webnovel

The Game Is On

Untuk mencari kebahagiaan dunia, manusia memiliki tingkat kebahagiaannya masing-masing seperti: 1. Uang 2. Lingkungan 3. Pasangan 4. Pengakuan 5. Pengembangan potensi diri (pengalaman) Bagaimana jika terdapat manusia yang membutuhkan lima kebahagiaan tersebut namun menolaknya secara bersamaan? Arza, pemuda yang selalu dicintai oleh orang yang berhasil ia rendahkan. Apakah penyebabnya....? Simaklah Arza si lelaki angkuh dalam cerita "The Game is On" "Dunia hanyalah permainan belaka, dan aku takkan kalah dalam sebuah permainan!" "Don't describe me! Aku bukan aku yang kau bayangkan!"

Andas_21 · Realistic
Not enough ratings
12 Chs

not see you next time just good bye... (Part 1)

Semester genap telah memasuki masanya

Mahasiswa berdatangan memenuhi cawan rindu yang nyaris kosong selama waktu senggang yang berkepanjangan

Kelas manajemen pun saling bercengkrama tertawa ria, bercerita dalam canda indah dan sendunya masa libur mereka

Tapi semua teralihkan, saat Suhaa datang mengambil bagian dari deretan kursi kosong yang terbaris rapi di posisi depan

"Suhaa ga salah kelas?" Ucap seseorang

"Maaf ya teman-teman, mungkin tidak sopan, tapi mulai semester ini Suhaa akan bergabung di kelas manajemen 2"

Memang, tabu adalah nilai yang wajar atas perpindahan kelas seseorang yang dimana mereka masih sama-sama satu jurusan

"Serius Suhaa pindah kelas? Berarti kita punya tempat bertanya dong" ucap yang lain

Namun tabu tak mampu memendung cerahnya pancaran Suhaa, justru semua menyambut tawa dan canda

Suhaa yang serba ada, dengan pembawaan ramah dan lembut serta peduli dengan sesama, membuat wanita yang lain ingin bisa bersuah dengan cair tanpa jarak

Jika pria tak usah ditanya, sorak gembira sudah ditampakkan, hingga modus berkedok nomor WA pun langsung dijalankan

Arza datang bersama Miko, tampakkan ekspresi berbeda

"Suhaa ngapain?" Ucap Miko

"Kuliah Mik..." sambil tersenyum

"Ga salah kelas ni...?" Heran Miko

"Dia sekelas dengan kita semester ini" ucap Arza sambil berlalu ketempat duduknya

"Serius? Ko Arza tau duluan? Kalian ada sesuatu ya?"

Pipi Suhaa memerah, kini senyumnya terasa beda... segera ia tutup senyum itu dengan sehelai jilbab syar'i coklat muda yang menghiasi kehormatannya

Miko terpana...

Walau senyum itu bukan untuknya, tapi cukup mengalihkan sosok Sisil yang selama ini mendominasi

~~The Game is On~~

Mata kuliah berakhir

"Kenapa pindah?" Ucap Arza

Suhaa hanya diam dengan senyum

"Senyum bukan jawaban yang ku mau"

"Kenapa aku pindah? Karena akalku menyatakan bahwa di kelas ini aku punya pesaing yang ketat, hatiku menyatakan di kelas ini aku lebih merasa nyaman karena banyak yang menerimaku, dan egoku menyatakan di kelas ini aku bisa memandang satu bintang yang menghiasi malamku"

"Jawabanmu susah dimengerti" Arza berpaling meninggalkan Suhaa yang sedari tadi memandang bintang malamnya itu

"Mantap bro! Kamu harus agresif seperti tadi... tapi sayang kamu ga tahan lama" ucap Miko

"Apa yang ga tahan lama?"

"Sorry, sorry ambigu. Maksudnya, kamu yang dekatin tadi, tapi kamu juga yang tinggalin... kenapa ga diajak ke kantin atau ke perpus buat modus?"

Arza mulai berpikir dan menimbang perkataan Miko...

Arza lalu berdiri dan melangkah ke arah Suhaa

"Ayok ke kantin!"

Ya ngga langsung dipraktekin juga Bambang!

Miko terkejut lagi membatin melihat temannya itu yang begitu polos dalam perkara seperti ini

Sedangkan Suhaa terdiam, kemudian tersenyum dan berdiri menyambut ajakan Arzaa

"Kenapa tiba-tiba ke kantin?" Ucap Suhaa

Arza hanya bisa diam, menutupi kepanikannya...

To be continue...