webnovel

the giant eagle

Fantasy
Ongoing · 5.7K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

bertahan hidup akibat perburuan oleh monster

Chapter 1chapter 1 : kembali ke purba

Di pinggir sungai,Seorang pemuda menatap kosong langit mencoba membayangkan langit itu yang dulu masih biru,tapi jangan salah paham walaupun langit berwarna biru tetapi langit itu sudah membawakan warna merahnya kepada manusia.langit yang penuh kehangatan dan vitamin matahari sejenak berubah menjadi penuh darah dan kekejaman bagi manusia.

"Cepat kumpulkan bahan makanan,kita tidak tahu kapan mereka akan datang".teriak lelaki dewasa yang sedang berada di sebuah menara.hal itu membuat si pemuda tadi membuyarkan lamunannya.

Segera menceburkan diri kedalam sungai,merasai tangannya yang meraba raba,terlihat pemuda tadi sedang mencari ikan.

"Hari yang buruk ya,bagi dirimu,bane?".kata pemuda satunya mendekat ke arahnya,dia sudah dari tadi berada di sungai.

"Bagaimana kalau kita kabur?,aku sama sekali tak suka berkelompok,sesekali paham egois memang diperlukan untuk bertahan hidup".mencoba memaksakan paham negatifnya ke bane.

"tim pencari makanan ,tim pengawas,tim memasak, apa-apaan ini ? kita kembali hidup di zaman purba".kata bane sambil terus menggerakkan tangannya di dalam air.

"Iblis maut sudah datang".teriak orang yang berada di menara itu.

Yang kami takuti ini dijuluki sebagai iblis maut ,karena mereka tak kan dengan ampun membunuhmu dalam sekejab,mula mula mereka menguliti dan mengoyak mangsanya,berbeda dengan malaikat maut yang segera membunuh dalam sekejab,terkadang kepada manusia tertentu tentulah mencabut nyawa mereka dengan lembut.

bergegas orang orang mulai berlarian tak karuan, begitupun bane,beberapa dari mereka mencoba untuk bersembunyi di balik pohon,air dan semak semak.

"Bodohnya".kata teta,sambil melirik aksi mereka,

"Aaa",pemuda yang menyelam di dalam air tiba tiba dengan kecepatan tinggi dicengkram oleh iblis maut itu,sesosok mata yang sangat tajam disertai dengan kepakkan sayap yang kuat.beberapa dari mereka yang melihat mulai menyadari, tidak ada yang bisa lolos dari pandangan sang iblis mau dan lekas berlari keluar dari tempat persembunyian,berniat menyusul yang lainnya.tapi,sang iblis maut bukan satu saja sayang,mereka juga berkelompok.

"Menarik,ini membuat nadiku tak henti hentinya berdentang,bahkan mampu membuatku mendengarnya".kata seorang pemuda bertubuh kecil yang memimpin barisan pelari.dilihat dari manapun dia bukan atletis,namun mampu meraih urutan pertama.

barisan pelari yang selamat mulai masuk ke dalam lubang lubang di dalam tanah yang berarah vertikal ,

Seorang yang berjaga di sekitar lubang lubang itu mulai menghitung

"22....23...24...25...26..."begitu pemuda terakhir masuk dia pun segera masuk.

Dalam lubang yang vertikal itu,mulai terbentuklah lorong paralel horizontal,beberapa pemuda ada yang tersandar , mengatur nafas dan lain lainnya.

"Seperti biasa kau mengalahkanku,kile".menepuk bahu pemilik rekor pertama lari bebas itu.

"Maba,Sudah ku bilang jika ingin lari lebih cepat kau harus melepas sepatumu".kesal pemuda kecil itu menyeka keringatnya dengan kain.

"Bukan,tapi daya tahanlah yang diperlukan".sangkal pemuda berjaket merah.

"Di dalam olahraga daya tahan adalah kemampuan melakukan segala sesuatu berulang ulang tanpa kelelahan yang berarti".menjelaskan dengan sombong.

"Hei,aku diurutan pertama apa kakimu tak menyadarinya".sindir pemuda kecil itu.

"Aku tak perduli mau diurutan berapapun,aku cuma mengincar posisi kedua dari belakang,melihat mereka yang kesakitan bukankah hiburan yang menarik?".bertanya dengan tanpa mengharap jawaban,segera beranjak dari situ.

You May Also Like

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Fantasy
Not enough ratings
89 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Tanjiro_Kamado_3676Author

SUPPORT