webnovel

21. Menunggu

Nier mencapai level 22 dan Lucia menjadi level 21.

Dia tidak ingin menaikan level senjatanya terlebih dahulu seperti yang Lucia lakukan.

Nier ingin mencoba salah satu skillnya yang belum pernah terpakai karena persyaratan yang tinggi.

Food shapeshifting yang menggunakan minimal 500 DE dan Nier hanya memiliki 430 DE, hanya tinggal 7 level lagi sebelum dia bisa menggunakannya.

Status poin yang biasanya dibiarkan oleh Nier, kini langsung dia gunakan pada Agilitynya.

Agilitynya sekarang sudah 70. Dan Nier bisa menyerang lebih cepat lagi.

Dia sepertinya sangat terpaku pada kecepatan dan sekarang poin STRnya masih 21, begitu juga status lainnya.

Nier berpisah dengan Lucia dan logout.

Rein memikirkan apa yang akan dia lakukan selama seminggu, uang yang dia kumpulkan sudah mencapai 80 koin emas dan setidaknya untuk hadiah Remi akan memakan 200 koin emas.

Dan dia terlalu bosan untuk memasak sup daging itu.

'Apakah aku akan mencoba resep baru saja?' Rein baru mengingat, efek buff pada makanan itu berasal dari potion yang dibelinya.

Rein selalu memasak makanan dengan memggunakan potion dan juga efek buffnya selalu sama dengan potion yang dimasukan.

'Haruskah aku memasak daging boss itu tanpa menggunakan potion?'

Nier mulai merenungkannya, setidaknya saat ini sup yang selalu dia buat sudah mulai terasa enak, setelah memikirkannya dia mulai beranjak.

Dia berlatih memasak terlebih dahulu di rumah dan akhirnya login kembali.

Nier kembali ke taman di tempat biasa dia logout bersama dengan Lucia, dulu dia menyebut taman ini sebagai tempat iblis, tetapi setelah bersama dengan Lucia dia sekarang menjadi semakin menyukainya.

Nier mengeluarkan pancinya lalu melihat inventorynya, apa yang dilihatnya adalah tumpukan besar daging goblin dan orc yang telah dia bunuh sebelumnya.

Nier mulai memasak seperti yang diajarkan Remi, kali ini dia tidak menggunakan potion sebagai bahannya.

30 menit berlalu dan Nier mulai membuka penutup panci.

Woshh

Terlihat cahaya biru muda ketika penutup itu dibuka, Nier sedikit gugup melihatnya dia takut kalau itu adalah efek dari abnormal poison cooking.

'Seharusnya baik baik saja, ini adalah resep Remi! Tidak mungkin resepnya menjadi racun' Nier berkata dan mengambil daging sup itu lalu memakannya

『 Menu Baru Telah Ditemukan, Silahkan Tetapkan Nama 』

Nier terkejut melihat pemberitahuan sistem ini, biasanya ketika dia memasak tidak ada efek seperti ini.

"Remi Soup"

Dinggg

『 Remi Soup

Rating : Epic

Efek Abnormal : Meningkatkan 2 STR secara Permanen (kembali mengkonsumsi daging ini tidak akan mendapatkan efek abnormal)

Meningkatkan +10 STR Selama 10 Menit 』

Piring yang masih dipegangnya terjatuh dan pecah, dia sangat terkejut setelah melihat makanan ini.

"Hahaha, Remi aku mencintaimu!" Nier berteriak dan tertawa. banyak orang disekitar melihat asal teriakan iti tetapi langsung mengabaikannya seperti mereka sudah terbiasa dengan kelakuan Nier disana.

『 Anda Telah Memakan Remi Soup, STR +2 (Permanent) dan STR +10 (10 menit) 』

STR Nier telah naik menjadi 23, ini adalah pertama kalinya Nier mendapatkan Abnornal efek setelah ratusan kali memasak.

'Apakah peluang untuk mendapatkan Abnormal efek sangat rendah? Atau itu berasal dari kualitas makanannya?'

Nier mulai bersemangat dan ingin mencoba segala yang ada di benaknya, tetapi dia hanya memiliki 1 resep di dalam kepalanya, jika dia asal memasak mungkin itu akan menimbulkan racun.

"Baiklah selama 7 hari ini aku akan kembali menjadi petani uang, hahaha" Nier berniat

Dia dengan sabar menunggu Lucia yang akan login dalam 7 hari, jika Nier leveling sekarang dia akan meninggalkan Lucia di belakang.

1 hari berlalu Nier mendapatkan 80 gold, 4 hari berlalu total goldnya menjadi 400, dan akhirnya 7 hari Nier memasak dia mendapatkan 548 gold!

Jika itu di uangkan maka dia mendapatkan 5.480.000 Rupiah.

Saat ini pembeli daging Nier adalah para pemain pemula jadi wajar saja dia mendapatkan uang segitu, jika dia memasak daging tingkat Epic itu dan memasarkannya di forum kalian pasti tau efek apa yang akan diberikan kepada dunia, 2 status poin itu setara dengan 1 level.

Lima juta rupiah sepertinya sudah cukup untuk memuaskan Remi. Nier memikirkan ekspresi Remi yang terkejut membuatnya ingin segera logout.

Tetapi dia menyempatkan diri untuk melihat friendlistnya, disana tertulis Lucia sudah offline selama 7 hari.

Huftt..

'kenapa aku sangat merindukannya' Nier melihat ke langit lalu logout.

- - -

Aktifitas Rein dirumah sangat membosankan, dia hanya pergi kuliah, makan, melihat informasi tentang Exaworld, belajar tentang memasak, dan bermain game.

Ketika Rein bertemu Rudi, Rudi mengatakan padanya untuk mempercepat proses leveling dan yang paling mengejutkan, Rudi juga ingin mengikuti Tournament Nasional yang akan dilaksanakan pada akhir november.

Hanya tersisa 4 bulan untuk Rein dan Lucia mempersiapkan dirinya, dan yang paling penting mereka berdua juga harus menaikan level senjata mereka.

Terlalu sedikit waktu yang tersisa. Rein memikirkan para pro player yang bisa meningkatkan levelnya menjadi 160+ dalam 6 bulan, setidaknya dalam 4 bulan ini dia harus mencapai 140.

Rein berencana melawan monster yang 20 tingkat lebih tinggi dari pada levelnya saat ini, jika dia bersama Lucia mungkin itu tidak akan menjadi masalah.

Atau mungkin aku harus mengambil beberapa quest tingkat tinggi?

Melihat hari yang mulai gelap Rein sedikit gembira karena hari ini Lucia akan login.

Neir login dan menunggu Lucia di taman, terlihat banyak para player yang berjalan jalan disekitarnya, rata rata para player ini sudah menggunakan baju besi dan bahkan ada yang menggunakannya dalam 1 set.

Nier terlihat iri dengan equip tersebut dia sendiri hanya memakai baju pemula yang Deffnya +1, dia bukannya tidak mau menggunakan armor tetapi tingkat drop armor itu sangat kecil, dan saat ini dia hanya memiliki armor dari goblin yang terlihat seperti sampah jika dibandingkan dengan orang orang ini.

Para job warrior dan yang lainnya diberi 1 pedang dan 1 armor tingkat rare oleh instruktur mereka. Ini menyebabkan Nier sedikit iri, walaupun dia sudah diberi Chef Tool Box dari masternya.

1 jam menunggu Lucia tidak juga online, Nier masih tetap disana dan tak mengeluh sedikitpun, dia sedang bermain dengan kucing yang selalu dipegang oleh Lucia.

Hingga 1 jam lagi akhirnya cahaya putih muncul dari samping Nier. Dia melihat seorang gadis yang tersenyum melihat ke arahnya.

"Bukankah kamu sedikit lama tuan putri?" Rasa bosan Nier menghilang ketika melihat senyuman itu

"Ini dendam" Lucia berkata kepada Nier dengan sedikit senyum.

"Ayolahh, apa kau tidak merindukanku tuan putri?" Nier bertanya dengan menggodanya.

"Tch, siapa juga yang merindukanmu" kata Lucia

"Hahaha, itu Luciaku mari kita berburu seperti biasa" Kata Nier dengan semangat

Lucia melihat list party dan tertegun.

"Hei, kenapa kau tidak menaikan levelmu?" Lucia bertanya dengan heran.

Nier tersenyum lalu menjawab.

"Tentu saja untuk menunggumu"