webnovel

The Game Is On

Untuk mencari kebahagiaan dunia, manusia memiliki tingkat kebahagiaannya masing-masing seperti: 1. Uang 2. Lingkungan 3. Pasangan 4. Pengakuan 5. Pengembangan potensi diri (pengalaman) Bagaimana jika terdapat manusia yang membutuhkan lima kebahagiaan tersebut namun menolaknya secara bersamaan? Arza, pemuda yang selalu dicintai oleh orang yang berhasil ia rendahkan. Apakah penyebabnya....? Simaklah Arza si lelaki angkuh dalam cerita "The Game is On" "Dunia hanyalah permainan belaka, dan aku takkan kalah dalam sebuah permainan!" "Don't describe me! Aku bukan aku yang kau bayangkan!"

Andas_21 · Realistic
Not enough ratings
12 Chs

Sosok (part 2)

Bibir tipis yang kadang melengkung penuh pesona dan mata belok nan elok yang menutup bersamaan dengan terciptanya lekungan indah di wajahnya, serta pipi tirus merah merona yang seakan menyihir siapapun untuk mematung, terpaku menatap ia yang sedang berlalu begitu anggun.

Pagi ini ada yang berbeda dengan penampilan Suhaa, bukan pakaian syar'inya yang sederhana namun elegan, bukan dengan barang-barang brandit yang selalu menemani aktivitasnya, dan bukan pula pada wajah manis nan putih yang terkadang membuat pria hanya bisa mengucap takjub atas ciptaan-Nya

Akan tetapi hari ini nampak aura yang tak biasa, wajahnya menggambarkan betapa bahagianya ia saat ini, sembari menyenandungkan nada-nada.

Pagi ini Suhaa berangkat bersama Dela, kawan sekelas yang rumahnya tak jauh dari kediaman Suhaa.

"Tok,,, tok,,, tok! Assalammu'alaikum"

"Wa'alaikummussalam... Eh si tuan putri! Makasih lo yah sudah dijemput"

"Biasa aja kali Del" ucap Suhaa

Saat sampai di kampus, di area parkir tepatnya, sontak mata lelaki menyorot tajam akan tiap langkah kaki yang diayunkan Suhaa.

"Wah, mata lelaki ini bahaya, ga bisa lihat yang bening! Langsung lupa berkedip"

"Lelaki mana Del?"

"Ya semua lelaki yang lihatin kamu"

Memang, Suhaa selalu memandang lurus ke depan tanpa memperhatikan laki-laki di sekitarnya.

"Eh ada yang beda!"

"Apanya Del?"

"Itu, anak kelas sebelah si Arzaa. Kayanya pesonamu ga mempan sama dia? Hihihi"

Arzaa yang sedang menunggu kedatangan Miko, kini berselisih dengan wanita yang sempat membuat iya terheran sebelumnya

"Haaai..." Sapa Dela kepada Arza

Arzaa hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya pada Dela. Namun ada yang tak seirama, yaitu mata Arzaa terpaku mengikuti Suhaa yang kini telah berlalu, tanpa sepatah kata ataupun lirikan mata

Wah, apa-apaan cewek ini, kemarin seperti orang sok akrab, sekarang seperti orang yang tak pernah mengenal

Membatin Arza sambil terheran

Tak lama kemudian keberadaan Miko telah tampak

"Tumben minta ditunggu, ada apa?" Tanya Arza

"Sejak kapan dengan Suhaa?!" Tanya Miko dengan heboh

"Maksudnya?!" Arza belum menangkap konteks pembahasan yang dilontarkan Miko

"Wah parah, teman sendiri ga dikasih tahu"

"Apa yang mau dikasih tahu memang?"

"Kamu nembak Suhaa hahaha, seleramu memang high class"

Arza terkejut mendengar pernyataan Miko tersebut

~~The Game is On~~

Kisah Arzaa dan Suhaa sedang menjadi perbincangan hangat. Bagaimana tidak, dua sosok yang bertolak belakang yang dimana selama ini menjadi sorotan sedang diisukan tengah memadu kasih

Walau banyak yang meragukan kebenaran tersebut, namun nasi sudah terlanjur menjadi bubur

Setiap gerak-gerik Suhaa dan Arzaa tak pernah lepas dari sorotan

Setelah perkuliahan usai, Arza mendatangi Miko

"Si anak sultan!" panggil Arza sambil mendorong kursi Miko menggunakan kakinya

"Apa?"

"Aku mau tahu latar belakangnya Suhaa" ucap Arza

"Lah, ko tanya aku?"

"Kalian sama-sama anak sultan, siapa tahu kenal"

"Yaelaaah, kalau kenal ya aku dekatin duluanlah! Hahaha"

Tanpa disadari, Sisil berada tepat di sebelah Miko

"Hmm, mata buaya!" Sambil memukul bahu Miko dengan segenggam buku tebal

"Eh, honey" tersenyum malu si Miko jadinya

"Tunggu, kalian gimana? Jadian?" Tanya Arza

"Komitmen dong! Kalau pacar takut tergoda yang aneh-aneh" ucap Miko sembari mengangkat keningnya dua kali kepada Sisil

"Ih, mukanya...!" Ucap Sisil merasa jijik

"Iya Za, aku coba percaya si buaya ini, kalau aneh-aneh langsung ku tinggal" lanjut Sisil.

  ~~The Game is On~~

Kini kelas telah sepi, hanya tertinggal Arza, Miko, dan Sisil. Saat akan meninggalkan ruangan, mereka dikejutkan dengan keberadaan Suhaa dan Dela

"Eh yang lagi hangat digosipin ke luar bareng ni..." ucap Miko

"Kalian belum pulang?" Sisil menimpali

"Belum" ucap Suhaa

Arzaa hanya menatap kepada Suhaa namun tak setajam seperti sebelumnya

"Kami duluan" ucap Arza..

"Ya, hati-hati..." ucap Suhaa sambil tersenyum

"Wah parah, canggung banget, iyakan Sil!" protes Miko

"Iya! Kamu harus lebih ramah dong Za, dia cewek sudah rela-rela negur kamu, memang sih sepele, tapi berat tahu negur cowok duluan! Gengsi! Sudah gitu dicuekin lagi!" Ndumel Sisil seperti biasa

"Kamu pintar ya kalau bahas beginian" meledek Arza kepada Sisil

"Iyalah, setidaknya untuk urusan ini aku lebih ahli daripada kamu!" Ucap Sisil meledek balik

Kemudian hp Arza bergetar, Suhaa mengirim text singkat kepada Arza dan kemudian Arza tersenyum sinis tanpa diketahui oleh Miko dan Sisil

#isi chat Suhaa ke pada Arza

   <Nice Drama...

No better than you...>   

Arza melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertahan karena membalas chat yang ia terima

"Ciee yang senyum-senyum habis lihat Arza, jangan-jangan bener ya kamu sama Arza ada sesuatu"

Suhaa semakin tersenyum lebar, namun senyumnya tidak seperti senyum merona orang yang sedang kasmaran, lebih tepatnya seperti...

To be continue....