( Arena of Endless Victory, Beijing, Kekaisaran Mongol )
[ 3 Desember 2096, 13 : 00 ]
( Baiklah pemirsa !!! Setelah Jeda makan siang beberapa saat, Kalian semua kembali dengan komentator Kesayangan Kalian Ouyang Shuo ini. )
Ucap Ouyan Shuo dengan nada narsis, yang membuat seisi Arena mengerutkan kening.
" Sudah jangan banyak bicara kau !!! "
" Itu benar, itu benar, mulai saja pertandingannya. "
* WOOOOOOO *
Mendengar sorakan dari para penonton, wajah Ouyang Shuo berubah pucat seperti tertusuk suatu yang tajam.
( E-eh,... Baiklah, Baiklah, Jadi kita mulai saja Pertandingan Pertama Babak Delapan Besar, Peserta pertama datang dari Arena kiri, Meraih kemenangan luar.biasa melawan Beast, kita panggil saja, BLACK !!! )
* Whistle *
* Woooo *
Banyak sorak sorai saat Hauver masuk ke Arena, Hauver lalu muncul dari gerbang sebelah kiri, menggunakan Hoodie hitam dan maskernya.
( Peserta Selanjutnya, Kebanggan Kekaisaran kita, pemuda yang telah mendapat undangan untuk bergabung dengan World Hero, LIU SHAN !!! )
* WOOOOOO !!! *
* Whistle *
Sorak sorai terdengar jauh lebih besar daripada milik Hauver, para penonton, bersorak, bersiul, dan bertepuk tangan.
Ada juga beberapa penonton barbar yang mendukung Liu Shan dengan menghina Hauver.
" Ayo Liu Shan, Tunjukkan pada orang hitam ini kekuatan sesungguhnya dari Mongol !!! "
" Tunjukkan Siapa Bosnya. "
Saat banyak sorakan dan dukungan untuknya, Liu Shan masuk dengan percaya diri, ia tersenyum lebar seakan kemenangan sudha terjamin.
Liu Shan adalah Pemuda Tampan ideal, dengan mata biru menjadikannya idola bagi para perempuan, bahlan banyak teriakan dari perempuan yang terdengar.
" Kyaaa !! Tuan Liu Shan kau kelihatan menawan seperti biasanya. "
" Ayo Hajar Pria jelek itu, Tuan Liu Shan. "
" Kyaaaa "
Banyak teriakan dari para wanita, Liu Shan hanya tersenyum dan melambai ke segala arah.
Hauver yang hanya berdiri disana berpikir dengan senyum aneh dibalik maskernya.
' Padahal pertandingan belum dimulai tapi entah kenapa aku merasa kalah.'
Setelah itu Hauver dan Liu Shan saling memandang, Gu Jian juga telah tiba diantara mereka berdua.
" Peraturan tetap sama dan tidak ada yang berubah, Kalau begitu, Pertandingan Pertama babak delapan Besar.... " Ucap Guo Jian.
Setelah Guo Jian mengatakan itu, Sorakan penonton menjadi diam, para petinggi fokus dengan pertandingan, Liu Shan masing memasang senyum saat menatap Hauver.
"... MULAI !!! " Seketika setelah Guo Jian mengatakan itu, Liu Shan muncul didepan Hauver dan menendang kepalanya menggunakan kaki kanan.
* Tak *
Secara mengejutkan Hauver berhasil menangkap kaki Liu Shan, sehingga Liu Shan melebarkan matanya, seketika Hauver berputar 360 derajat, lalu Melempar Liu Shan dengan kuat.
Liu Shan terlempar ke belakang, dengan cepat, dan Hauver tanpa memberi Liu Shan waktu untuk mendapatkan kembali tumpuannya, langsung menerjang Liu Shan menggunakan kakinya, sehingga Liu Shan tertendang di perut lalu batuk darah, hingga terpental ketembok arena.
" Kuack !! "
* Duarr !!! *
Asap berkumpul ditempat dimana Liu Shan terlempar, Hauver lalu memasang kuda-kuda, ia tahu jika ia mendekat, Liu Shan dapat mengenainya.
Para penonton diam, mereka tidak menyangka idola yang menjadi andalan bagi Kekaisaran Mongol didominasi seperti itu oleh orang yang bahkan nama aslinya tidak diketahui.
( Ooohh !!! Peserta Liu Shan terlempar sangat jauh, Peserta Black mengambil keuntungan dalam pertaruangan Body Power Murni, namun apakah Liu Shan akan mengeluarkan Itu !?!?!?!?!? Aku sangat tidak sabar. !?!?!? )
Ujar Ouyang Shuo yang membuat semua penonton melebarkan matanya lalu tersenyum.
" Itu yang dimaksud Komentator itu, Itu kan ,??~ "
" Um Tidak salah lagi Itu adalah. "
Lalu saat penonton masih berdiskusi, Terdengar sebuah suara dingin.
" Rasakan Murka Langit yang Agung, [ All Heaven ] " Suara itu adalah suara milik Liu Shan.
Setelah mengucapkan itu, Soul Power dengan kuantitas sangat besar mengalir ke arah Liu Shan, melihat itu mata Ruby Hauver melebar dibalik bayangan Hoodienya, dia sama sekali belum oernah melihat Soul Power gila semacam ini
Lalu Hauver melihat kelangit dimana Konsentrasi Soul Power terbesar berada, dan ia melihat sebuah makhluk yang sangat besar.
" Qilin " Gumam Hauver, terperangah dengan pandangannya.
Seperti mendengar gumaman lemah milik Hauver, Liu Shan menjawab.
" Itu Benar, sepertinya kau tahu cukup banyak, itu adalah Qilin, Qilin yang sebenarnya, makhluk Naga setengah kuda, Qilin !!! " Ujar Liu Shan, yang penampilannya sudah berubah, rambut hitamnya berubah menjadi biru langit, matanya berubah menjadi petir biru yang terus menyambar.
" Bagaimana, Apa Kau Takut !?!?!? Yah itu sudah wajar untuk seseorang le- "
Namun, Sebelum Liu Shan menyelesaikan kalimat sombongnya, Terdengar suara dari Hauver.
" HAHAHAHAHAHAHA !!! " Mendengar suara tawa dari peserta yang jelas dibawah angin saat ini, para penonton dan komentator tidak bisa berkata apa-apa, mereka sama sekali tidak tahu harus bicara apa.
Begitu pula dengan Liu Shan, mendengar tawa mengejek dari Hauver, ia memasang wajah muram saat ia menatap Hauver dengan senyum yang sama mengejeknya.
" HAH ? Kau Pasti sudah gila kan karena akan kalah, tidak apa apa kok, itu wa- " Sebelum Liu Shan menyelesaikan kata katanya, Kepalan tangan Hauver telah muncul beberapa inci dari wajahnya, dan ia mendengar bisikan pelan.
" Jangan alihkan perhatianmu di medan perang, Bo~ doh ! "
Bisik Hauver, seketika tinjunya mengenai wajah Liu Shan, dan Liu Shan kembali terpental kebelakang, lalu Hauver mencekiknya ditembok dan mengangkatnya.
Para penonton dan Komentator yang melihat itu, tidak tahan lagi, bagaimana mereka bisa melihat andalan mereka dicurangi seperti itu, mereka lalu meledak dalam amarah.
" Oiii, Lepaskan Tuan Lius Shan !!! Kau bermain kotor dasar makhluk hina !!! "
" Ini tidak adil, Curang, Bagaimana kau bisa menghajarnya saat ia sedang bicara !!! "
" Pertandingan ini batal, juri Bagaimana ini bisa terjadi. "
Namun saat para penonton berisik, Guo Jian hanya diam, dan masih melihat Hauver yang mencekik Liu Shan ditembok, Liu Shan hanya bisa memeberontak tidak jelas, ia sama sekali tidak bisa menandingi Body Power milik Hauver.
Hauver lalu berbicara kepada Liu Shan yang ia cekik.
" Kau tahu, kau adalah lawan terlemah yang pernah kuhadapi di medan perang sejauh ini. Walaupun harus kuakui Qilinmu yang ada dilangit itu kuat, namun ia takut padaku, dan tidak berani menghajarku, Apa kau tahu kenapa ??? "
Ucap Hauver saat ia masih mencekik Liu Shan.
" Che, Kau tida- " Sebelum Liu Shan menyelesaikan kata katanya, Tangan Hauver telah berpindah dan mencekik Mulutnya, sehingga ia tidak bisa bicara.
" Siapa yang bilang kau boleh bicara. " Ucap Hauver.
" Mmmmmhmhm " Liu Shan masih teruk memberontak.
" Kalau begitu aku akan memberitahumu, itu karena sifatmu, jiwamu, dan pikiranmu, semuanya busuk, Phantasm merupakan manifestasi dari jiwa, secara harfiah Phantasm berarti Khayalan, karena itu kau memang memiliki jiwa yang luar biasa karena kau dibesarkan ditempat yang bagus, namun pengeksukianmu seperti sampah, jika diibaratkan, kau seperti orang yang memasak menggunakan bahan terbaik namun tidak memiliki kemampuannya, itulah kau, Liu Shan, menyerahlah atau kau mati !" Ucap Hauver dengan nada dan perkataan yang sama tajamnya.
" Mmmmhmhmm "
Liu Shan yang mendengar itu, melebarkan matanya dan masih mencoba memberontak, namun tetap gagal, Phantasmnya juga tidak bekerja.
" Kalau kau begitu inginnya mati, aku akan membunuhmu. " Ucap Hauver.
Saat ia mengangkat tangan kirinya dan mencoba untuk menusuk Liu Shan, Liu Shan hanya menutup mata menunggu ajalnya menjemput, namun setelah beberapa lama ia tidak merasa tertusuk sama sekali.
Itu karena tangan Hauver berhenti tepat beberapa inci dari leher Liu Shan, Hauver lalu melihat kemata Liu Shan dan melepaskan cekikannya dari Liu Shan, ia lalu bicara kepada Guo Jian.
" Ini sudah selesai, atau harus kubunuh aset berharga negaramu itu ? " Tanya Hauver kepada Guo Jian yang dengan tenang melirik Hauver dan Liu Shan, lalu ia mengangkat tangannya.
" Pertandingan Pertama babak delapan besar, telah selesai, PEMENANGNYA ADALAH, BLACK !!! " Ucap Guo Jian mendeklarasikan kemenangan Hauver, namun tidak ada sorak sorai, itu karena jagoan mereka kalah.
Hauver sama sekali tidak peduli dan langsung berjalan pergi dari arena, namun sebelum ia bisa keluar, terdengar suara teriakan dari belakang.
" Bagaimana !?!? Bagaimana aku bisa Sekuat Dirimu !?!?!?!? " Itu adalah teriakan dari Liu Shan yang masih berlutut ditanah mengakui kekalahannya, yang membuat para penonton, juri, komentator, bahkan para petinggi kaget.
Hauver tanpa berbalik mengucapkan kata katanya dengan keras.
" Itu adalah Hal yang kauputuskan sendiri, namun, satu hal yang pasti, Jangan pernah mencoba untuk menyelesaikan semuanya sendiri, itu saja. " Ucap Hauver setelah sempat berhenti sebentar lalu pergi lewat gerbang barat, meninggalkan tatapan dari seluruh penjuru Arena dan Liu Shan.
Liu Shan lalu tersenyum dan melihat kelangit.
" Jadi selama ini aku yang salah. "