Gina memukul dada Massimo menggunakan tangan kirinya. "Lepaskan aku."
Massimo menaikan satu alisnya. "Kenapa? Apa yang terjadi padamu, Gina? Kenapa kau berubah lagi?"
Gina langsung menyilangkan kedua tangannya di dada. "A-aku belum siap."
"Slowly, i promise."Massimo kembali bicara dengan penuh permohonan.
"Beri aku waktu, Massimo. Aku belum siap,"jawab Gina serak, jantungnya berpacu dengan cepat menunggu jawaban Massimo. Gina memilih mengulur waktu ketimbang harus jujur kalau ia belum pernah berhubungan seks.
Diluar dugaan, Massimo yang sebenarnya sudah sangat on fire secara tiba-tiba memeluk Gina dengan erat. Pria itu memeluk tubuh nyaris telanjang Gina, ia beberapa kali memberikan kecupan di pundak Gina dalam waktu yang cukup lama.
"Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Aku akan dengan sabar menunggumu siap menerimaku, Gina,"ucapnya pelan tanpa melepaskan pelukannya pada tubuh Gina.
"Kau serius?"
Massimo melepaskan pelukannya. "Jangan ragukan aku, Gina."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com