mengocok kotak itu untuk menebak hadiah seperti yang ia lakukan tadi.

Kaisar hanya memberikan tatapan 'kamu juga mengocok hadiah dariku'

Gia yang paham maksud tatapan Kaisar hanya berbatuk kecil.

"Buka saja"

Kaisar membuka kotak itu dan melihat sebuah benda berbentuk seperti telur namun transparan ia mengerutkan dahinya dan menanyakan pada Jialin. "Kamu memberikan telur?"

Gia yang mendengarnya sangat kesal. "Ini bukan telur! Lihat jika kamu menaikan ini keatas maka akan menyala dan jika diturunkan maka akan mati" Gia menunjukan tuang kecil pada lampu ciptaannya untuk memberitahu cara menyalakannya.

Kaisar mengikuti intruksi Jialin dan menaikan tuas itu. Seketika cahaya terang menyala dari benda itu seperti mutiara cahaya namun memancarkan cahaya yang lebih terang.

Semua orang kaget melihat sebuah cahaya dari arah Kaisar, karena bukan mutiara cahaya yang mereka dapati malah sebuah benda yang mirip seperti telur yang memancarkan cahaya terang.

"Astaga benda apa itu?"

"Bagaimana bisa mengeluarkan cahaya seperti mutiara cahaya?"

"Hei lihat benda itu memancarkan cahaya lebih terang dari mutiara cahaya"

"Kamu benar mutiara cahaya sangat kalah dengan benda itu"

"Apakah itu telur ajaib?"

Kaisar yang melihatnya tersentak kaget melihat benda yang ia pegang mengeluarkan cahaya yang sangat terang melebihi mutiara cahaya yang ia miliki, ia menyipitkan matanya karena saking terangnya cahaya itu. "Benda apa ini Jialin?"

"Itu lampu"

Kaisar menaikkan alisnya. "Lampu? Apa itu lampu?"

"Lampu adalah-"

Sebelum menyelesaikan penjelasan mengenai lampu, tiba-tiba terdengar suara musik yang dimainkan dengan irama semangat. Lantas Gia mengalihkan pandangannya pada pemain musik dengan heran, ia tidak meyuruh mereka memainkan musik seperti ini.

-TBC-