webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urban
Not enough ratings
618 Chs

Ibu yang buruk

Martin menyipitkan matanya membaca kertas yang baru saja diberikan seorang suster kepadanya, sebelum memberikan pertolongan dasar pada luka-luka Diego para perawat yang berada di ruang IGD itu sempat membawa Diego ke ruang CT-Scan untuk melakukan pemeriksaan dan kini hasilnya sudah ada ditangan Martin.

"Jelaskan padaku, brengsek! Mana aku mengerti dengan ini," geram Martin kesal setelah sadar jika dirinya seperti orang bodoh dengan membaca hasil laporan pemberian seorang suster sebelumnya.

Thomas terkekeh geli. "Bukan salahku, kau sendiri yang merebut kertas itu."

"Sialan, cepat bacakan untukku," jawab Martin ketus seraya menyodorkan kertas yang ada di tangannya pada Thomas.

Sebenarnya Thomas sudah bisa menebak kondisi Diego tanpa harus melakukan CT-Scan terlebih dahulu, namun karena dia ingin memastikan lebih jelas dia pun memerintahkan para perawat untuk membawa Diego ke ruang CT-Scan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com