"Apa..."
"Gw bisa liat dunia luar sedangkan lo enggak.."
Cleon.. Lelaki itu terdiam. Sedangkan archer yang melihatnya tersenyum iblis tepat di hadapan cleon. Ia mengembalikan pisau cleon kepada pemiliknya kembali. Lalu duduk di kursinya.
"THE RABBIT WHO JUST KNOW HOW TO EAT COME IN TO THE HOLE AND NEVER SEE HOW THE WORLD NOW.. AND HE SEE OTHER RABBIT .. HE FEEL LIKE NOT ALONE BECAUSE THERE IS THE RABBIT AT THERE.. BUT NOW, HE REALIZE THAT HE AND THEY ARE DIFFERENT.. HE IN HOLE AND THEY ON IT.. HOW STUPID HE IS.."Ucap Archer bersenandung.
(seekor kelinci yang hanya tau cara memakan masuk ke sebuah lubang dan tidak pernah melihat bagaimana dunia sekarang.. dan dia melihat kelinci lain.. ia merasa seperti tidak sendirian karena ada kelinci lain disana.. tapi sekarang ia sadar bahwa dia dan mereka berbeda.. dia didalam lubang dan mereka diatasnya.. betapa bodohnya ia..)
Tak lama, Cleon dibawa keluar oleh Yoga dan Leo atas perintah Archer. Dan juga tak lupa, Archer mengode keduanya untuk..
membunuh cleon diam-diam tanpa ada yang tahu
selanjutnya, Seseorang pemberani kembali masuk kedalam ruangan archer yang bahkan tidak ada lagi yang memilih ruangan itu.
Namun, berbeda dari respon sebelumnya.. Archer kali ini melongo melihat siapa yang datang.
"Ekhem.. Jadi? Lo mau nanya apa?"
Namun archer masih melongo berkedip linglung terlihat seperti orang bodoh jika tidak mengenalnya sebagai kapten Mot, Organisasi pembunuh terhebat sedunia.
"ARCHER!"
"Iya, vi.. gw denger.. gausah teriak"Ucap Archer
"Ya lo kaga nanya apa gitu? Katanya test pertama interview.."Ucap Vierre
"Oiya lupa.. Lu ngagetin si.."Ucap Archer
'Bentar.. kok... pikirannya kosong? Dia ga ngomong apa-apa?'Batin Archer
'Gw ga sebego itu, Ar.. gw tau lo bisa baca pikiran kan?'Batin Vierre
"Oke.. Tujuan lo kesini?"Ucap Archer
"Ngelaksanain tugas yang pantes buat gw dan.. Nyari info soal lo.."Ucap Vierre seakan mengibarkan bendera perang didepan musuhnya sendiri
"Ohh.. Oke oke..."Ucap Archer santai
"Lo ga kaget? Atau gimana??"Ucap Vierre
"....."
Segeralah archer berakting layaknya bintang hollywood yang terkejut akan tsunami datang dari laut. Dan jelas Vierre yang awalnya gugup, takut, dan khawatir berubah jadi kekecewaan. Ia jadi malu, kemarin-kemarin ia pernah gemetaran ketakutan gegara makhluk didepannya ini.
"Ck.. (memutar bola mata).. udah itu doang pertanyaannya? Serius dong.. gw disini bukan nglamar jadi pelawak ya.."Ucap Vierre kesal.
"Katanya gw suruh kaget sekarang suruh berenti..Kaga paham gw ama cewe.. oke pertanyaan terakhir!!"Ucap Archer tiba-tiba
"What?"
"Diantara semua pilihan menyelesaikan masalah dari segala masalah, Kenapa bisa ada pilihan membunuh di hidup lo?"Ucap archer santai
Kini vierre setidaknya berharap pada archer, Dilihatnya walaupun archer terlihat santai namun keberadaannya saja sudah membawa aura mengerikan apalagi mata yang seakan bisa melihat segala kebohongan tipu dunia manapun itu. Juga senyuman yang menyimpan miliyaran rahasia itu.
"Karena gw percaya sama kata-kata, Manusia ga akan pernah berubah sifat bahkan ketika nyawa mereka ada diujung tanduk.."Ucap Vierre
"Dan manusia adalah serigala bagi manusia lain.. Lo siap membunuh artinya lo juga siap buat dibunuh.. Is it that mean?"Ucap Archer
"....."
"Lo siap buat dibunuh?"Ucap Archer sekali lagi
".. Ya.. gw siap!"
"Dimanapun dan kapanpun lo bakalan di ikutin sama yang namanya kematian karena lo udah ikut campur sama urusan kematian itu sendiri.. Lo yakin bisa ngadepinnya?"Ucap Archer
".. Ya gw yaki—"
WUSHHHHH...
Dalam sekejap, Pisau archer 0,0001 mm nya masuk kedalam leher vierre.
"Jangan berharap gw bakalan mudahin lo Cuma gegara lo pernah diselametin gw.. Just remember.. GUE JUGA SEORANG PEMBUNUH.. "Ucap Archer dengan nada suara yang sama seperti kejadian dimana ia membuat vierre sekarat.
Dengan berani, Vierre menangkap pisau itu dengan tangan kosong membuat tangannya berlumuran darah. Namun, itu tidak membuat archer berubah ekspresi apapun. Ekspresinya masih tetap santai seperti tidak ada yang terjadi.
"Gw akui lo pembunuh.. Gw jg pembunuh.. Dan.. Gw juga ga berharap lo bakalan mudahin gw buat jadi anggota disini..Gw jadi pembunuh karena keinginan gw sendiri.. Gw muak diem aja ngeliat bumi berputar ga di porosnya.. Tapi tujuan gw bukan buat bumi jadi semula atau lebih baik karena gw ga punya kekuatan untuk itu.. tapi satu hal, Setidaknya gw ga diem saat itu terjadi..."
Tatapan menusuk keduanya seakan berperang dalam pikiran. Ibarat Anak naga yang tengah meyakinkan Ayahnya untuk pergi melihat dunia luar.
Dan akhirnya archer tersenyum sinis..
"Tapi kalo keluarga lo dibunuh semua.. Lo yakin masih bisa berdiri disini?"
Vierre melepas genggamannya dari pisau milih archer.
...
..
.
"Ga bisa??.. Vellalia Savierre.. Lo tu ga sendirian.. Lo masih punya keluarga lengkap, Kalo lo ga bisa ditangkep atau dihukum mati karena udah banyak bunuh orang.. Keluarga lo incarannya.."
...
..
.
"Lo ga bisa.. Balik ke rumah lo.. jangan temuin gw lagi kalo bisa.. Ini bukan tempatnya orang dengan mental sekecil itu.. "Ucap Archer santai
"Terus gimana sama lo? Lo juga pasti punya keluarga kan? Lo emang bisa?"Ucap Vierre
"Bisa.."Singkat Archer
"Buktiny—"
"Gw bunuh ortu gw pake pisau ini.."Ungkap Archer membuat hening menyelemuti merek kembali
...
"Ap--.. Ga.. Lo..."
"Gw ga punya siapa-siapa tuh.."Ucap Archer
"Terus gimana sama Zegas? Bukannya dia ayah lo?"Ucap Vierre
"Ayah angkat lebih tepatnya.."Ucap Archer
"... (Smirk) Terus gimana kalo Mors jadi korbannya?"Ucap Vierre yang membuat Archer menatap Vierre aneh.
...
"Kan? Lo ga bisa jawab kan?"
"Siapa orang bodoh yang gunain Mors buat korban daripada kegagalan mereka ga berhasil mbunuh gw??.. Sinting pasti tu orang.. Mors lebih bahaya dari gw.. Dia ga bisa ngerasain sakit apapun, Cara mbunuhnya assasin bisa, fighter jg apalagi, dia juga ahli komputer.. Orang mana yang bisa nangkep dia.."Ucap Archer menatap Vierre malas.
"Tapi kalo ketangkep?"
"Dia bisa keluar sendiri tanpa gw bantu.. kalo gw bantu ntar malah perang dunia ke 100... 'Lo pikir gw lemah' pasti dibilang gitu.."
"Ar! Udah belu—Lo.. Vierre?"
"Uwaw.. Baru juga dibahas yang aslinya dateng.."Ucap archer dibalas lirikan maut dari Mors yang langsung menusuk mencabik-cabik archer. Archer segera memalingkan pandangan.
"Lo ditolak keluar!!"Ucap Mors tegas
"Ha?"
"Lo ditolak.. keluar "Ucap Mors tanpa bantahan membuat Vierre terpaksa keluar dari ruangan meninggalkan kedua makhluk itu didalam satu ruangan.
Mors memandang sinis archer.
"Kenapa ga langsung lo tolak?"Ucap Mors kesal
"Kalo bisa, daritadi dia dh keluar"Ucap Archer berjalan melewati Mors.
Keduanya keluar dari ruangan dan disambut oleh 13 orang yang lulus dari test pertama. Namun, Archer maupun Mors langsung pergi dari markas. Mereka tak ikut melihat test kedua.
"Ga ada junior yang menarik.." Begitu kata keduanya.
Tentu saja, Mereka tidak langsung pulang ke rumah. Mereka pergi ke sebuah toko bunga. Untuk membeli bunga? Tentu tidak.
"Marigold...Oleander... Triteleia.."Ucap Archer pada seorang wanita penjaga toko bernama palsu, Red Spider Lilly.
"Okay.. Disini, tuan.."Ucap Red membawa archer dan mors kedalam sebuah ruangan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waiting for the next part.