CONFUSING REALITY

11th February Monday, 10.33 P.M. Jennifer’s House, London, UK.

Jennifer baru saja meletakkan ponselnya di atas nakas ketika benda itu kembali berdering. Jennifer segera mengambil ponselnya dan menekan tombol hijau ketika mengetahui pemanggilnya adalah Brittany.

“Hei, Jenny! Aku sedang di club biasanya.” Ucap Brittany begitu jennifer menempelkan ponselnya di telinga.

Jennifer mengernyit. “Lalu?”

“Bisakah kau datang ke sini? Ah, tidak-tidak. Datanglah kemari. Hehe.”

“Kau ini. Baiklah, kita juga sudah lama tidak pergi ke sana. Aku akan menghubungi Ruby dulu.”

“Eh, tidak perlu, Jen. Jangan hubungi Ruby. M-maksudku, jika kau menghubungi ruby, kau tidak akan diperbolehkan kemari, bukan? Kita berdua saja.”

Jennifer sedikit terkejut ketika Brittany setengah berteriak, mengatakan tidak perlu menghubungi Ruby. Tapi, jika dipikirkan, Brittany ada benarnya juga. Jika ruby tahu ia pergi ke club hampir larut malam begini, ruby dan sifat posesifnya akan keluar saat ini juga.