webnovel

The God of the universe

dewa asura, abadi mendominasi seluruh alam semesta. ia terlahir kembali sebagai guru dari sekte yang terkenal. namun, demon lord ber munculan dari tiga alam atas di langit dan bumi hingga terjadi perselisihan. ia mencoba bertahan hidup di dunia. mengubah situasi dunia surgawi. dengan menyembunyi kan identitas dan peran yang ia miliki. saat ini, tubuhnya sangat misteri dari se pengetahuan nya. “saya tidak akan menyesali perbuatan ini selama hidup saya masih di sini.”-

lifah_mulia · Fantasy
Not enough ratings
5 Chs

Bab 2 'Mengintimidasi Murid Seperguruan'

Dengan mencapai keabadian dilalui dengan ber kultivasi secara tahapan pertama sampai tahapan ketiga.

spiritual spirit sea, Qi emptiness, ninth soul essence formation, soul form spirit, glory of spirit form, divine spirit defense, foundation of dexterity, divine skill, core divine, emperor form, god' achievement. 

---

Ada sebuah sekte yang berada di puncak gunung Qiang Li di bagian timur, sekte yang disegani dari terdahulu nya. Namun, saat ini sekte itu mulai berbeda, dengan disegani di luar, tetapi tidak dengan dalam sekte. sekte itu dinamakan zhu tian berasal dari klan mystical heavenly sky.

Lalu suatu hari, ada salah satu murid cerdas dan bertekad tinggi yang mudah di-intimidasi oleh beberapa murid dan master nya, di sana. Dengan bakat dan kemampuan nya, membuat master nya tidak suka dengan nya. Diakibatkan, murid itu menarik perhatian dari kemampuan dan bakatnya, sehingga sang master mengintimidasi sembunyi-sembunyi Dengan nya. Kini, Murid yang selalu di intimidasi dari penderitaan dengan air matanya, bernama 'Ming Hao.

Saat ini, sang master muda puncak Qincheng mengalami sedikit perubahan, perubahannya membuat para murid di-sana menjadi linglung ketika melihat penampilan dan sikap nya. Bahkan, ming hao juga dibuat bingung saat melakukan sesuatu apa yang disuruh oleh nya. Kini, master tersebut dengan pedang 'xin mo, adalah 'Xuan-yu, sang dewa asura penegak keadilan terlahir kembali, sebagai guru bernama 'Chen xiao yang berasal dari klan 'mystical heavenly sky. Mengetahui kelahiran nya, ia mencoba bertahan hidup dan mengubah situasi di dunia surgawi.

Sang guru muda chen xiao, sangat berwibawa dengan penampilan nya. Ekspresi paras tak tertandinginya itu terlihat heroik, dia seperti dewa mudah di segani para murid sekte tersebut. Namun, dia bisa memprediksi gerak-gerik oleh semua orang disana. Posesifnya sangat berhati-hati jika mengetahui tingkah seseorang. Dan yang paling penting peran sebagai master tidak diketahui latar belakangnya.

Dalam tiga hari kemudian, di sebuah hutan yang berada di puncak Qincheng, terdapat pohon-pohon lebat. Dan beberapa burung berkicau di dahan pohon, dari kejauhan. Di sana, tampak ada seorang murid yang sedang berjalan di temani seorang gadis yang menawan, dengan membawa sebuah bakul dan kapak di punggung nya. gadis tersebut sangat menyukai 'Ming hao hingga sikap nya selalu manja kepadanya. Namun, tidak dengan senior nya bernama 'Xiao bai yang selalu di intimidasi 'Ming hao, saat berdekatan gadis menawan bernama Li - Mei, termasuk murid seperguruannya.

"Ming hao, sampai kapan kita mencari nya..aku sangat lelah sekali. Bagaimana kita bermain saja?." Li - mei berjalan lelah dan bosan.

"senior Mei, ini bukan waktu nya untuk bersantai. Aku harus segera menebang salah satu pohon tersebut dan setelah selesai, aku akan berlatih dengan giat." Ming hao meyakinkan dirinya dengan semangat di wajah nya.

"baiklah-baiklah. Aku akan tetap ikut dengan mu." Li-mei mulai sedikit cemberut di wajahnya.

Namun, tak lama kedua murid itu telah menemukan sebuah pohon yang cocok untuk di tebang. Ming hao dengan senang hati langsung menebang pohon itu. Sedangkan, Li-mei yang manja hanya bisa melihat Ming hao menebang pohon tersebut, dengan duduk santai demikian. 

"Ming hao, apa mau ku bantu?." bersantai di bawah pohon yang rindang itu.

"tek…tek…tek!."

"tidak perlu...senior Mei, kan perempuan. Jadi, aku sebagai laki-laki harus bertanggung jawab atas hal ini." ucap nya menebang pohon dengan giat bekerja.

 "tek…tek…tek!."

Mendengar ucapan darinya, ia pun hanya duduk dengan bosan dan raut wajah nya mulai cemberut lagi di tempat.

Tak lama kemudian, muncul lah senior nya yang di kawal beberapa teman nya berasal dari sekte yang sama dan menghampiri kedua nya. Lalu, Ming hao menyapa senior nya, secara di sengaja xiao bai menyingkirkan Ming hao darinya.

"adik Mei, sedang apa kau di sini?." ucap nya langsung mendekati Li-mei dengan senyuman. Melihat senior nya menghampiri nya, ia langsung berdiri di tempat dan berjalan melintas dari nya.

"aku..hanya menemani Ming hao saja. Tetapi, Ming hao perlu separuh waktu kerja, sementara. Jika sudah selesai dia bisa bermain bersamaku, nanti." mengabaikan nya dan membuang muka.

"benarkah?..mengapa tidak dengan ku saja menemani mu, bermain?." berusaha mendekatinya lagi.

"tidak..aku tidak mau!." dengan sikap nya seperti kanak-kanak. Melihat tingkah Li-mei disana, xiao bai mencoba mendapat perhatian nya, sekali lagi.

"oh ya…adik Mei, aku punya sesuatu untuk mu." 

"apa itu?." segera berbalik.

Xiao bai langsung mengeluarkan dari saku bajunya, hadiah diberikan nya berupa 'liontin Guanyin giok yang asli. Melihat barang yang ia berikan, Li-mei pun berbalik dan menolak pemberiannya.

"liontin mu itu kurang bagus, lihat-lah Ming hao, liontin nya saja lebih bagus dari pemberian kakek nya. Dari pada punya mu." ucap nya sedikit memuji di hadapan xiao' bai, ini berpengaruh untuk nya. Ekspresi Ming hao sedikit khawatir yang di ucapkan senior 'Mei. Ia menggelengkan kepala dengan cepat dan melambai-lambai lengannya. "tidak, itu tidak bagus."

ekspresi xiao' bai mulai tidak suka melihat Ming hao mendapat perhatian dari Li-mei. xiao 'bai menyuruh beberapa teman nya menginterogasi Ming hao secara paksa, dan mengambil kalung liontin tersebut dari pemberian kakek nya.

"tidakk..senior Bai, kumohon kembali kan kalung itu!. Kalung itu dari pemberian kakek ku, saat aku masih kecil..!!." di introgasi dan hanya bisa gelisah melihat kalung nya tersebut diambil secara paksa.

"hmp, jadi ini liontin yang bagus daripada aku. Melihat kalung ini seperti nya palsu,...tidak bergunaa!." melihat kalung tersebut walau sebentar, ia langsung membuang nya. Seakan ia menindas juniornya.

"tidakk!!." ekspresi nya mulai marah dan memukul saudari se perguruan-nya.

 Melihat kejadian itu, Ming hao memukul beberapa saudari se perguruan-nya satu per satu. Tetapi, ia hampir lengah dan mudah terjatuh di tempat. Pada akhirnya, xiao bai dan beberapa teman nya mengintimidasi Ming hao secara bersamaan. Saat itu, Li-mei hanya berdiam diri di tempat namun berusaha untuk menghentikan nya, "semua nya, tolong berhenti. Tolong jangan lakukan itu!." 

 Mereka bahkan tidak mau mendengarkan ucapan Li-mei dan terus menyiksa Ming hao hingga puas. Namun saat itu, chen xiao muncul di sana secara kebetulan melintas, dan berteriak untuk berhenti mengintimidasi Ming hao secara bersamaan.

 "Hentikann!!." 

 "apa yang kalian lakukan kepada nya?!." ekspresi nya dingin dan sinis.

 "G-Guru.." kejut nya membuat xiao bai takut dan berhenti mengintimidasi Ming hao. 

 "Ming hao, berdiri lah." menyuruh nya untuk berdiri.

 Lalu, Li-mei menghampiri Ming hao segera. "Ming hao apa kamu tidak apa-apa?."

 "em..aku baik-baik saja." mengangguk, berdiri dan menahan sakit dideritanya.

 Melihat chen xiao berdiri di tempat, dengan ekspresi nya masih dingin dan sinis. ia pun menatap Ming hao seperti merintih menahan deritanya. Lalu, ia kembali menatap xiao'bai dan lain nya dengan dingin, namun menghampiri mereka.

 "seperti nya, kalian melakukan kesalahan untuk kelima kali nya. Aku akan memberi kalian hukuman atas apa yang kalian perbuat kepada junior kalian!." nada bicara chen xiao mulai marah. Dan mereka hanya diam dan takut kepada nya.

 "sekarang begini saja, hukuman kalian adalah…menggantikan pekerjaan Ming hao selama 9 bulan, kalian mengerti!." tegas dan menatap tajam dengan sedikit sinis.

 "T-tapi, guru.."

 "Tidak ada tapi - tapian..pergilah, gantikan pekerjaan Ming hao mulai dari sekarang, mengerti!." dengan tegas sekali lagi.

 "mengerti Guru!." secara kompak mereka bicara.

 Mendengar hal itu, Ming hao dan Li-mei hanya terdiam saat ini. Dan tidak berbicara sepatah kata apa pun melihat ekspresi chen xiao, berubah sepenuhnya. Tak lama, chen xiao berjalan, menyuruh Ming hao dan Li-mei segera ikut dengan nya kembali ke sekte tersebut. xiao bai menatap Ming hao dengan tajam dan sinis, saat ia berjalan mengikuti guru nya.

 'hari ini kau selamat, Ming hao. Tapi ku pastikan kau akan menderita saat itu tiba nanti.' hati nya mulai menyimpan dendam.

Bacotan pengetik :

Makan Nasi Tambah Indomie

Masak Juga Untuk Para Petani

Selamat Malam Bersemi

Semoga Bahagia Selalu Menemani..

terima kasih telah membaca novel ini, kebetulan saya masih pemula. dan perlu paruh waktu untuk mengembang kan alur cerita selanjutnya. sekian terima kasih..

lifah_muliacreators' thoughts