webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urban
Not enough ratings
618 Chs

Love

"Massimo!"

Massimo tersenyum dan meneruskan mengunyah makanannya dengan tenang tanpa memperdulikan teriakan Gina padanya.

Sudah hampir lima menit Gina terus berteriak pada Massimo yang tidak mau mengembalikan kopernya, alhasil saat ini Gina terpaksa harus memakai pakaian Massimo untuk menutupi tubuhnya yang nyaris bugil. Hanya diberikan celana dalam tipis yang sangat tidak nyaman di pakai oleh Massimo, membuat Gina mau tidak mau harus mencari pakaian Massimo di walk in closet untuk menyempurnakan penampilannya.

Meski tidak memiliki payudara yang besar, namun tetap saja Gina merasa tidak nyaman jika harus tidak menggunakan bra. Massimo benar-benar sangat kurang ajar.

"Makan makananmu, sayang. Rasanya tidak akan enak jika sudah dingin," ucap Massimo pelan sambil tersenyum.

"Bagaimana aku bisa makan saat ini?"

"Mudah, ambil makannya menggunakan garpu lalu masukkan ke mulutmu," jawab Massimo menyebalkan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com