webnovel

The Great God's Eternal Love To Empress

Ketika lahir dirinya dikucilkan dan dihina para bangsawan ibukota serta keluarga nya ... Desas-desus merebak semakin gila menghantam mental ringkihnya ... "Kemari istri ku ... ayo biarkan mereka menyesal ... jika kau ingin injak dunia lakukan lah"ucap seorang pria berjubah hitam misterius merentangkan tangan giok agungnya. Hingga segala hal menjadi lebih rumit ....

Pinku_Auntumn · Fantasy
Not enough ratings
51 Chs

Chapter 34

So Ah duduk di ayunan dengan xuan yang mengayunnya dari belakang. So ah tenggelam dalam pikirannya, masih berfikir kenapa dirinya tidak bisa jauh dari xuan hari ini ia sangat ingin bermanja dengan dirinya apalagi ketika dirinya mual-mual tadi sentuhan tangan xuan terasa sangat hangat dan menyenangkan diperutnya.

Xuan yang masih memikirkan tentang dua energi samar-samar itu hanya mengacuhkannya toh mungkin saja itu energi kekuatan yang dirinya tinggalkan untuk menjaga tubuh so ah.

"Besok pagi kita akan pulang"ucap xuan membuka suaranya

"Benarkah xuan ??.... seperti apa kerajaan Qi itu"tanya so ah penasaran

"Kau akan tau nanti .... sekarang istirahatlah"ucap xuan memegang so ah agar dirinya berdiri dan melepaskan jubah hitamnya karena dingin udara sore sangat tidak baik.

Hanya keheningan yang ada selama perjalanan mereka berdua menuju ke kamar utama mereka tapi keheningan itu tidak terasa canggung karena mereka berdua sama-sama nyaman dengan hal itu.

Setelah mengantar so ah untuk tidur , xuan yang akan memanggil chui di ruang belajar mengernyitkan kening melihat seorang gadis muda yang dirinya tau pasti seorang dayang muda dayang membawa satu set teh.

"Wangye saya membawakan teh ini untuk anda semoga anda tidak kelelahan"ucap Tong Er dengan suara lembut

Malam ini dirinya harus berhasil naik ketempat tidur wangye, Tong Er yang sudah berdandan dengan sangat cantik serta membubuhi dirinya sendiri dengan mewangian yang nenyengat sudah cukup membuat xuan menahan rasa jijik ingin muntah.

Tong er yang merasakan Qi Rui Wang yang diam cukup lama berasumsi bahwa wangye sudah tergoda dengan kecantikannya , dirinya dengan agresif mulai menuangkan secangkir teh yang sudah dirinya beri obat perangsang dan langsung menyajikannya dengan cara yang menggoda dengan cara menundukkan tubuhnya agar mempertontonkan payudaranya yang besar tumpah ruah didalam bajunya yang tipis tak senonoh.

"Siapa yang memerintahkanmu"tanya Xuan dengan suara rendah memperingatkan tapi berbeda dengan pikiran tong er yang mendengar bahwa Qi Rui Wang sedang berusaha menggodanya.

"Ahhh wangye pelayan ini sangat malu"jawab tong er mulai gila.

"Baguss sangat bagus kau ternyata pelacur kecil penggoda"kata xuan bertambah dingin.

Tong er terperanjat mendengar perkataan Qi Rui Wang yang menusuk hatinya.

"Wangye aku tak berusaha menggodamu .... aku aku sangat mencintai mu kumohon jadikan aku selirmu"jawab Tong er berusaha memelas belas kasihan.

Tubuh Tong Er gemetaran hebat hingga terduduk dan terus mundur dengan ketakutan ketika Qi Rui Wang berdiri dengan aura membunuh dan tepat saat Qi Rui Wang sudah mengambil pedangnya dan ingin langsung mengeksekusi pelayan bejat itu chui datang seorang pelayan kecil yang jelek dan berbau serta memiliki gigi kuning busuk dengan tampang yang bisa dibilang tidak mengenakkan dengan wajah yang memerah dan salah satu paha yang berdarah terus menerus mengeluarkan darah segar karena belati kecil dipahanya itu belum ia keluarkan.

Chui mencabut belati itu dan mencengkram leher belakang budak pria kotor itu dengan satu tangannya ia memberi hormat wangye.

"Lepaskan .... bukankah dirinya butuh kehangatan"ucap Xuan yang dengan santai mengambil teh berjalan kearah budak pria itu dan langsung meminumkan teh itu dengan paksa.

Xuan tersenyum sadis dari balik topengnya.

"Wangye maafkan aku maafkan aku .... aku takkan mengulanginya lagi .... bunuh bunuh aku wangyee"teriak Tong Er ketakutan melihat tampang budak lelaki yang kotor serta bau itu apalagi gigi kuningnya yang sangat menjijikan membuat Tong Er lebih ketakutan lagi budak itu menatapnya seperti serigala kelaparan dengan air liur menjijikan yang terus saja keluar.

"Ahh panggil para pengawal dan dayang-dayang muda itu sekarang"ucap Xuan santai

Chui langsung memerintahkan bawahannya yang selalu ikut dengannya untuk bergegas membangunkan para dayang muda dan memanggil para pengawal dari pos-pos jaga mereka dengan cepat.

Tak berselang lama semua orang mulai berkumpul di luar ruang belajar milik wangye. Mereka diam ketakutan ketika melihat dari luar pintu Qi Rui Wang yang duduk disamping jendela ruang belajar dengan Chui yang masih didepan pintu yang dibuka lebar-lebar memperlihatkan isi dalam ruangan.

Mereka melihat seorang gadis yang sangat mereka kenal dengan pakaian yang sangat tidak senonoh dan memperlihatkan setiap lekuk tubuh mulusnya sedang dalam posisi duduk ketakutan seakan-akan tubuhnya tak bisa bergerak untuk sekedar langsung bunuh diri itu tak bisa dilakukan yang ia lakukan hanya menatap nanar dan penuh ketakutan.

"Tidakk Jie jiee"teriak Ting Er yang ditahan langsung oleh para pengawal.

"Tak ada satu orangpun yang boleh menutup mata dan telinga .... jika ada yang meka.... lihat jika ada yang berani berbuat hal semacam ini dikemudian hari hukumannya takkan seringan ini ...."ucap xuan malas yang berjalan santai menuju pintu keluar.

"Wangye kau juga punya selir kan aku tau kau juga pasti punya hasrat besar tapi kenapa kau melakukan hal ini .... apa mungkin karena aku seorang budak pelayan hina kau tak menyukaiku"kata Tong Er menangis ketakutan

"Aku cuma punya satu wanita dan itu wangfeiku .... kau memang makhluk hina tak tahu diri .... cih menjijikan"desis xuan kejam sisi iblisnya mulai keluar dan sangat menakutkan

"Chui lepaskan ..."perintah Xuan

Budak pria itu langsung berlari seperti anjing gila dan mulai menjamah kasar tubuh lembut dan muda milik Tong Er.

Budak pria itu dulunya adalah seorang penjudi dengan kelainan yang menyimpang setiap kali ia berhubungan dengan pria atau wanita , para pasangannya tak pernah berakhir dengan baik bahkan rata-rata mereka mati dengan cara yang lebih buruk dari anjing..

Teriakan demi teriakan terdengar mengerikan apalagi baju tipis yang dirobek dengan paksa dan rintihan demi rintihan yang menyakitkan untuk didengar mulai memenuhi indra pendengaran mereka.

Semua yang melihat secara langsung penyiksaan didepan mereka hanya bisa menggidik ngeri ketakutan.

Wangye berkata ini hanyalah hukuman yang sangat ringan tapi bagaimana dengan hukuman yang lainnya. Malam itu mereka diteror dengan rasa ketakutan yang sangat besar.

Para dayang muda itu juga sadar bahwa wangye yang mereka layani berbeda dengan wangye lainnya karena rumor itu memang benar tentang diri wangye yang keham dan berdarah dingin , wangye yang hanya akan punya satu orang wanita disisinya persis seperti sumpah yang diucapkan didalam kediaman Lu , rumor itu merebak dengan pesat dan mereka tak menganggap rumor itu sesuatu yang pasti tanpa melihatnya dulu atau mereka yang gelap mata tak melihat bagaimana cara wangye merawat wangfei , sensasi rasa ketakutan yang menyedihkan mulai memasuki hati mereka

Apalagi sebelum kepergiannya wangye sempat memberi mereka perintah untuk memberikan tubuh gadis ini pada para serigala dihutan.

Ting er sebagai saudari kembar Tong Er hanya bisa menangis sejadi-jadinya melihat nasib kakaknya yang malang.

Jika dirinya lebih tegas melarang kakaknya mungkin hal ini takkan terjadi batinnya menderita.

Xuan yang merasakan jijik langsung cepat-cepat bergegas mengganti bajunya dan membakar baju yang ia pakai tadi dengan kekuatannya.

"Aarrrgghhhh"desis xuan kesakitan

Yuan yang berada didalam tubuhnya terus menerus memancarkan kekuatan yang menyakiti Xuan.

"Chui jika besok pagi aku tak terlihat , rencana kepulangan tetap ada"ucap Xuan pada chui.

Chui hanya merasa aneh dengan gelagat wangyenya ini , kenapa wangye berbicara seperti itu ???.... apakah ada hal yang lebih mendesak di luar sana yang sangat berbahaya ...

Malam itu xuan langsung bergegas keluar dan langsung menuju ke pegunungan terjauh dari kerajaan Li dengan kekuatannya ia melesat sangat cepat seperti meteor jatuh yang terlihat hanya sebuah cahaya diantara rimbunan pepohonan.

"Arrggghhhh ..... "desis xuan

"Aku takkan membiarkanmu seperti ini !!"desis Yuan dari dalam diri xuan.

"Hahaha cih apakah cuma itu kemampuanmu .... kau takkan bisa membunuhku karena kau juga bagian yang ku buat dari sedikit kekuatanku"jawab Xuan arogan.

Ketika xuan sampai di sebuah puncak gunung perbatasan antara keempat kerajaan besar , dirinya membuat sebuah segel perlindungan kuat di sekitarnya agar kekuatan yang merembes keluar tak menarik banyak mahkluk gaib ataupun orang-orang yang tak ia inginkan.

Xuan duduk bersila dan memejamkan matanya, memusatkan energinya untuk memasuki alam bawah sadarnya.

Yuan yang bersiap-siap menghadapi xuan tertegun melihat sosok didepannya.