webnovel

The Impossible Hacker

The Impossible Hacker Zeline Azka Zakeisha adalah gadis berusia 22 tahun yang dijuluki sebagai The Impossible, hacker dengan kemampuan yang mustahil. Semua perangkat lunak yang ada di dunia ini bisa di hack oleh Zeline hanya dalam waktu singkat. Keberadaan Zeline pun mulai menjadi ancaman para penguasa kota Ambers ketika ia bekerja sama dengan Alvaro Daim Azhar. Seorang pria berusia 32 tahun yang biasa dipanggil Alvaro itu adalah penguasa dan pengusaha yang terkenal dengan keadilannya. Pria yang diam-diam jatuh cinta kepada Zeline. Suatu hari Zeline ditangkap oleh orang-orang suruhan dari penguasa kota dan disuntikkan sebuah racun. Zeline yang saat itu tengah sekarat melihat Alvaro nekat menyerang tempatnya di tahan dan terbunuh dengan kejam di depan matanya. Bersamaan dengan itu, racun yang bereaksi pada tubuh Zeline membuat wanita itu tewas seketika. Tubuh keduanya digantung di tengah kota sebagai peringatan kepada siapapun yang menentang penguasa. Namun di saat yang sama, sebuah jam berdentang keras di kediaman Alvaro. Jarum jam itu kemudian berputar ke arah sebaliknya dan tiba-tiba saja Zeline terbangun di rumahnya sendiri. Waktu kala itu sudah berputar kembali ke hari di mana Zeline dan Alvaro bertemu untuk pertama kalinya. Akan tetapi, hanya Zeline yang menyadari semua itu. Sementara Alvaro seolah tak mengingat kejadian kelam yang sempat membuat mereka sampai terbunuh. Bagaimana cara Zeline meyakinkan Alvaro tentang apa yang akan terjadi pada mereka? Akankah kesempatan kedua ini dapat Zeline pergunakan untuk menyelamatkan hidupnya dan juga Alvaro?

MawarHitam26 · Fantasy
Not enough ratings
209 Chs

Menemui Ibu Keduanya

"Bu!" panggil Lexis sambil mengetuk pintu.

"Iya Sebentar!" teriak ibu Lexis dari dalam.

"Huh, deg-degan deh mau ketemu ibu mertua." Jenny mengelus dadanya, seolah hendak menghilangkan rasa gugupnya.

"Apaan sih, biasa aja kali. Ibuku gak nelen orang, ngapain deg-degan segala." Lexis menyahuti, bertepatan dengan ibunya yang membuka pintu.

"Eh ada tamu, ayo masuk-masuk." Ibu Lexis menyambut dan mempersilahkan Jenny masuk dengan senyum ramahnya.

"Terima kasih Bu, kenalin saya Jenny. Saya akan jadi calon menantu ibu," sapa Jenny dengan kepolosannya.

"Apaan sih kamu, ayo masuk dulu!" ajak Lexis menegur ucapan Jenny.

"Wah, jadi diem-diem anak ibu sudah punya calon istri saja. Ayo duduk Nak," ucap ibu Lexis mempersilahkan.

"Terima kasih Bu, saya senang di terima di sini. Ibu ternyata baik banget," puji Jenny.

"Kamu bisa saja, biasa saja kok. Ibu senang karena akhirnya Lexis punya pasangan," ujar ibu Lexis jujur.