webnovel

Chapter 11 - Aliansi Kegelapan

Keesokan harinya, Aryan terbangun dengan semangat baru. Dia tahu bahwa pelatihan yang dilakukan kemarin hanya permulaan. Dengan kekuatan baru dan pasukan yang semakin kuat, saatnya untuk mengambil langkah lebih besar. Rencana pertama: memperkuat hubungan dengan makhluk lain di Neraka dan membentuk aliansi.

Dia memutuskan untuk mengunjungi wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi. Setiap daerah memiliki kekuatan dan budaya unik yang bisa menjadi tambahan berharga bagi pasukannya. Dengan semangat yang membara, Aryan mengumpulkan timnya.

"Saat kita mengunjungi daerah-daerah ini," ujarnya, "kita akan menunjukkan bahwa kita bukan hanya sekadar penguasa, tetapi pemimpin yang peduli. Kita akan mengundang mereka untuk bersatu demi masa depan yang lebih baik."

Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Golgotha, wilayah yang dikuasai oleh para iblis perang yang terkenal kejam. Saat mereka tiba, Aryan merasakan aura intimidasi yang kuat. Iblis-iblis di sana menatap mereka dengan curiga.

Aryan melangkah maju, dengan keyakinan yang tak tergoyahkan. "Aku Aryan, pemimpin baru Neraka. Kami datang untuk membangun aliansi, bukan untuk menakut-nakuti."

Salah satu pemimpin Golgotha, seorang raksasa bernama Thoran, maju ke depan. "Kami tidak butuh pemimpin yang lemah. Apa yang kau tawarkan?"

Aryan tersenyum, merasakan tantangan ini sebagai kesempatan. "Aku menawarkan kekuatan untuk semua. Bersama, kita bisa melawan musuh yang lebih besar. Ini bukan tentang kekuasaan, tetapi tentang perlindungan."

Thoran terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-kata Aryan. Di tengah ketegangan, Aryan menggunakan kekuatan manipulasi kegelapan untuk menunjukkan ilusi tentang ancaman yang akan datang, menggambarkan makhluk-makhluk jahat yang akan mengancam semua wilayah.

Mata Thoran melebar saat melihat gambaran itu. "Jadi, kau mengatakan bahwa kita harus bersatu untuk melawan mereka?"

"Ya," Aryan menjawab tegas. "Kita tidak bisa melakukannya sendirian. Mari kita bangun masa depan bersama."

Setelah beberapa menit penuh ketegangan, Thoran akhirnya mengangguk. "Baiklah, aku akan memberi kesempatan ini. Kami akan bergabung denganmu, Aryan."

Bersama pasukan Golgotha yang kini bersatu, Aryan melanjutkan perjalanan. Setiap wilayah yang dikunjungi membawa tantangan dan keraguan, tetapi dengan kepemimpinannya, satu per satu, mereka bersedia bergabung. Dari hutan Kegelapan hingga lembah Api, pasukannya semakin kuat.

Setelah beberapa minggu perjalanan, Aryan kembali ke istananya, sekarang dikelilingi oleh sekutu-sekutu baru. Pasukan yang beragam ini menjadi simbol harapan, dan Aryan merasa terinspirasi oleh keberanian mereka.

Namun, saat dia merayakan kemenangan kecil ini, suara bisikan kembali mengingatkannya. "Kekuatan yang kau miliki bukan tanpa harga. Keterikatan dengan kegelapan bisa membawamu pada kehampaan."

Aryan menutup matanya, berusaha menenangkan pikirannya. Dia tahu bahwa dia harus terus waspada. Kekuatan besar datang dengan tanggung jawab yang besar pula.

Sore itu, Aryan berkumpul dengan para pemimpin baru. Mereka berbagi cerita dan strategi, merencanakan langkah selanjutnya. Di tengah diskusi, seorang iblis muda berdiri dan bertanya, "Apa yang akan kita lakukan jika musuh menyerang saat kita belum siap?"

Aryan melihat wajah-wajah penuh harapan di sekelilingnya. "Kita akan siap. Kita akan berlatih lebih keras, saling mendukung. Dan jika saatnya tiba, kita akan bertarung bersama."

Semangat di ruangan itu menyala, dan Aryan merasakan kekuatan baru mengalir dalam dirinya. Dia tahu bahwa tantangan masih ada di depan, tetapi dengan aliansi ini, dia siap untuk menghadapinya.

Di luar istana, malam mulai datang. Kegelapan mulai merayap, tetapi Aryan menyadari bahwa ia bukan lagi sendirian dalam perjuangan ini. Bersama pasukannya, mereka akan menghadapi apa pun yang mengancam Neraka dan dunia manusia.

"Ini adalah awal dari perubahan yang lebih besar," pikirnya, dengan semangat yang berkobar. "Kita akan menjadi penjaga harapan."