webnovel

The Great Queen

Seorang cewek tomboy yang bertemu dengan smurid baru yang misterius yang tiba-tiba saja mengklaim dirinya menjadi kekasihnya. Takdir yang menjadikannya seorang ratu. Namun tak semudah itu untuk mendapatkan posisi menjadi seorang Luna queen. Terdapat takdir rumit yang membelenggunya. Akankah dia dapat menjadi ratu yang sesungguhnya ata malah sebaliknya.

rgchyn · Fantasy
Not enough ratings
5 Chs

3. Mama Marcell

"Lo apa-apaan sih kok suka banget seret lengan gue" kata Caithlin dengan kesal.

"Lo nya aja yang keras kepala jadi terpaksa gue seret" ucap Marcell.

Marcel menaiki sepeda motornya dan kemudian disusul oleh Caithlin. Marcell menyerahkan jaketnya untuk Caithlin. Namun, Caithlin bingung dengan maksud Marcell.

"Pakai jaketnya paha Lo gak gratis, masak kalah sama paha ayam yang ada harganya" kata Marcell.

"Lo kok nyebelin sih, apa hubungannya sama Lo kalau gue gak pakai jaket ini di paha gue?" tanya Caithlin.

"Mulai sekarang Lo pacar gue gak ada penolakan" ucap Marcell.

"Maksud Ll-- aaaaaa" ucap Caithlin yang terpotong dan langsung berteriak saat sepeda motor Marcell dilajukan secara tiba-tiba.

"Lo hobi banget sih kalau mau apa-apa gak bilang dulu" ucap Caithlin.

"Lo nya sih gemesin" kata Marcell sambil terkekeh.

"Gak ada hubungannya kutil kudanil" ucap Caithlin.

Dalam perjalanan mereka berdua terdiam menikmati angin yang menyapu kulit mereka. Dan pemandangan yang bisa mereka nikmati disepanjang perjalanan.

"Eh ini mau kemana? Ini bukan jalan ke rumah gue" kata Caithlin.

"Ke rumah gue dulu, mau ngenalin Lo ke mama gue" kata Marcell.

"Kita baru kenal ngapain Lo kenalin mama Lo?" tanya Caithlin bingung.

"Udah gapapa tenang aja mama gue gak gigit" kata Marcell sambil terkekeh.

"Gue gugup mau ketemu mama Lo, nanti gue bilang apa?" tanya Caithlin.

"Bilang aja calon menantu" jawab Marcell sambil mengacak-acak rambut Caithlin.

"Ih apaan sih kan rambut gue berantakan" kata Caithlin.

"Berantakan pun Lo masih tetep cantik" ucap Marcell.

Daripada menghiraukan ucapan Marcell, Caithlin lebih memilih diam. Namun, siapa sangka seorang Caithlin bisa dibuat tersipu dengan pipi meronanya oleh Marcell yang notabennya baru saja dikenal beberapa hari ini.

"Udah sampai, yuk masuk" kata Marcell.

"Gak mau ah gue pulang sendiri aja ya?" ucap Caithlin.

"Percaya gue, mama pasti lebih seneng lihat Lo daripada lihat gue" ucap Marcell.

"Kok bisa?" tanya Caithlin.

"Coba aja kalau gak percaya" kata Marcell sambil tertawa.

Akhirnya Caithlin pun mengalah dan memasuki rumah mewah milik Marcell.

"Mama aku pulang" ucap Marcell sambil berteriak.

"Marcell ini rumah ya bukan hutan, gak usah teriak-teriak gitu gak bisa?" kata mama Marcell.

"Lihat deh ma aku bawa siapa?" tanya Marcell.

"Siapa sih Cell?" tanya mama Marcell.

"Kamu? Sudah lama mama nunggu kamu" ucap mama Marcell saat melihat Caithlin dan langsung memeluknya. Caithlin yang tiba-tiba dipeluk masih kaget dan bingung apa maksud dari mama Marcell.

"Eh gimana Tante kok udah nunggu aku?" tanya Caithlin saat mama Marcell melepaskan pelukannya.

"Jangan panggil Tante sayang, panggil mama aja ya biar sama kayak Marcell. Nama mama Ellina, mama kandungnya Marcell" kata Ellina.

"Oh iya tan-- eh mama" kata Caithlin yang masih salah menyebut.

"Oh iya siapa namamu?" tanya Ellina.

"Nama saya Caithlin" kata Caithlin yang masih kaku berbicara dengan Ellina.

"Nama yang cantik seperti yang punya tentunya" ucap Ellina sambil tersenyum manis.

***

Sekarang Caithlin dan Marcell berad di cafe yang cukup terkenal di kota X. Tadi mereka sepakat untuk pergi berdua karena paksaan dari Ellina juga tentunya.

"Cell gue boleh tanya?" ucap Caithlin.

"Tanya aja" kata Marcell.

"Maksud mama Lo tadi udah nungguin gue itu apa ya?" tanya Caithlin.

"Lo bakalan tau kalau udah waktunya" jawab Marcell.

"Dih apaan Lo sok misterius banget" kata Caithlin.

"Dan faktanya gue memang misterius" ucap Marcell.

"Gak cocok sama diri Lo" kata Caithlin sambil tertawa.

"Gue serius, dan gue juga serius bahwa Lo cuma milik gue dan cuma gue yang berhak atas Lo" kata Marcell dengan mantap.

"Cell kita masih SMA jangan ngebet nikah deh Lo" kata Caithlin yang masih saja tertawa.

"Lo mau bukti?" tanya Marcell.

"Lo mau nikahin gue Cell?" tanya Caithlin.

"Lebih dari itu" kata Marcell.

"Lo kok mesum banget sih, dari tadi bahas gitu aja" kata Caithlin kesal

"Pikiran Lo yang kotor, gue belum jelasin yang sebenarnya tapi gak sekarang waktunya Lo belum siap menerima semuanya" kata Marcell dengan menyentil dahi Caithlin.

"Sakit dahi gue nih merah, dasar kebo" kata Caithlin.