Seperti janjinya tadi pagi, Massimo kembali datang menjemput Gina secara langsung. Begitu melihat Gina datang mendekat Massimo langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknya, beberapa mahasiswa yang berada di dekat Gina terkejut saat berhasil mengenali sosok Massimo yang sangat mudah dikenali. Well, tidak ada anak muda di Barcelona yang tidak mengenali Massimo.
"Aku bisa sendiri." Gina mencoba menolak bantuan Massimo yang ingin memasangkan sabuk pengaman ke tubuhnya.
"I know, tapi aku ingin membantumu. Membantu istriku."
Gina tersenyum hambar, apa istri? Sejak kapan mereka menikah secara resmi? Bukankah pernikahan waktu itu hanya sebuah tipu muslihat saja?
Mengingat hal itu membuat Gina menghela nafas panjang, sesak dan menyakitkan. Dan Massimo tidak menyadari perubahan ekspresi Gina yang berubah muram karena sudah fokus pada setir mobilnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com