webnovel

Part 37 – Sebuah Kenyataan

Dira berlari menelusuri lorong rumah sakit dengan langkah lebar. Di belakang ada Rani, dan Yuda yang menggendong Shafia juga setengah berlari mengikuti langkah Dira yang cepat. Grasak-grusuk langkah mereka menarik perhatian para pengunjung rumah sakit lain.

Dira langsung menerobos masuk sesampainya di depan pintu kamar Bayu. Matanya bergerak liar mencari sosok yang telah lama ia rindukan. Tubuh Dira menegang saat matanya tak sengaja bertemu dengan mata biru milik Bayu.

Penantian Dira akhirnya terbayar. Mata biru itu benar-benar terbuka.

Bayu duduk di atas ranjang dengan lemas, mata birunya sayu dengan wajah pucat. Ekspresi itu menjelaskan bahwa sang pemilik wajah sedang kebingungan dengan situasi yang ada. Tentu saja Bayu bingung, ia tertidur tiga tahun lamanya.

"Dira," ujar Nyonya Kate dengan mata berair. "Akhirnya penantian kita berakhir."