webnovel

The Game World Comes to Reality

Bercerita tentang anak SMA Hideaki yang gemar bermain game online VR (Virtual reality) World Game bersama 4 temannya dan memiliki misi untuk mencari musuh yang lebih kuat. Mereka membangun kerajaan, memperkuat militer mereka, dan memperkuat kemampuan mereka sendiri. Mereka yang ada di World Game juga ingin meraih mimpinya sendiri karena konsep World Game adalah game membuat mimpi menjadi kenyataan dan bisa membuat imajinasi menjadi kenyataan. Tapi suatu hari di malam hari setelah Hideaki selesai bermain World Game, Hideaki tidur di malam hari dan entah kenapa, dia terbangun di dunia lain yang ternyata adalah dunia game yang sedang Hideaki mainkan dimana World Game menjadi nyata, tidak hanya Hideaki tapi semua pemain. Hideaki terus berusaha mencari informasi kenapa Dunia Game bisa jadi nyata? bagaimana cara keluar dari dunia game ini? Apakah mungkin mengeluarkan semua pemain dari dunia game sebelum salah satu dari mereka mati? Khusus untuk pemula? Apakah Hideaki berhasil keluar dari dunia game dan membawa pulang semua pemainnya tanpa ada orang lain?

Hariz_Al_Fadillah · Fantasy
Not enough ratings
14 Chs

Chapter 9 (Prolog): Strategi

Cahaya terang dari atas menuju ke bawah di lapangan camp pasukan pengintai.

Cahaya terang tersebut memunculkan lingkaran simbol Mantra di tanah.

Para pasukan pengintai langsung berkumpul dan baris rapih di lapangan camping.

Di atas dalam lingkaran simbol Mantra tersebut memunculkan bola cahaya secara tiba-tiba dan melesat kebawah.

Cahaya tersebut adalah mantra sihir teleportasi «Terposhon» yang di gunakan Takahiro untuk membuat kami berteleportasi ke tempat ini.

Bola cahaya itu berubah kembali menjadi Aku dan yang lainnya, cahaya «Terposhon» menghilang secara perlahan sehingga menghilang seutuhnya.

Tubuhku dan yang lainnya terlihat jelas oleh para pasukan pengintai yang kagum dengan kemampuan teleportasi Takahiro.

Para pasukan pengintai, dengan sergap dan cepat langsung memberikan sambutan hormat kepada kami yang baru saja sampai.

"Selamat datang dengan selamat yang mulia raja Eiji!...."

Sapaan hormat ketua camp para pasukan pengintai yang di ikuti para prajurit lainya dengan menundukkan kepala mereka.

Aku melihat mereka secara keseluruhan dari kanan sampai kiri memastikan apakah prajuritnya lengkap atau tidak, yang tentu saja lengkap.

Aku kagum dan bangga memiliki pasukan atau prajurit yang hormat seperti ini....

"Terimakasih atas sambutan kalian!.. aku sangat tersanjung atas sambutan kalian, dan kehormatan kalian terhadap diriku!..."

Aku memuji mereka dengan bangga, berwibawa dan gagah layaknya seorang raja.

Aku memikirkan, untuk membuat pertanyaan kepada mereka tentang 3 hal penting.

"Baiklah, aku ingin bertanya kepada kalian semua!...."

"Siap yang mulia, silahkan bertanya yang mulia!..."

"Baiklah, ini adalah 3 hal penting dan aku bertanya, apakah kalian masih ingat dengan hal ini?"

"Pertama, apakah kalian masih memiliki semangat dan menjunjung tinggi kehormatan? kedua, apakah kalian masih memiliki jiwa membantu sesama dan rela berkorban? ketiga, apakah kalian masih memiliki jiwa prajurit dan tetap setia kepadaku?"

Bertanya dengan suara tegas, nada tinggi dan penuh keagungan yang tinggi. aku melakukan ini karena aku seorang raja.

"Tentu saja yang mulia!.... kami pasukan pengintai masih bersemangat dan menjunjung tinggi kehormatan. kami pasukan pengintai masih memiliki jiwa membantu dan rela berkorban demi kebaikan. kami pasukan pengintai masih memiliki jiwa prajurit dan akan selamanya setia terhadap yang mulia walaupun nyawa kami sebagai taruhannya!....."

Para pasukan pengintai, menjawab pertanyaan secara bersamaan dengan suara tegas, serius dan penuh semangat juang tinggi tanpa rasa gentar sedikitpun.

Aku tersenyum dan memberikan tepuk tangan memuji pasukan pengintai atas jawabannya.

Ini pantas buat mereka, karena ini adalah hal yang sangat penting dan patuh di ingat selamanya....

"Bagus sekali jawaban kalian, hebat dan masih ingat dengan 3 hal itu!..."

Tersenyum bangga, para pasukan pengintai juga tersenyum kecil karena dipuji oleh raja seperti diriku yang tentu kebanggaan bagi mereka.

"Baiklah karena aku sudah puas dengan jawaban kalian, aku akan membicarakan strategi untuk mengalahkan level B

boss monster kepada kalian!..."

Kata gagah dariku, memberikan perintah kepada 1 pasukan pengintai tingkat atas masuk ke dalam camp sebagai perwakilan untuk menyampaikan strategi kepada pasukan pengintai lainnya yang bernama ozora.

Kami semua berjalan masuk kedalam tenda dan duduk di bangku yang telah di sediakan untuk duduk.

Aku, dan yang lainnya sudah pada duduk. rapat bakal dimulai saat aku mengetuk tanganku ke meja.

Tuk!.. Tuk!...

"Baiklah, sekarang kita bakal melakukan rapat atau membuat strategi melawan level bos monster!... ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan saat aku, dan pemimpin lainnya!. menyerang level bos monster!.."

Aku memulai rapat dengan pembukaan terlebih dahulu, ini didengar dengan baik oleh orang yang datang ke rapat, yaitu Sotaru, Takahiro, Rai, Yasushi, Ozora, dan Farayaka.

"Pertama-tama pasukan pengintai, aku memberikan perintah kepada kalian untuk menciptakan perisai sihir berskala besar untuk melindungi warga sekitar..."

"Tim ini di bagi 5 sesuai analisis Sotaru, dan... biar Sotaru yang melanjutkannya!..."

Aku membiarkan Sotaru, menjelaskan analisis dan strategi yang dia buat setelah meanalisa struktur, medan, dan dataran di sekitar area pertempuran nanti.

"Oke aku akan menjelaskannya!. kalian semua pasti denger penjelasan dari Eiji. Aku akan menjelaskan analisisku kepada kalian...."

Sotaru mengeluarkan bola besi yang memunculkan hologram berupa tempat pertempuran melawan level bos monster tapi ini terlihat di bagian luar dan tampak seperti gunung.

"Sebelumnya... aku sudah menerbangkan pesawat kecil kontrol otomatis yang disebut

Drone atau kamera terbang mirip pesawat. ini dilakukan untuk melihat keadaan sekitar gunung berapi di sebut Eien no kazan dengan tinggi 5,006 meter dari permukaan laut...."

Hologram itu memunculkan gambar-gambar desa disekitar gunung, tidak hanya desa. hutan, gunung dan beberapa medan dataran disekitar gunung.

"Aku mendapatkan gambar-gambar dari d

Drone yang menangkap gambar desa. seperti yang kalian lihat, ada 5 desa yang berjarak sekitar 10-22 km dari kaki gunung berapi dan 5 desa itu terletak di bagian Utara 1, barat 2, selatan 1 dan timur 1!...."

Desa yang benar-benar tradisional dan primitif, tidak ada teknologi dan masih seperti desa biasa....

"Dan rencananya!... aku memberikan misi kepada pasukan pengintai untuk menggunakan «Big Shield», ini digunakan untuk melindungi 5 desa tersebut dari efek pertarung nanti, apalagi menurut informasi yang kalian laporkan kepada Eiji berupa isi skill level boss monster tersebut yang bisa meluas dengan jarak skill 40-150 km!...."

"Tentu saja dengan luas skill tersebut, akan berdampak kepada desa disekitar gunung berapi tersebut!..."

Sotaru menjelaskan secara detail, tidak tertinggal sedikitpun dan ini kepada Ozora yang merupakan Komandan pasukan pengintai.

Ozora menganggu paham dengan penjelasan yang di berikan Sotaru. Ozora menerima misi tersebut dengan hormat dan lapang dada karena ini misi yang tingkat tinggi apalagi melindungi nyawa warga desa. Sotaru kembali duduk di kursinya.

"Oke.. sekarang, membahas strategi kedua yang bakal disampaikan oleh Rai!..."

Aku mempersilahkan Rai untuk menjelaskan strategi yang dia buat sebelumnya.

"Terimakasih banyak Eiji, aku bakal menjelaskan strategi ke dua!.."

Rai mengubah hologram di bola besi yang dikeluarkan oleh Sotaru tadi, dia berdiri untuk menjelaskan.

"Baiklah, strategi kedua ini lebih ke defense misi ini, dan bakal diberikan kepada tim pasukan pengintai. ini dilakukan untuk defense daerah sekitar kami bertarung, karena ada kelompok musuh yang mau mencuri hadiah level bos monster!..."

Aku sudah menebak dan aku yakin, kalau kelompok itu adalah rival kerajaan kami dan keluhnya ada bulan....

"Saya berhasil mendapatkan informasi dari cloning diriku. kelompok tersebut, mencoba mencuri hadiah level bos monster dan kelompok itu adalah kelompok rival kita Shadow Moon!..."

Sesuai dugaan dariku, mereka adalah kelompok yang sudah rival dan bersaing dengan kami!....

Mereka tidak memiliki kerajaan tetapi memiliki markas yang besar seperti ruang bawah tanah dan ada juga di ruang angkasa seperti di bulan!...

Ozora dan Farayaka merasa sedikit kesal terhadap kelompok Shadow Moon ini, karena memiliki kisah masa lalu yang sedikit kelam terhadap kelompok itu.

Rai melanjutkan strategi dengan menyebarkan pasukan pengintai di daerah barat dan utara. berdasarkan informasi dari cloning Rai, kalau mereka akan berjalan melewati hutan utara dan barat.

Shadow Moon membagi kelompok menjadi dua dan masing-masing kelompok ada ketua neraka yang bernama Yoru no hi dan Yoru no yami.

Mereka berdua bagaikan saudara kandung yang memiliki sifat dan karakter yang sama. memiliki senjata kapak dan celurit tajam dengan energi bulan.

Rai juga menjelaskan kalau, Yoru no hi dan Yoru no yami memiliki kemampuan merepotkan, yaitu «Eterfi» dan «Illudar» hampir lawan yang menghadapi kemampuan ini tidak ada yang selamat.

Itu adalah skill yang bisa menyerap cahaya dan menjadikan area sekitarnya menjadi gelap gulita. sementara yang satunya, adalah skill membuat ilusi mata yang susah membedakan dunia nyata dan ilusi.

Rai memberikan kepemimpinan pasukan pengintai kepada Ozora dan Farayaka yang tentu saja mereka berdua menerima misi tersebut dengan hormat dan semangat.

"Oke, karena Ozora dan Farayaka setuju menerima misi ini. rapat kita akhiri sampai di sini saja!... selanjutnya kita harus saling berkomunikasi melalui «Telepati» untuk selalu terhubung dan memberikan informasi satu sama lain!..."

Kataku yang mengakhiri rapat, semua orang setuju dan berdiri dari kursi mereka. berjalan keluar dari tenda menuju para pasukan pengintai yang sudah berkumpul di lapangan.

Kami semua sudah berkumpul di lapangan camp, para pasukan pengintai sudah siap dengan perintahkan olehku.

"Kalian semua denger baik-baik!... misi kali ini adalah misi besar untuk mengalahkan level boss monster dan melindungi warga desa di sekitar gunung berapi!..."

"Aku ingin kalian semangat dan tetap hidup dalam misi besar kali ini, karena Misi ini mungkin akan banyak korban jiwa yang tentu saja membuatku sangat sedih, dan penuh duka akan hal itu. oleh karena itu, aku ingin kalian tetap hidup, bersorak lah wahai pasukan ku!....."

Aku membuat kata-kata agar mereka bersemangat dan tetap hidup dengan cara apapun meskipun di keadaan mau mati sekalipun.

"Demi raja, demi rakyat dan demi bangsa!..." Sorak mereka dengan keras, bersemangat dan tegas.

Suasana yang tegang dan penuh semangat. tidak ada hal namanya takut dan mengerikan.

"Baiklah kalian sudah semangat dan penuh keyakinan, aku akan membuka sihir teleportasi untuk kalian semua untuk menyelesaikan misi besar ini, bersiaplah!...."

Ujar Takahiro yang memberikan semangat juang kepada para pasukan karena ini kemungkinan menjadi perang besar.

"Tentu saja kami penuh semangat dan penuh keyakinan demi misi ini, Yaaaaaaaaahhhhhhhhhhh!...."

Para pasukan berteriak penuh semangat juang, jiwa api yang membara dan tidak kenal takut ataupun keraguan didalam hati.

Takahiro tanpa berpikir panjang, memulai misi ini dengan membuka sihir teleportasi «Terposhon» dalam ukuran besar dengan mengangkat kedua tangannya yang langsung.

Cahaya biru terang menyelimuti seluruh yang ada di camp. kami semua menjadi bola cahaya biru yang menuju ke langit dan berteleportasi menuju tempat yang sudah di tuju.

[Eien no Kazan/Gunung berapi]

Eiji, Sotaru, Rai , Takahiro, dan Yasushi sudah berteleportasi di depan pintu gerbang di kaki gunung berapi dengan besar 10 meter.

Berdasarkan informasi kalo pintu ini langsung menuju level boss monster tersebut.

Susana area sekitar yang mengerikan, energi sihir yang bisa melumpuhkan manusia biasa jika berada disini. tanpa berpikir pikir panjang, Takahiro membuka pintu tersebut yang terkunci dengan sihirnya.

Klik!... kunci pintu gerbang berhasil terbuka.

Kreekk!... bunyi suara pintu gerbang terbuka.

Pintu terbuka secara perlahan, suara yang besar karena geseran pintu yang terbuka.

Kami semua sudah siap siaga, menatap disisi dibalik pintu yang merupakan monster yang memiliki tubuh berapi.

Kami langsung berjalan masuk ke gua tersebut.

Kami berjalan dan berhadapan yang cukup dekat dengan monster api itu yang bernama Litmons berjumlah 6 ribu dan Bimons 1 ribu.

Mereka pasukan monster yang memiliki data berupa, Litmons adalah monster berapi versi kecil, kepala serigala dengan tubuh manusia. memiliki level 639 dengan HP: 289 Oktiliun. Monster berapi ini bisa meluluhkan lantahkan hingga menghancurkan kerajaan besar dalam waktu 6 jam.

Bimons adalah monster berapi versi besar, mirip gajah dengan badan gorila. memiliki level 836 dengan HP: 638 noniliun.

Monster berapi ini bisa membuat gempa dengan daya hancur besar.

"Wah sangat banyak sekali monster ini!..."

Takahiro kaget dan terkejut secara alami, dia tidak tahu bakal memiliki musuh sebanyak ini.

"Hmm....sepertinya mereka ada 7 ribu mahluk berapi ini!..."

Sotaru tahu jumlah monster tersebut dengan sekali tatapan karena Sotaru memiliki mata canggih.

"Kalau begitu, biar kami yang menangani hal ini!...sudah lama kami berdua tidak melawan musuh sebanyak ini. benar kan Yasushi?"

Kata Rai yang maju melangkah didepan kami, dia melakukan pemanasan tubuh ringan bersama dengan Yasushi.

"Tentu saja, sepertinya mereka pantas untuk pemanasan kita berdua"

Wuishh!.... suara berhembusnya angin gua.

Gruoaahhh!.....Suara monster berapi yang ganas. mereka berlari menuju Rai dan Yasushi yang dimana mereka sudah siap melakukan pertempuran!...