webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urban
Not enough ratings
618 Chs

Lebih sensitif

Gina membuka kedua matanya saat merasakan kebas di tangan kanannya, salah satu kebiasaan Gina yang bisa tidur berjam-jam dalam posisi yang sama kadang-kadang membawa petaka untuknya sendiri. Seperti saat ini ketika merasakan betapa kebasnya seluruh tangannya saat ini.

Begitu berhasil terlentang Gina dikejutkan dengan kedatangan tangan besar yang melingkar di perutnya secara tiba-tiba, sebuah pekikan kecil yang keluar dari bibir Gina pun tidak serta merta membuat sang pemilik tangan itu menarik mundur tangannya.

Merasa perutnya benar-benar tidak nyaman, Gina berusaha menyingkirkan sendiri tangan besar Massimo. Namun karena kekuatan tangan kirinya tidak sebesar tangan kanannya yang masih kebas saat ini, gerakan Gina tidak memberikan efek besar akan keberadaan tangan besar Massimo. Menyerah, Gina akhirnya merengek, meminta Massimo menarik tangan dari atas perutnya.

"Hmmm…"

"Berat, Massimo. Perutku sakit," ucap Gina kembali, mencoba meminta Massimo untuk melepaskan pelukannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com